Sulap Limbah Kulit Sapi Jadi Bisnis Tas Beromzet Puluhan Juta

author surabayapagi.com

- Pewarta

Senin, 28 Jun 2021 10:34 WIB

Sulap Limbah Kulit Sapi Jadi Bisnis Tas Beromzet Puluhan Juta

i

Fauziah Utami sedang menyerahkan tas pesanannya kepada pelanggan. SP/ MJK

SURABAYAPAGI.com, Mojokerto - Fauziah Utami mampu menyulap limbah kulit sapi menjadi kerajinan tas bernilai ekonomis. Dia memulai membuat kerajinan tas pada tahun 2006 lalu. Awal mula mendirikan usaha, pelanggan produk tas kulit perca Fauziah Utami dapat dihitung dengan jari. Sebab, produknya masih kalah bersaing dengan produk tas import.

Kerja keras Tammy (sapaan akrabnya) pun berbuah manis. Pada tahun 2009 produk tas kulit perca miliknya naik daun. Bahkan, warga dari luar kota Mojokerto dan turis manca negara tertarik untuk membeli produknya.

Baca Juga: Bisnis Kacang Sukro Beromzet Miliaran

Ilmu membuat kerajinan tas dari perca kulit, Tammy (sapaan akrabnya) dapatkan dari perajin kulit di Tanggulangin, Sidoarjo. Dia belajar selama 1 bulan. Di sana, dia belajar teknik sulaman dasar yakni membuat model bulat pada tas. Selanjutnya dia mengembangkan teknik secara otodidak.

Setelah mahir membuat beberapa model sulaman, Tammy memberanikan diri membeli bahan produksi dengan uang belanjanya. Bahan produksi ia beli di pengusaha sepatu Desa Belimbing Sari, Sooko, Kabupaten Mojokerto. "Modal awal saya Rp 500.000," ujarnya.

Saat pertama kali produksi, ia sempat menemui kendala yakni, membuat kantong dan handle (pegangan) tas. Namun ia tak menyerah begitu saja. Tammy terus mengotak-atik hingga ia dapat membuat kantong dan handle tas dengan caranya sendiri.

"Saya mengotak-otik selama satu bulan dan jadi sebuah produk tas kulit perca yang sempurna. Meski satu bulan hanya bisa memproduksi satu tas, saya bangga sekali," terangnya seraya tertawa.

Baca Juga: Rintis Usaha Helm Retro Beromzet Ratusan Juta

Tammy melanjutkan, produk tas pertamanya itu ia tunjukkan ke tetangga. Tammy tak menduga rupanya para tetangga sangat terkesan dengan produk tasnya. "Respon dari tetangga baik. Salah satu tetangga akhirnya membeli tas itu dengan harga Rp 150.000. uang Rp 150.000 pada tahun 2006 itu lumayan banyak," ungkapnya.

Melihat respon tetangga, Tammy melebarkan sayap penjualan. Dia mencoba membuka stan dagangan di Benteng Pancasila setiap Minggu pagi. Lambat laun, teknologi semakin berkembang. Dia memanfaatkan media sosial untuk memasarkan produk yang diberi nama Amyrose D'Craft.

"Saya memasarkan lewat aplikasi jual beli Instagram dan Facebook. Karena memasarkan melalui media sosial dapat mendongkrak penjualan. Selama satu bulan 60 pcs tas terjual," terangnya.

Baca Juga: Mantan Buruh yang Sukses Jadi Peternak Sapi

Tammy juga menerima kustom tas kulit perca. Pelanggan dapat memesan tas sesuai keinginannya. Sementara ini produk tas Tammy terdiri dari tiga model yakni, tas jinjing, tas selempang, dan double handle.

"Harga tergantung ukuran tas. Untuk tas ukuran Rp 50.000 sedang yang besar Rp 700.000. pendapatan saya sebulan mencapai Rp 30 juta," sebutnya. Dsy9

Editor : Redaksi

BERITA TERBARU