Perselingkuhan Menjijikkan, Apa Sambo LGBT.....??

author surabayapagi.com

- Pewarta

Senin, 15 Agu 2022 20:59 WIB

Perselingkuhan Menjijikkan, Apa Sambo LGBT.....??

i

Raditya M Khadaffi

SURABAYAPAGI.COM, Surabaya - Motif pembunuhan Brigadir J, sampai kini belum terungkap transparan di publik. Ini dipahami oleh ahli pidana. Konsep yang berlaku selama ini dalam mengungkap kasus pembunuhan berencana tidak diperlukan motif pelaku. Hal utama adalah pencarian alat bukti. Pembuktian ini lebih penting daripada sekadar mencari motif pelaku. Beda dengan masyarakat umum, motif pembunuhan tetap dicari. Urusan motif sampai kini terus menjadi dialog publik di media sosial.

Apalagi sampai semalam, penyidik Kepolisian tidak mau mengungkap motif pembunuhan Brigadir J . Hal ini untuk menjaga perasaan. Nah, akal sehat saya digiring pada perasaan siapa? Tersangka Irjen Ferdy Sambo atau korban Brigadir J.?

Baca Juga: Jokowi vs Mega, Prabowo vs Mega = Kekuasaan

Hal pasti, Kabareskrim Polri Komjen Agus Andriantono tegas mengatakan tak akan membuka motif pembunuhan Brigadir J yang dilakukan oleh Ferdy Sambo ke publik.

Kabareskrim Polri ini menyebutkan, motif pembunuhan Brigadir J sengaja ditutupi demi menjaga perasaan kedua belah pihak.

Sebagai wartawan yang diajarkan dalam menulis tidak lupa menyebut Why ? Bagi wartawan, formula 5W + 1H sebuah metode penulisan di bidang jurnalistik agar setiap informasi yang didapatkan atau ditulis bisa menjadi lebih kaya dan mendalam.

Maka itu saya mendorong wartawan saya yang meliput kasus ini menggali motif yang menggerakan niat jahat Ferdy Sambo menyuruh membunuh ajudannya yang sudah ikut selama 2,5 tahun. Ini setelah Bareskrim menegaskan laporan pelecehan seksual atas istrinya tidak dapat dibuktikan kebenarannya sesuai hukum pidana.

Nah, ditengah penasaran saya menggali unsur “why” muncul isu suami penyuka sesama jenis bergerak liar di media sosial.

Irjen Ferdy Sambo disebut-sebut pernah menjalani kebiasaan ganjil saat mengemban tugas di Brebes, Jawa Tengah.

 

***

 

Hal yang menggelitik akal sehat jurnalistik saya, ada pernyataan dari Menteri Koordinator Bidang Politik Hukum dan Keamanan (Menko Pulhukam) Mahfud MD. Mantan Ketua MK ini mengatakan bahwa motif atas pembunuhan Brigadir J hanya boleh di ketahui oleh orang dewasa.

“Soal motif biar nanti di konstruksi hukumnya karena itu sensitif mungkin hanya boleh didengar oleh orang dewasa. Ini menjijikan!,” ujar Menko Pulhukam Mahfud MD.

Pernyataan dari pembantu presiden Jokowi, mendorong saya meningkatkan kerja jurnalisme saya.

Definisi motif pembunuhan Brigadir J sensitif dan hanya boleh didengar oleh orang dewasa, menggugah saya mengorek penafsifan itu kesana-kemari. Pikiran saya definisi ini multi intepretasi dan persepsi.

Apalagi pada saat yang sama saya menemukan postingan dari Anggota komisi III DPR Ahmad Sahroni? Apakah postingan di Instagram pribadinya, politisi menyindir Irjen Ferdy Sambo? Saya tidak tahu. Yang tahu hanya Ahmad Sahroni. Tapi saya mengutip dari unggahan di Instagram Sahroni, sebagai berikut, “Suami klo liat perempuan itu tanda normal, tp kl suami senang liat laki-laki itu musibah,” yang diunggah di Instagram, Jumat (12/8/2022).

Warganet pun ramai-ramai mengaitkan postingan itu dengan Irjen Ferdy Sambo tentang pria gay atau penyuka sesama jenis. Apakah benar, Ferdy Sambo penyuka sesama jenis. Saya sendiri tidak tahu.

Ungkapan Mahfud MD yang menyebut perselingkuhan yang mengerikan cenderung menjijikkan, saya cengar-cengir tidak bisa berkomentar. Apalagi memberi pendapat. Maklum seorang wartawan dalam menjalankan tugas jurnalistik tidak dibenarkan membuat opini pribadi.

 

***

 

Ternyata isu tentang motif pembunuhan Brigadir J ada latarbelakang kecemburuan di antara sesama jenis, masih juga bermunculan. Salah satunya dari Deolipa Yumara, kuasa hukum Bharada E, yang kini sudah Persona non-gratakan.

Deolipa pernah terlibat wawancara dengan host di sebuah televisi nasional yang di unggah akun TikTok @holtemontea84. Advokat yang pemusik ini menyinggung mengenai LGBT dalam kasus yang sedang ramai.

“Ya kita serah terima perasaan, untung saja saya sama dia (Bharada E) bukan LGBT, bukan cowok sama cowok ya kan, mangkanya saya nggak jatuh cinta sama siapa ini Bharada E,” ujar Deolipa Yumara, mantan pengacara Bharada E.

Pernyataan yang di ungkap oleh Deolipa kini banyak di sorot warganet lantaran penasaran motif sebenarnya pembunuhan Brigadir J hingga menyinggung soal LGBT. Sayangnya, Deolipa tidak menjelaskan secara detail siapa yang dimaksud memiliki perasaan antar pria tersebut. Apakah Sambo, Brigadir J atau Bharada E.

