Pameran Batik dan Fashion 2021, Representasikan Batik Sebagai Warisan Wastra

author surabayapagi.com

- Pewarta

Selasa, 02 Nov 2021 18:56 WIB

Pameran Batik dan Fashion 2021, Representasikan Batik Sebagai Warisan Wastra

i

Acara Launching Pameran Batik dan Fashion 2021

SURABAYAPAGI.COM, Surabaya - PT Debindo Mitra Tama kembali akan menyelenggarakan Pameran Batik dan Fashion 2021. Pameran terbesar dan terlengkap tersebut akan digelar pada tanggal 17 – 21 November 2021 di Atrium Mall, Grand City Surabaya.

Pameran digelar dengan menerapkan protokol kesehatan yang berbasis CHSE (Cleanliness (Kebersihan), Health (Kesehatan), Safety (Keamanan), dan Environment Sustainability (Kelestarian Lingkungan).

Baca Juga: KPU Kota Surabaya Mulai Seleksi Calon Anggota PPK dan PPS Pilkada 2024

Pameran ini diikuti oleh 80 booth dan didukung oleh Dekranasda Provinsi Jawa Timur serta disponsori oleh Bank Mandiri. Batik Fashion Fair 2021 menampilkan berbagai produk, desain dan motif terkini baik tradisional, etnik, maupun modern dari kalangan pengusaha industri dan pengrajin batik, bordir, tenun, ulos, songket, sulaman, kebaya, busana muslim dan tradisional,produk kulit & aksesoris, perhiasan, batu permata mutiara, produk agrikultur, furnitur, makanan dan minuman, kosmetik, dan kesehatan wanita. 

Baca Juga: KPU Surabaya Paparkan Seleksi Calon Panitia Pemilihan Gubernur dan Walikota Tahun 2024

Gelar akbar produk batik dan produk fashion pelengkapnya ini makin menunjukkan posisi batik sebagai warisan budaya dunia yang menjadi kebanggaan Indonesia dan tetap disukai serta dibutuhkan oleh berbagai lapisan masyarakat dari waktu ke waktu.

Menjadi penutup akhir tahun, Batik Fashion Fair hadir dengan wajah baru, menampilkan logo dengan aksen modern nan dinamis yang diharapkan mampu merepresentasikan Batik sebagai warisan wastra yang tidak lekang oleh waktu.

Baca Juga: Gibran Absen di Otoda 2024 Surabaya, Mendagri Tito Bocorkan Alasannya

Momen event spektakuler ini dimaksudkan untuk memberi apresiasi dan kesempatan yang seluas luasnya, terlebih sebagai tanda kebangkitan kriya pada masa pandemi, khususnya kepada para pengusaha serta pengrajin batik dan insan fashion maupun pengrajin kerajinan daerah untuk dapat lebih meningkatkan dan mengembangkan kreatifitas, produktifitas maupun jaringan pasar secara maksimal di pasar global sekaligus menetapkan batik sebagai warisan budaya bangsa yang harus tetap dilestarikan dan dikembangkan baik di dalam negeri maupun mancanegara. arf

Editor : Moch Ilham

BERITA TERBARU