Pemkot Surabaya Anggarkan Rp 3 T untuk UMKM

author surabayapagi.com

- Pewarta

Senin, 20 Mar 2023 14:40 WIB

Pemkot Surabaya Anggarkan Rp 3 T untuk UMKM

i

Wali Kota surabaya Eri Cahyadi. Foto: Pemkot Surabaya.

SURABAYAPAGI.COM, Surabaya - Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya tengah fokus mengalokasikan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) untuk produk dalam negeri (PDN) dan usaha mikro, kecil dan menegah (UMKM).

Wali Kota Surabaya  Eri Cahyadi mengungkapkan, belanja APBD Kota Surabaya untuk sektor UMKM dan PDN tercatat sebagai yang terbesar dibandingkan dengan kota-kota lain di Indonesia.

Baca Juga: Ajak Masyarakat Berolahraga dan Bersenang-senang, AKG Entertainment Gelar Pokemon Run 2024 di Surabaya

Secara rinci, belanja APBD Surabaya untuk UMKM per 25 November 2022 telah mencapai Rp 1,2 triliun. Sementara belanja untuk PDN tembus di angka Rp 1,7 triliun.

Adapun APBD Kota Surabaya yang dialokasikan untuk UMKM pada tahun ini sebesar Rp 3 triliun. Dengan cara ini, Eri berharap, angka kemiskinan di Kota Surabaya akan semakin berkurang.

"Surabaya ini anggaran untuk UMKM Rp 1,2 triliun terbesar di Indonesia, InsyaAllah tahun ini (APBD 2023) mengalokasikan anggaran senilai Rp 3 triliun. Semoga bisa mengurangi kemiskinan (penduduk miskin) dari 4,7 persen bisa turun menjadi 2 persen," kata Eri.

Eri pun memastikan, UMKM di Kota Surabaya akan semakin berkembang pesat. Ia menilai, hal ini tidak lepas dari peran aktif Pemkot Surabaya dalam memberikan perhatian, pendampingan, hingga perlindungan aset atau karya produk UMKM dari pembajakan pihak yang tidak berwenang.

"Karena ini soal keberpihakan ekonomi terhadap rakyat. Harus semakin banyak UMKM yang menikmati APBD, sesuai arahan Presiden Joko Widodo," ujarnya.

Menurutnya, seluruh Aparatur Sipil Negara (ASN) dan pegawai di lingkungan Pemkot Surabaya diwajibkan menggunakan produk UMKM Kota Pahlawan. Terlebih lagi, pihaknya telah memberi contoh dengan selalu mengenakan berbagai produk UMKM selama bertugas.

Baca Juga: Pemkab Bangkalan Kurasi Promosi Dagang 20 UMKM

"Alhamdulillah UMKM sekarang menciptakan berbagai inovasi yang berkembang. Jadi mereka memiliki kesempatan untuk menjual produknya lebih banyak, otomatis mereka sudah mengerti pasarnya. Maka pemerintah mendampingi dan harus tahu model (tren) sepatu dan baju saat ini seperti apa," tuturnya.

Orang nomor satu di Kota Surabaya ini pun telah menggandeng desainer untuk menciptakan dan mengembangkan inovasi dari produk para pelaku UMKM. Langkah tersebut direalisasikan dengan menggandeng 14 desainer UMKM Surabaya yang berkolaborasi dengan 16 pembatik Surabaya.

Dari kolaborasi tersebut, tercipta delapan motif batik Surabaya atau yang dikenal sebagai Batik Suroboyo.

"Maka saya minta ajak desainer, nanti yang membayar adalah pemkot. Contoh yang mendesain sepatu adalah mahasiswa desain produk (Despro). Sehingga UMKM itu belajar, karena tidak bisa UMKM akan naik kelas kalau tidak melalui proses (belajar) ini," terangnya.

Baca Juga: Wakil Ketua DPRD Surabaya Sambut Delegasi Perdagangan dari Tiongkok

Ia pun menegaskan bahwa Pemkot Surabaya akan terus berkomitmen untuk selalu mendampingi para UMKM agar bisa menembus pasar internasional.

"Kalau soal omset belum bergerak masif, ya tugas kita menaikkan produktivitas dengan melakukan pendampingan, tidak hanya teori," ucapnya.

Eri menilai, Produk UMKM Kota Surabaya harus dipakai dan dirasakan. Sehingga, jika penggunanya merasa nyaman, maka yang lain pasti merasa nyaman.

"Alhamdulillah itu yang saya minta ke teman-teman pemkot, kita harus bangga dengan produk buatan Indonesia," tutupnya. sb

Editor : Redaksi

BERITA TERBARU