KBS Lakukan Simulasi Protokol Kesehatan

author surabayapagi.com

- Pewarta

Minggu, 26 Jul 2020 20:10 WIB

KBS Lakukan Simulasi Protokol Kesehatan

i

Simulasi mulai dari pendaftaran berbasis online hingga mekanisme pengunjung sebelum masuk dengan berbagai protokol selama berada di area KBS.SP/BYTA

SURABAYAPAGI, Surabaya - Beberapa waktu lalu Perusahaan Daerah Taman Satwa (PDTS) Kebun Bintang Surabaya (KBS) melakukan penutupan sementara, kini Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya akan membuka kembali (re-opening) dengan memperketat protokol kesehatan Covid-19.

Baca Juga: Ajak Masyarakat Berolahraga dan Bersenang-senang, AKG Entertainment Gelar Pokemon Run 2024 di Surabaya

Rencana, re-opening tersebut akan berlangsung pada Senin (27/7/2020). Namun sebelum pembukaan, jajaran manajemen PDTS KBS melakukan simulasi mulai dari pendaftaran berbasis online hingga mekanisme pengunjung sebelum masuk dengan berbagai protokol selama berada di area KBS.

Kepala Bagian Perekonomian dan Usaha Daerah Kota Surabaya, Agus Hebi Dujuniantoro mengatakan bila, sebelum pembukaan sudah diteliti berbagai pihak. Mulai dari Badan Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA), Perhimpunan Sarjana dan Profesional Kesehatan Masyarakat Indonesia (Persakmi, hingga Dinkes Kota Surabaya.

“Mereka mengijinkan untuk membuka dengan berbagai catatan. Salah satunya mengurangi 50 persen kapasitas pengunjung dari semula  6 ribu menjadi 3 ribu. Apalagi di masa pandemi warga memang membutuhkan refreshing. Tetapi harus aman. Jadi refreshing yang aman,” terangnya.

Saat menyaksikan simulasi, Hebi menilai sudah cukup lengkap baik dari protokol, penanganan kesehatan, kebersihan, penjagaan jarak, juga pemantauan oleh tim Satgas Covid-19 yang dibuat secara mandiri. Menurutnya, semua itu sudah layak untuk dilakukan pembukaan pada Senin mendatang. 

“Saya pikir sudah siap. Senin ini kita buka,” lanjut dia.

Sementara itu, Direktur Utama PDTS KBS, Chairul Anwar memaparkan secara rinci pengunjung mulai dari tiba sampai meninggalkan KBS. Diantaranya yakni pertama, pengunjung memarkirkan kendaraannya di Terminal Interminal Joyoboyo.

Kedua, ketika tiba di lokasi, para pengunjung wajib diukur suhu tubuhnya, mengenakan masker, dilanjutkan dengan cuci tangan di wastafel yang sudah disediakan.

“Ketika suhu tubuh pengunjung di atas 37.5 derajat maka diminta untuk ke ruang pelayanan kesehatan untuk beberapa saat. Biasanya karena setelah dari panas-panasan suhu tubuhnya ikut naik, tetapi transit masih tidak turun, maka tidak diperbolehkan untuk masuk,” kata Chairul.

Pengunjung juga wajib membeli dan melakukan pembayaran tiket via online. Ketika sudah berada di lokasi pengunjung hanya tinggal menunjukakan scan barcode kepada petugas yang berada di depan pintu masuk sebagai bukti sudah melakukan pemesanan dan pembayaran.

“Setelah melewati cek poin. Di dalam lokasi sudah disambut petugas yang mengingatkan untuk tetap menjaga jarak.  Di setiap titik lokasi sudah terpantau oleh Satgas Covid-19 dari KBS,” paparnya.

Untuk menghindari terjadinya kerumunan, pengunjung diwajibkan mengikuti alur yang sudah ada. Bahkan saat melihat hewan pun pengunjung wajib berdiri pada tanda yang sudah tertera.

“Jadi tidak ada tabrakan atau pengunjung yang tidak menjaga jarak,” jelasnya.

Pada saat simulasi tersebut, pihak KBS sudah melakukan antisipasi jika terdapat warga atau pengunjung yang tiba-tiba pingsan.

Tim Satgas Covid-19 akan datang dengan menggunakan  mobil kesehatan  mengenakan Alat Pelindung Diri (APD) lengkap untuk menolong pengunjung tersebut dengan protokol yang tepat.

“Kami bawa ke pos kesehatan. Jika dirasa kurang kita larikan ke rumah sakit terdekat. Kami sudah latih tim internal untuk penanganan pada situasi darurat,” jelasnya

Berikutnya, untuk menghindari kerumunan dan kepadatan pengunjung, setiap harinya akan dibagi menjadi dua sesi. Yakni setiap Senin – Kamis akan dibuka pukul 08.30 – 11.30 WIB dengan kapasitas total 1.500 pengunjung. Kemudian pada hari Jumat sebanyak 500 orang dan akhir pekan total kapasitas 3.000 pengunjung terbagi menjadi dua sesi.

“Untuk persyaratan anak-anak di bawah usia 5 tahun dilarang masuk. Untuk ibu hamil juga dan lansia di atas 60 tahun juga tidak diperbolehkan,” tegasnya.

Ia juga memaparkan bila, untuk tenan makanan juga tidak diperbolehkan berdagang dan segala aktivitas seperti tunggang Gajah, tunggang Jerapah juga ditiadakan sementara.

“Kami buka ini untuk menjenguk. Sehingga diharapkan pengunjung dapat kangen-kangenan dengan satwa,” pungkasnya.Byt

Baca Juga: Gelar Kompetisi Meracik Kopi, NESC Tingkatkan Ketrampilan Barista Surabaya

Editor : Mariana Setiawati

BERITA TERBARU