Lagi-lagi ungkapan Deolipa Yumara ini ada serempetan dengan pernyataan Menkopolhukam Mahfud MD yang menyebut bahwa motif Ferdy Sambo memerintahkan Bharada E untuk menembak Brigadir J dinilai sensitif untuk dibuka ke publik.

Baca Juga: Cari SIM Dibawah 17 Tahun, Benchmark Gibran

Akal sehat saya mengkalkulasi (analisis spontan) pernyataan Deolipa Yumara dan Mahfud terkait dugaan motif pembunuhan berlatarbelakang penyimpangan seksual.

Tergelitik dengan kata "dewasa" yang disampaikan Menkopolhukam, akal sehat saya ngeh (ngerti) pada padanan kata yang merujuk pada hubungan sejenis atau lawan jenis.

Hubungan sejenis ini dalam bahasa umum disebut “Lesbian, Gay, Bisexual, dan Transgender” atau LGBT.

Akal sehat saya menyetujui tebak-tebakan masyarakat, karena polisi enggan memberikan informasi akurat terkait motif pembunuhan Brigadir J.

Apalagi Menteri Koordinator Politik, Hukum, dan Keamanan (Menko Polhukam) Mahfud MD mengatakan, motif pembunuhan Brigadir J hanya boleh diketahui oleh orang dewasa.

Dan Deolipa mengungkap ada LGBT tapi tidak menjelaskan secara detail siapa yang dimaksud memiliki perasaan antara pria tersebut.

Namun hingga saat ini Dan dengan tidak diungkapnya oleh Bareskrim Polri mengenai motif yang melatarbelakangi pembunuhan Brigadir J, interpretasi atas penjelasan Menko Polhukam, publik tak keliru meraba-raba sendiri. Ini konsekwensi dari kehendak menebak-nebak dari masyarakat yang tidak diberi tahu dari sumber resmi yang menyidik kasus pembunuhan yang dilakukan terhadap Brigadir J

Sejauh ini tersiar kabar bahwa Irjen Ferdy Sambo memiliki hubungan khusus dengan wanita lain, yaitu seorang Polwan seperti yang dibeber oleh Kamaruddin Simanjuntak, pengacara keluarga Brigadir J.

Akal sehat saya berkata atas beredarnya desas-desus bahwa motif pembunuhan Brigadir J adalah kecemburuan antar laki-laki sepertinya isu liar yang tanpa arahan aparat kepolisian.

 “Laporan pemeriksaan kasus ini mengerikan campur menjijikkan jugalah,” tandas Mahfud saat menjadi bintang tamu dalam podcast Deddy Corbuzier pada, Jumat (12/8/2022).

Nyatanya, isu makin runyam, setelah kuasa hukum kekuarga Brigadir J, Kamaruddin Simanjuntak, mengungkap Irjen Ferdy Sambo memiliki hubungan khusus dengan wanita lain, yaitu seorang Polwan.

Apakah ini yang disebut

perselingkuhan empat persegi.

Baca Juga: Setengah Telanjang, Pria Asal Kediri Ditemukan Tewas di Lahan Tebu Jombang

Apakah ini perselingkuhan empat persegi yang menjijikkan seolah Sambo LGBT, sudah beristri, disangka selingkuh dengan polwan cantik dan diduga ada hubungan dengan Brigadir J. Waluhualam.

Saya makin penasaran, ada isu perselingkuhan dengan seorang polwan, lalu muncul desas-desus motif pembunuhan Brigadir J adalah kecemburuan antar laki-laki.

Hal yang mengarah apakah mungkin seorang Menko Polhukam membuka motif ini bila hanya menyangkut Brigadir J. Lawakan TV yang sering saya lihat menyebut “tidak selevel”.

Akal sehat saya akhirnya mengatakan pernyataan publik advokat Deolipa masuk akal. Ada LGBT, yang bukan Deolipa dan Bharada E. Lalu siapa?

Sampai saya mengakhiri tulisan seri ini, saya belum tahu pembuktian “perselingkuhan empat persegi”.

Hal menarik dari peristiwa ini, isu suami penyuka sesama jenis bergerak semakin liar. Antara lain peristiwa Irjen Ferdy Sambo disebut jalani kebiasaan ganjil saat masih mengemban tugas di Brebes, Jawa Tengah.

Semasa menjabat Kapolres Brebes, Ferdy Sambo kerap menjelani kebiasaan ganjil. Dia menggelar tradisi unik terhadap anggotanya yang naik pangkat. Anggota yang tengah bergembira itu diharuskan disiram air kolam sampai diceburkan ke laut.

Juga saya pernah membaca peristiwa seorang perempuan berinisial D di Bekasi, Jawa Barat, tega berselingkuh dengan menjalin cinta bersama dua pria yang sudah beristri sekaligus.

Namun, ‘Cinta Segi Empat’ mereka berakhir tragis karena D melakukan pembunuhan terhadap S, selingkuhan pertama D.

Pembunuhan terhadap S dilakukan karena ia memeras D dan mengancam akan mengadukan perselingkuhan mereka kepada suami D.

Pria selingkuhan D tidak saja S. Ada juga pria berinisial N yang ikut terlibat dalam pembunuhan terhadap D.

Para pelaku yang terlibat dalam aksi pembunuhan diamankan polisi. Apakah cerita “perselingkuhan empat persegi” sama dengan kisah “Cinta Segi Empat”. Wait and See. ([email protected])

Editor : Moch Ilham

BERITA TERBARU