Sukses Aplikasikan Media Arang Sebagai Pewarna Lukisan

author surabayapagi.com

- Pewarta

Minggu, 01 Agu 2021 12:34 WIB

Sukses Aplikasikan Media Arang Sebagai Pewarna Lukisan

i

Indah Nur Safitri ketika menyelesaikan salah satu lukisannya di rumah. SP/ TLG

SURABAYAPAGI.com, Tulungagung - Indah Nur Safitri merupakan salah satu pelukis muda asal Tulungagung yang memanfaatkan benda di sekitar sebagai pengganti media lukis yaitu menggunakan arang sebagai proses pewarnaan lukisannya tersebut.

Ketertarikannya pada dunia gambar semakin menjadi ketika pertengahan tahun 2015 silam. Saat itu dia tak sengaja membuat sketsa wajah menggunakan pensil. Tak disangka, mendapat apresiasi dan masukan dari teman sebayanya.

Baca Juga: Perajin Kaligrafi di Tulungagung Banjir Pesanan, Tembus Qatar dan Amerika

Lantas dia mulai berani kembangkan diri secara otodidak melalui YouTube. Hingga akhir tahun 2015 dia memutuskan untuk memberanikan diri membuka bisnis jasa sketsa wajah sebagai hadiah.

Sementara dalam proses pemanfaatan arang sebagai media lukis. Pertama, arang ditumbuk hingga hancur. Kemudian disaring agar menghasilkan bubuk yang lebih halus. Lantas siap digunakan sebagai media pewarna. Untuk pengaplikasian, dirinya memanfaatkan kuas gambar dan tisu. Menurut dia, arang lebih mudah dihapus dan proses pengerjaan memakan waktu relatif singkat.

Baca Juga: Pj Bupati Tulungagung Serahkan Bantuan Korban Tertimpa Pohon Tumbang

Namun, Indah mengaku, salah satu kesulitan dasar menggunakan arang yakni mengatur ketebalan arang saat mewarna. Pasalnya, menggunakan bubuk dan kuas sehingga harus lebih hati-hati saat pengaplikasian.

Membagi waktu antara kuliah dan jalankan bisnis gambar menjadi kesulitan baginya. Karena menjadi seorang seniman lukis harus memiliki kesiapan fisik dan mental. Kesiapan fisik lantaran harus pandai mengatur waktu sebaik mungkin. Sementara kesiapan mental berkaitan dengan persaingan dalam industri kreatif. “Karena untuk jadi seniman, harus konsisten juga dalam melukis. Belum lagi saat karya kita ditiru orang lain atau bahkan dijiplak. Harus siap bersaing,” katanya.

Baca Juga: Cuaca Buruk, Ratusan Nelayan di Tulungagung Enggan Melaut

Meski mampu melukis menggunakan alat lukis lain, dia mengaku lebih memilih membuat sketsa. Pasalnya, lebih menyukai lukisan realis atau sesuai dengan realitas. Untuk pemasaran, tak hanya Tulungagung, tapi hingga luar kota. Seperti Kudus, Tangerang, Jepara, dan Malang.

Untuk menambah wawasan dan pengalaman, tak jarang dia ikut berbagai ajang pameran lukis. Baik di Tulungagung maupun tingkat Jawa Timur. Ke depan, warga Desa Serut, Kecamatan Boyolangu, ini ingin membuka galeri lukis sendiri dan membuat pameran tunggal untuk semua karyanya. “Cita-cita semua seniman pasti ingin membuat pameran tunggal. Saya bersyukur hobiku ini mendapat dukungan dari keluarga dan akan terus saya kembangkan,” pungkasnya. Dsy12

Editor : Redaksi

BERITA TERBARU