Kebutuhan Impor Gula Konsumsi Menurun Tahun Ini

author surabayapagi.com

- Pewarta

Senin, 05 Jun 2023 15:26 WIB

Kebutuhan Impor Gula Konsumsi Menurun Tahun Ini

i

Aktifitas bongkar muat gula impor di pelabuhan beberapa waktu lalu.

SURABAYAPAGI.COM, Jakarta - Badan Pangan Nasional (Bapanas) mengungkapkan bahwa Indonesia masih membutuhkan 800 ribu ton pasokan gula konsumsi dari luar negeri. Hal itu untuk memenuhi kebutuhan di dalam negeri yang mencapai 3,4 juta ton per tahun.

Sekretaris Bapanas, Sarwo Edhy menerangkan, berdasarkan Prognosa Pangan Nasional, rencana produksi gula konsumsi pada musim giling tahun ini sebesar 2,6 juta ton. Jumlah tersebut lebih tinggi dari produksi 2022 sebanyak 2,4 juta ton sesuai data Kementerian Pertanian.

Baca Juga: Mayoritas Harga Pangan di Tingkat Pedagang Eceran Turun

Hal tersebut membuktikan bahwa Indonesia masih dibutuhkan pengadaan dari luar untuk menutupi kekurangannya.

“Walaupun saat ini berdasarkan perbandingan produksi dan kebutuhan gula secara nasional kita masih membutuhkan pengadaan gula dari luar," kata Sarwo, Senin (5/6/2023).

Kendati demikian, pihaknya tetap mengapresiasi produksi gula konsumsi di tanah air. Pasalnya, rencana pengadaan gula konsumsi dari luar pada tahun ini lebih kecil dibandingkan dengan tahun lalu.

“Akan tetapi bisa kita apresiasi dengan produksi yang lebih baik. Rencana pengadaan dari luar pada tahun ini di bawah 1 juta ton, sementara tahun 2022 masih di atas 1 juta ton. Ini merupakan langkah awal yang baik untuk memperkuat industri gula nasional kita,” jelasnya.

Baca Juga: Bapanas: Harga Bawang Merah Turun Bulan Depan

Sarwo menuturkan, masa giling yang dimulai secara serentak di pertengahan tahun ini membuat pasokan gula dalam negeri akan meningkat signifikan. Menurutnya, kondisi ini baik untuk menjaga stabilisasi pasokan dan harga gula nasional, khususnya memastikan ketersediaan cadangan gula pemerintah.

"Kita menargetkan giling pada tahun ini menghasilkan produktivitas dan rendemen yang lebih tinggi dari tahun sebelumnya sehingga dapat meningkatkan stok gula nasional, memastikan cadangan gula pemerintah di BUMN Pangan tersedia, dan mengurangi angka impor gula pada tahun depan,” ujarnya.

Dalam kesempatan tersebut, ia juga menyampaikan bahwa saat ini regulasi dalam bentuk Peraturan Badan Pangan Nasional (Perbadan) mengenai harga acuan untuk komoditas gula telah diajukan kepada Presiden Joko Widodo.

Baca Juga: 151 Sapi Impor Australia Mati saat Perjalanan ke RI, Bapanas: Pasokan Masih Aman

Berdasarkan rancangan Perbadan tersebut, diusulkan kenaikan harga acuan penjualan untuk menjaga harga di tingkat petani, sesuai arahan Presiden Joko Widodo yang meminta agar keseimbangan harga tetap terjaga baik di tingkat produsen, pedagang, maupun konsumen.

Disampaikan terpisah, Kepala NFA Arief Prasetyo Adi menyebut bahwa perumusan kenaikan harga acuan penjualan gula yang dituangkan dalam Perbadan telah mempertimbangkan berbagai aspek baik dari sisi petani, pelaku industri, pedagang maupun konsumen. Berbagai stakeholder di sektor pergulaan juga telah diundang untuk memberikan masukan terkait dinamika harga komoditas tersebut. jk

Editor : Redaksi

BERITA TERBARU