Seorang Ibu Pengusaha Telur Akhiri Hidupnya Tabrakan Diri ke Kereta Api

author surabayapagi.com

- Pewarta

Rabu, 21 Sep 2022 16:09 WIB

Seorang Ibu Pengusaha Telur Akhiri Hidupnya Tabrakan Diri ke Kereta Api

i

Petugas saat mengevakuasi jenazah korban. SP/Hadi Lestariono

SURABAYAPAGI.COM, Blitar - Warga Desa Kandangan Kecamatan Srengat dikagetkan adanya temuan sosok wanita dengan badan hancur di sisi rel kereta api jalur Selatan jurusan Jakarta Surabaya tepatnya di Km 130+8. 

Kejadian yang terjadi pada Rabu (21/9) sekitar pukul 07.45 itu setelah Zaenur Fuad (40) Masinis Kereta Api Singosari jurusan Jakarta-Surabaya lewat Blitar, memberitahukan petugas jaga rel kereta api, setelah dicek dua petugas oleh dua petugas dilaporkan ke Polsek Srengat.

Baca Juga: Siswi TK Meninggal Dunia saat Bermain Hujan-hujanan di Depan Rumah

Setelah petugas Polsek Srengat dan team Inafis Satreskrim Polres Blitar bersama petugas Polsus KA melakukan olah TKP, petugas menemukan secarik ketas bertuliskan nama Katamin (perempuan) lengkap dengan alamatnya dari desa Maron RT 02/RW 04 Kec Srengat Kabupaten Blitar.

"Ketika kita bersama anggota dan Inafis bersama petugas dari PKA (Polisi Kereta Api) kondisi korban sudah tidak bisa dikenali, dan kita temukan selembar kertas yang sudah disobek bertuliskan nama Katamin lengkap dengan alamatnya," terang Kapolsek Srengat Kompol Yusuf SHatas ijin Kapolres Blitar Kota AKBP Argowiyono SH S.IK.M.Si pada wartawwan.

Masih menurut Kapolsek Srengat peristiwa laka tertabrak kereta api Singosari tersebut, berawal atas laporan dua petugas jaga perlintasan rel kereta api ke Polsek Srengat.

"Untuk korban langsung kita Evakuasi di RSUD Srengat guna pemeriksaan kondisi korban untuk dilakukan visum, dari hasil visum luar yang dilakukan oleh RSUD Srengat bersama team identifikasi Polres Blitar Kota pada tubuh korban ditemukan luka pada wajah, kepala bagian belakang pecah terbuka, ada dugaan kuat korban mengalami luka karena benturan atau terserempet Kereta Api yg melintas," terang Kompol Yusuf.

Baca Juga: Jelang Lebaran, Polres Blitar Kota Sidak di Beberapa SPBU

Sementara  keterangan dari Nur Ngali (54) suami korban menyampaikan kepada petugas di RSUD Srengat, istrinya (korban) mengalami depresi sejak usaha ayam petelur miliknya bangkrut karena harga telur anjlok. 

Dan korban sering terlihat murung dan menjadi pendiam dan pernah menyampaikan ingin pergi dan tidak boleh dicari.

"Saya dan keluarga sudah ada upaya untuk mengobati korban, salah satunya ke RSJ Lawang-Malang," tutur Nur Ngali.

Baca Juga: Polres Blitar Kota Ungkap Peredaran Obat Petasan, Dua Pelaku Diamankan

Masih menurut penuturan Nur Ngali, bahwa istrinya (korban) terakhir kali terlihat  saat malam hari sebelum kejadian sekitar pukul 01.00 Rabu (21/9) dini hari korban masih tertidur di dalam kamarnya.

"Dari pihak keluarga tidak menghendaki untuk dilakukan otopsi pada korban, dan keluarga menyadari kematian korban sebagai musibah dan mengikhlaskannya, selanjutnya guna memperkuat keterangannya dibuatkan surat pernyataan," pungkas Kompol Yusuf. Les

Editor : Moch Ilham

BERITA TERBARU