Lebaran

author surabayapagi.com

- Pewarta

Selasa, 18 Apr 2023 19:45 WIB

Lebaran

i

H. Raditya M Khadafi

SURABAYAPAGI.COM, Surabaya - Tahun ini, Hari Raya Idul Fitri 1444 H, bisa jatuh hari Jumat atau Sabtu. Bagi saya, muslim muda, sama saja.

Perbedaan waktu ini menurut saya hanya sudut pandang semata. Terutama soal sholat Idnya. Makna lebarannya tetap sama yaitu bermaaf maafan. Saya tetap berharap sidang isbat penentuan Hari Raya Idul Fitri 2023 pada Kamis (20/4/2023) jatuh Jumat 21 April. Ini bertepatan dengan 29 Ramadhan 1444 H.

Baca Juga: Cari SIM Dibawah 17 Tahun, Benchmark Gibran

Apalagi kriteria penentuan 1 Ramadhan dan 1 Syawal 2023, menggunakan kriteria atas kesepakatan Menteri Brunei Darussalam, Indonesia, Malaysia, dan Singapura (MABIMS) 2021. Kesepakatan ini iktiyar manusia.

Sedang PP Muhammadiyah yang telah resmi menetapkan Hari Raya Idul Fitri 2023 jatuh pada Jumat, 21 April 2023. Juga berdasarkan Maklumat Pimpinan Pusat Muhammadiyah Nomor 1/MLM/1.0E/2023 tentang Penetapan Hasil Hisab Ramadhan, Syawal, dan Zulhijjah 1444 H. Maklumat juga perbuatan manusia

Logika saya adanya dua penentuan awal puasa di Indonesia, yakni metode hisab (perhitungan) dan rukyat (pengamatan), hasil dari iktiyar manusia. Semua dilandasi kesepakatan bersama.

Logika saya, awal Ramadan kali ini bisa saja sama. Menteri menteri Agama Brunei Darussalam, Indonesia, Malaysia, dan Singapura yang mesti dibisiki "hai bos" jangan bikin perbedaan awal sholat Id. Apa se, dosanya menetapkan 1 Syawal 1444 Hijriah jatuh pada 21 April 2023.?

Baik maklumat atau kesepakatan sama sama butuh otoritas tunggal tingkat nasional, bukan regional.

Apalagi kata hisab berasal dari kata hasiba-yahsabu-hisaban-husbanan. Artinya hitungan, sangkaan, dan cukup. Dan secara istilah, kata hisab menurut Ibnu Taimiyah adalah perhitungan antara amal kebaikan dan amal keburukan yang di dalamnya terkandung pengertian pemaparan dan pemberitahuan amalan terhadap pelakunya.

Dalam Al-Qur’an, kata hisab disebutkan sebanyak 59 kali dengan bentuk yang beragam. Hal ini menunjukkan bahwa kata hisab merupakan kata yang cukup penting. Berikut empat makna hisab dalam Al-Qur’an:

Pertama, hisab bermakna perhitungan.

Kedua, hisab bermakna banyak dan tidak terhitung.

Ketiga, hisab bermakna cukup. Keempat, hisab bermakna Azab. Ingin mendalami empat makna hisab, silakan baca Al Quran.

 

***

Baca Juga: Sengketa Pilpres 2024 Berakhir dengan Dissenting Opinion

 

Pengalaman saya selama ini, perayaan Idul Fitri biasanya berlangsung selama dua hingga tiga hari. Pada pagi hari di hari pertama Idul Fitri mmelakukan sholat Ied bersama umat Islam lainnya.

Setelah itu, umat Islam akan saling mengucapkan selamat Idul Fitri dengan berjabat tangan dan pelukan formal. Ini wujud berbagi kebahagian dan saling memaafkan kesalahan yang telah lalu. Tidak berhenti di situ, di rumah-rumah juga disediakan hidangan-hidangan manis.

Praktis, Idul Fitri menandakan berakhirnya waktu puasa Ramadhan. Ustad dan Kyai mengartikan sebagai hari kemenangan. Disana ada makna spiritualnya. Terutama waktu untuk amal, yaitu Zakat al-Fitr.

Ada sukacita, waktunya untuk membagikan sebagian harta kekayaannya kepada mereka yang tidak mampu agar turut berbahagia di hari raya.

Makna Lebaran semacam ini berarti lapang. Secara sosiologis, di hari raya kita harus berlapang dada.

Pesan spiritualnya, dengan berlapang dada kita perlu meminta dan sekaligus memberi maaf kepada sesama.

Baca Juga: Peran Shin Tae Yong Bangun Team Work

Terutama minta maaf ke ayah-ibu. Beliau adalah orang yang melahirkan kita semua. Tanpa bapak-ibu, saya tak akan pernah ada dan bisa hidup di bumi ini.

Sampai sekarang, saya percaya bahwa Idul Fitri berarti kembalinya seseorang kepada keadaan suci. Bahasa spiritualnya, kita yang punya keterbebasan dari segala dosa, kesalahan, kejelekan, dan keburukan, berada dalam kesucian atau fitrah.

Saya termasuk sedikit orang yang tak membeli baju. Juga tak menyediakan makanan yang banyak. Mengapa? Saya keluarga muda. Jarang menerima kunjungan dari saudara dan teman.

Saya diajari kakek-nenek dan orang tua, perbanyak bantuan untuk mereka yang kekurangan.

"Selamat Idul Fitri, Ma, Pa! Semoga hari kemenangan ini membawa keberkahan dan kebahagiaan yang berlimpah bagi keluarga kita. Terima kasih atas segala kasih sayang, dukungan dan pengorbanan yang selama ini telah mama-papa berikan. Saya mohon maaf atas segala kesalahan dan khilaf yang telah saya lakukan. Semoga kita senantiasa diberikan kekuatan dan keberkahan untuk terus saling mendukung dan mencintai satu sama lain.

Itu sungkem saya kepada kedua orang tua.

Kepada teman, saya mengucapkan "Taqaballahu Minna Wa Minkum, selamat Idul Fitri. Semoga kita semua selalu diberikan keberkahan dan kesuksesan dalam segala hal." Amiin Ya Robil Alamin. ([email protected])

Editor : Moch Ilham

BERITA TERBARU