Dinas Pendidikan Sampang Dinilai Lamban Atasi IPM

author surabayapagi.com

- Pewarta

Senin, 19 Jun 2023 15:06 WIB

Dinas Pendidikan Sampang Dinilai Lamban Atasi IPM

i

Kantor Dinas Pendidikan Kabupaten Sampang.

SURABAYAPAGI.COM, Sampang - Dinas Pendidikan Kabupaten Sampang,Madura, Jawa Timur, dinilai lamban dalam mengatasi indeks pembangunan manusia (IPM). Pasalnya, indeks pembangunan manusia (IPM) menggambarkan tingkat kesejahteraan dan perkembangan manusia di wilayah tersebut.

Hal itu diungkapkan pengamat lingkungan hidup dan pendidikan Dani Febriansyah, Senin (19/6/2023).

Baca Juga: PKB Beri Sinyal Lampu Hijau Kepada H. Slamet Junaidi

"Sayangnya, sebagai model AI, saya tidak memiliki akses langsung ke data terbaru. Oleh karena itu, saya hanya dapat memberikan informasi umum mengenai IPM kabupaten Sampang berdasarkan data yang tersedia hingga September 2021," kata Dani saat ditemui, Senin, (19/6/2023).

Menurutnya, pada tahun 2020, Kabupaten Sampang memiliki IPM sebesar 64,57. Angka IPM ini menempatkan kabupaten ini di posisi yang relatif rendah dibandingkan dengan rata-rata nasional maupun Provinsi Jawa Timur. Namun, IPM Kabupaten Sampang masih mengalami peningkatan sejak tahun-tahun sebelumnya.

"IPM dihitung berdasarkan tiga indikator utama, yaitu harapan hidup, angka melek huruf, dan penghasilan riil per kapita. Setiap indikator ini memberikan gambaran tentang kualitas hidup, tingkat pendidikan, dan standar ekonomi di kabupaten tersebut," ungkapnya.

Dani pun memberikan beberapa solusi khusus kepada Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Sampang Edi Subinto S.Pd. MM, untuk meningkatkan IPM Kabupaten Sampang, antara lain:

1. Peningkatan Akses Pendidikan: Meningkatkan akses dan kualitas pendidikan formal bagi masyarakat di Kabupaten Sampang, termasuk peningkatan sarana dan prasarana sekolah, serta pelatihan guru yang berkualitas.

Baca Juga: Petani Cabai di Sampang Terancam Gagal Panen

2. Pembangunan Infrastruktur: Meningkatkan pembangunan infrastruktur dasar seperti jalan, listrik, air bersih, dan sanitasi, agar masyarakat dapat mengakses layanan dasar dengan lebih mudah.

3. Pengembangan Ekonomi: Mendorong pengembangan sektor ekonomi lokal dengan memberikan dukungan kepada para pelaku usaha lokal, meningkatkan akses pasar, serta memberikan pelatihan dan modal usaha bagi masyarakat.

4. Peningkatan Kesehatan dan Layanan Kesehatan: Meningkatkan akses dan kualitas pelayanan kesehatan, termasuk peningkatan fasilitas kesehatan, peningkatan pengetahuan masyarakat tentang kesehatan, serta program-program kesehatan yang bertujuan untuk mengurangi angka kematian bayi dan ibu.

Baca Juga: Ketua KONI Menyerahkan Reward Peraih Medali

5. Pengentasan Kemiskinan: Melakukan program-program pengentasan kemiskinan yang terintegrasi, seperti pemberian bantuan sosial, pelatihan keterampilan, serta pengembangan usaha mikro dan kecil.

Namun, Dani menyebut bahwa informasi ini mungkin tidak mencerminkan kondisi terkini, mengingat batasan pengetahuannya yang hanya hingga September 2021.

"Sebaiknya anda memeriksa sumber data resmi terbaru seperti BPS (Badan Pusat Statistik) atau instansi pemerintah terkait untuk mendapatkan informasi IPM yang paling akurat tentang Kabupaten Sampang," pungkasnya. gan

Editor : Redaksi

BERITA TERBARU