SURABAYAPAGI, Surabaya - Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) menyerahkan tiga produk hasil penelitian LIPI yaitu Robot Otonom Multi Multiguna (ROM20), Simple Smart UV-C Sanitizer (Si-SUSan), dan Airbone nano-Trapping Technology for Anti Covid Treatment (ATTACT) kepada RSUD Dr. Soetomo, Surabaya.
Penyerahan alat-alat ini merupakan hasil riset dan pengembangan LIPI dengan pendanaan dari Program Kegiatan Pendanaan Difusi Produk Inovasi untuk Penanganan COVID-19 pada Masa Darurat Bencana, Kementerian Riset dan Teknologi/Badan Riset dan Inovasi Nasional.
Baca Juga: Tinggi Anggaran RSUD Soetomo dan Saiful Anwar Sesuai Perolehan Pendapatan
“Ini merupakan salah satu bakti pemerintah dan sebagai bentuk pertanggung jawaban kepada rumah sakit umum," ungkap Deputi Bidang Ilmu Pengetahuan Teknik LIPI, Agus Haryono, pada Rabu (10/2/2021).
Agus berharap, kedepannya bisa bekerja sama antara LIPI dan RS Soetomo dan juga Universitas Airlangga. Tidak hanya terkait dengan tiga hasil penelitian ini, namun juga terkait dengan riset lainnya.
“Harapannya dengan alat-alat ini kita bisa membantu meringankan beban dari tenaga kesehatan di rumah sakit. Karena dengan begitu disinfeksi ruangan bisa dilakukan oleh mesin,” jelasnya.
Senada dengan hal tersebut, Kepala Pusat Penelitian Elektronika dan Telekomunikasi LIPI, Budi Prawara juga menyampaikan harapannya agar kerjasama bisa terjalin antara LIPI dan rumah sakit lainnya.
“Mudah-mudahan dengan penyerahan alat-alat ini, RSUD Dr. Soetomo bisa memberikan testimoni manfaatnya sehingga bisa digunakan di tempat lain, seperti rumah sakit dan puskesmas, khususnya yang berada di daerah Jawa Timur” katanya.
Baca Juga: Pj Gubernur Jatim Luncurkan Aplikasi DigiPay, Kini Transaksi Layanan RSUD Dr. Soetomo Cashless
Sementara itu, Direktur Pendidikan, Profesi dan Penelitian RSUD Dr. Soetomo Surabaya, Cita Rosita menyambut baik atas bantuan tiga hasil penelitian dari LIPI tersebut.
“Kami juga menyambut baik atas riset-riset bersama LIPI ke depannya. Soetomo mempunyai Clinical Inter Unit dan sangat terbuka untuk kerja sama clinical trial untuk monitoring evaluasi,” tuturnya.
Cita Rosita mengatakan, penting untuk melibatkan pihak-pihak seperti Dokter Penanggung Jawab Pelayanan (PDJP) dan badan penanggung jawab terkait dalam membuat dan mendesain alat yang memerlukan uji klinis pada manusia, seperti ventilator.
Baca Juga: Pj Gubernur Jatim Luncurkan Aplikasi DigiPay, Kini Transaksi Layanan RSUD Dr. Soetomo Cashless
Dirinya menjelaskan hal ini diperlukan agar spesifikasinya cocok untuk penanganan COVID-19 dan memenuhi minimal requirement.
“Dengan begitu hasilnya akan lebih maksimal dan bisa diseminasikan secara optimal dan bermanfaat untuk kerjasama riset,” pungkas Cita Rosita.Pat
Editor : Mariana Setiawati