Perenang Belanda Berdarah Jawa yang Gagal Bawa Mendali

author surabayapagi.com

- Pewarta

Kamis, 05 Agu 2021 08:10 WIB

Perenang Belanda Berdarah Jawa yang Gagal Bawa Mendali

i

Perenang Belanda berdarah Indonesia, Ranomi Kromowidjojo. SP/ Olimpiade Tokyo 2020

SURABAYAPAGI.com, Tokyo - Perenang Belanda berdarah Indonesia, Ranomi Kromowidjojo menjadi sorotan di babak final 50 meter gaya bebas putri di Olimpiade Tokyo 2020 lantaran namanya yang khas Indonesia ternyata merupakan atlet Belanda keturunan Jawa.

Atlet renang gaya bebas Belanda ini lahir di Sauwerd, Belanda pada 20 Agustus 1990. Dia memiliki darah keturunan Jawa dari sang ayah, Rudi Kromowidjojo. Rudi kemudian menikah dengan wanita asli Belanda, Netty Deemter. Dari pernikahan tersebutlah lahir Ranomi dan saudara laki-lakinya, Chjanoy Kromowidjojo.

Baca Juga: 119 Atlet Sampang Siap Berbicara di Kancah Regional Jatim

Ranomi Kromowidjojo melakukan debut pertamanya dalam pertandingan Internasional ketika dirinya menjadi salah satu peserta di Kejuaraan Renang Eropa 2006 di Budapest. Saat itu Ranomi menjadi peserta estafet renang gaya bebas 4x100 meter.

Namun, dirinya harus gagal unjuk gigi di Olimpiade Tokyo 2020. Dia pulang dengan tangan hampa ke negaranya, Belanda. Pada nomor 50 meter gaya bebas putri, Ranomi hanya menempati urutan keempat dengan catatan waktu 24,30 detik. Dia kalah 0,09 detik dari peraih medali perunggu, Pernille Blume.

Sementara itu, pada nomor 100 m gaya bebas putri, dia hanya menempati urutan 16 dengan catatan waktu 53,71 detik. Dia pun gagal melaju ke babak final.

Baca Juga: Bupati Ikfina Berangkatkan Kontingen Mojokerto untuk Berlaga di FORDA 1 Jatim

Selanjutnya, Ranomi dan kawan-kawan gagal meraih medali pada nomor 4x100 m gaya bebas putri. Mereka hanya menempati urutan keempat karena kalah dari Australia (emas), Kanada (perak), dan Amerika Serikat (perunggu).

Adapun pada nomor 4x100 m gaya ganti estafet campuran, mereka hanya menempati urutan enam dengan total waktu 3 menit 40,58 detik. Alhasil, Naomi gagal merebut satu pun medali di Olimpiade Tokyo 2020.

Hasil mengecewakan itu bertolak belakang dengan prestasi Ranomi pada olimpiade sebelumnya. Pada Olimpiade Beijing 2008, dia sukses meraih medali emas di nomor 4x100 meter gaya bebas.

Baca Juga: Memperkuat dan Laksanakan Sinergitas TNI-POLRI, Poles Blitar Lakukan Olahraga Bareng dengan TNI

Medali emas kembali diraihnya pada Olimpiade London 2012. Bahkan, Ranomi menggondol medali emas tersebut pada dua nomor sekaligus, yaitu 100 m dan 50 m gaya bebas putri. Dsy10

 

Editor : Redaksi

BERITA TERBARU