Wagub Emil: UMKM Sumbang 57,81 Persen Perekonomian Jatim

author surabayapagi.com

- Pewarta

Senin, 20 Feb 2023 13:46 WIB

Wagub Emil: UMKM Sumbang 57,81 Persen Perekonomian Jatim

i

Wakil Gubernur Jawa Timur Emil Elestianto Dardak saat menghadiri Pelantikan DPW HPN Jatim di Hotel JW Marriot Surabaya, Jumat (17/2/2023). Foto: Pemprov Jatim.

SURABAYAPAGI.COM, Surabaya - Dewan Pengurus Wilayah (DPW) Himpunan Pengusaha Nahdliyin (HPN) Jawa Timur (Jatim) telah resmi dilantik di Hotel JW Marriot Surabaya pada Jumat (17/1/2023) malam.

Acara pelantikan tersebut turut dihadiri oleh Menteri Perdagangan (Mendag) Republik Indonesia Dr H. Zulkifli Hasan SE MM (Zulhas), Wakil Gubernur Jatim Emil Elestianto Dardak, Ketua HPN Pusat Dede Supriyadi Arief, serta sejumlah Bupati dan Wali Kota di Provinsi Jatim.

Baca Juga: Digitalisasi Pasar Rakyat Strategis Pedagang UMKM Naik Kelas

Selain itu, turut hadir Pengurus Wilayah Nahdlatul Ulama (PWNU) Jatim, Dewan Pembina DPW HPN Jatim KH. Asep Saifudin Chalim, Ketua DPW HPN Jatim Syamsul Hadi dan 1.275 pengusaha dari berbagai daerah di Jatim.

Selain pelantikan, acara tersebut juga diikuti dengan penyelenggaraan Business Forum dengan tema Perluasan Jaringan Bisnis Pengusaha Nahdliyin ke Negara Muslim se-Dunia Memasuki Abad Kedua NU.

Wakil Gubernur Jatim Emil Elestianto Dardak mengatakan, himpunan itu esensinya bukan untuk jalan sendiri-sendiri melainkan berjuang bersama-sama.

"Kata kuncinya adalah penguatan jaringan bisnis, keberpihakan. Kita tidak akan berkembang kalau sendiri-sendiri. Ada yang bilang kalau mau lari cepat maka larilah sendirian, tapi kalau mau lari jauh maka larilah bersama-sama," kata Emil, Jum’at (17/2/2023).

Dalam kesempatan itu, Emil juga menyampaikan bahwa capaian pertumbuhan ekonomi Jatim di tahun 2022 lebih tinggi dibandingkan nasional. Ia menilai, para pengusaha nahdliyin turut menyumbang hasil positif tersebut.

"Tahun 2022 lalu, pertumbuhan ekonomi Jatim berada di angka 5,34, sedangkan nasional 5,31. Artinya pertumbuhan ekonomi Jatim lebih tinggi dibanding rata-rata nasional. Dan itu semua ada sumbangsih dari panjenengan semua, pengusaha nahdliyin," terangnya.

Lebih lanjut, ia menambahkan, perekonomian Jatim saat ini ditunjang oleh sektor Usaha Kecil Mikro dan Menengah (UMKM) sebesar 57,81 persen. Maka dari itu, Emil mendorong agar masyarakat lebih mencintai produk lokal. Apalagi di tahun 2023 ini diproyeksi akan terjadi resesi global.

"Tahun 2023 diproyeksi agak kelam. Isu resesi global dan suku bunga yang masih tinggi dikhawatirkan akan mengganggu minat ekspor. Tapi bersyukurlah pasar domestik Indonesia besar," ujarnya.

Kendati demikian, menurutnya, bayangan resesi global di tahun ini tidak akan banyak berpengaruh pada Jatim. Pasalnya, pangsa pasar terbesar Jatim justru domestik. Dengan memberdayakan ekonomi lokal, ada harapan untuk ekonomi Jatim lebih baik.

“Di sinilah peran HPN ikut serta dalam memberdayakan ekonomi lokal khususnya kalangan Nahdliyin,” tuturnya.

Baca Juga: Mendag Kembangkan Pasar Nontradisional, Fokus ke Asia Tengah dan Amerika Latin

"Rumus ekonomi itu konsumsi, investasi, belanja pemerintah, ekspor, impor. Kalau ekspor kita turun, kita jaga jangan sampai impor membengkak. Untuk itu, maka kita harus dorong konsumsi dalam negeri dan investasi dalam negeri. Sebab belanja pemerintah hanya menyumbang 5% dari perekonomian," imbuhnya.

Di samping itu, Ketua Masyarakat Ekonomi Syariah ini juga mengajak para pengusaha nahdliyin untuk bisa bersinergi bersama pemerintah guna mengembangkan industri halal di Jatim. Ia berharap industri halal dan keuangan syariah bisa berkembang di Jatim dalam menyokong permodalan.

"Saat ini kita tahu ada blended finance atau pembiayaan campuran, kita bisa menggabung antara misalnya zakat-zakat produktif untuk membiayai UMKM digabung dengan pembiayaan konvensional, bank-bank misalnya. Tentu kita dorong bank syariah ya," jelasnya.

Ia menyebut, jika HPN mampu menggalang sinergitas, maka kemungkinan bisa dibangun keberpihakan ekonomi ke ekonomi umat dan ekonomi domestik.

Sementara itu, Ketua DPW HPN Jatim Drs H. Syamsul Hadi MSi yang akrab disapa Abah Syamsul ini menerangkan, program utama yang dilakukan DPW HPN Jatim adalah pendirian NU Export dan digitalisasi usaha melalui 1 juta website secara gratis.

Abah Syamsul Hadi Mengungkapkan, NU Export Center ini ke depan bisa mewadahi pengusaha nahdliyin agar bisa mengekspor produk-produknya terutama ke pasar negara - negara Islam di dunia.

Baca Juga: Harga Cabai Masih Pedas di Awal Tahun 2024, Zulhas: Tidak Perlu Khawatir

“Dan didukung dengan pembuatan website gratis ini akan memperluas pasar pelaku UMKM kita,” ujar Abah Syamsul Hadi.

Dalam kesempatan yang sama, Mendag Zulhas menuturkan, guna menumbuhkan daya saing UMKM, perlu dipermudah dalam tiga hal.

Pertama, mempertemukan UMKM dengan ritel modern. Kemitraan keduanya ini harus diciptakan. Kedua, membuka akses digital dengan mempertemukan UMKM dengan marketplace. Ketiga, mempermudah akses pembiayaan dengan mempertemukan UMKM dengan perbankan seperti fasilitas KUR.

“Sehingga mereka tidak lagi berhubungan atau terlilit dengan rentenir. Dengan kekuatan para pengusaha Nahdliyin ini akan mampu bekerja sama dan saling bantu membantu antar pengusaha,” ungkap Mendag Zulhas.

Sebagai informasi, kepengurusan HPN Jatim kali ini berjumlah sekitar 130 orang. Mereka terdiri dari pengusaha kecil, menengah hingga besar. Adapula pengusaha besar minyak, pengusaha sapi Madura yang memiliki 5 ribu ekor sapi, pengusaha kopi yang sudah ekspor ke mancanegara dan juga pengusaha lainnya. sb

Editor : Redaksi

BERITA TERBARU