Ketua APKASI Jatim Ajak Kepala Daerah Kolaborasi Kembangkan Ekonomi Kreatif

author surabayapagi.com

- Pewarta

Jumat, 23 Jun 2023 10:16 WIB

Ketua APKASI Jatim Ajak Kepala Daerah Kolaborasi Kembangkan Ekonomi Kreatif

i

Rapat Kerja Koordinator APKASI Jatim di Surabaya, Kamis (22/06/2023). Foto: Pemkab Jember.

SURABAYAPAGI.COM, Surabaya  - Koordinator Asosiasi Pemerintah Kabupaten Seluruh Indonesia (APKASI) wilayah Jawa Timur (Jatim) sekaligus Bupati Jember Hendy Siswanto memimpin Rapat Kerja Koordinator yang dilaksanakan di Shangri-La Hotel Surabaya, Kamis (22/6/2023).

Rapat kerja tersebut mengusung tema ekonomi kreatif yang diikuti oleh kepala daerah se-Jatim, unsur dari Kementerian, Sekjen APKASI yang juga Bupati Gowa Dr. Adnan Purichta Ichsan, dan Wakil Gubernur Jatim, Emil Elestianto Dardak.

Baca Juga: Pj Gubernur Adhy Ajak Kembali Semangat Bekerja dan Maksimalkan Pelayanan untuk Masyarakat

Dalam kesempatan itu, Hendy mengajak kepala daerah atau bupati lainnya untuk berkolaborasi dalam pengembangan ekonomi kreatif di wilayah provinsi setempat.

"Ekonomi kreatif mudah diucapkan, namun sulit untuk dilaksanakan tentunya. Maka dari itu perlu adanya kolaborasi dengan daerah lain agar ekonomi kreatif terus berjalan," kata Hendy dalam sambutannya.

Hendy menuturkan, sejak diberlakukannya kebijakan otonomi daerah, pemerintah daerah dituntut inovatif dan kreatif dalam penyelenggaraan pemerintah daerah, dan sektor ekonomi kreatif merupakan instrumen yang efektif bagi pengembangan ekonomi daerah.

Menurutnya, ekonomi kreatif merupakan sektor yang cepat pulih. Pasalnya, sektor ini tidak berdampak signifikan aat pandemi terjadi. Masyarakat justru lebih tertarik pada sektor ini saat pandemi terjadi.

“Saat ini bapak Presiden RI telah mencabut status pandemi Covid-19, namun sakitnya masih terasa yaitu sektor ekonomi kita. Oleh sebab itu, mari kita berkolaborasi mengembangkan ekonomi kreatif karena sektor ini terbukti efektif memulihkan ekonomi nasional,” ujarnya.

Orang nomor satu di Kabupaten Jember tersebut mengingatkan kepada seluruh kepala daerah se-Jatim bahwa pemerintah daerah mempunyai tanggung jawab dalam pelaksanaan otonomi daerah antara lain sebagai fasilitator, regulator dan motivator bagi masyarakat daerahnya masing-masing.

“Oleh karenanya, tanpa kita melakukan kolaborasi dan sinergi akan sulit rasanya kalau kita hanya berdiri di dalam Kabupaten kita sendiri,” ucapnya.

Ia berharap, kolaborasi antardaerah dan menggelar acara pertemuan di daerah-daerah di Jawa Timur akan berdampak positif bagi kemakmuran dan kesejahteraan masyarakat setempat.

Baca Juga: Pemprov Jatim Buka Rekrutmen CASN, 5.200 Formasi

Dalam rapat koordinasi itu, menghadirkan pembicara Direktur Pengembangan Kekayaan Intelektual Industri Kreatif Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf) Dr Robinson Hasoloan Sinaga yang menjelaskan terkait optimalisasi peluang dan pengembangan ekonomi kreatif di daerah.

“Mewujudkan Ekonomi Kreatif dapat segera melangkah sesuai apa yang telah dirancang kita semua harus fokus. Dan fokuskan pada satu titik dulu untuk benar-benar dikembangkan. Sehingga nantinya dapat dirasakan setelah itu baru ke titik yang lain," ujar Robinson.

Lebih lanjut, ia mengungkapkan bahwa para pemuda atau kalangan milenial akhir-akhir ini sangat tertarik pada sektor ekonomi kreatif terutama pada game dan music. Pasalnya menurutnya, game dan musik dapat banyak mengeksplor potensi yang mereka miliki.

"Selain itu, game dan musik juga bisa membuat sarana hiburan yang menghasilkan pendapatan," ungkapnya.

Sementara itu, Wakil Gubernur Jawa Timur Emil Elestianto juga mengajak APKASI untuk selalu memberikan penguatan pada sektor dan sub-sektor ekonomi kreatif di tiap daerahnya.

Baca Juga: 217 Pos Kesehatan Tersebar di 35 Kabupaten/Kota Jatim Selama Musim Mudik Lebaran

"Kita punya kapabilitas untuk itu. Ekonomi kreatif begitu besar imbasnya karena timbal balik, enrichment dan enforcement dari sektor ini kembali bukan hanya pada kreator tapi juga konsumennya," ujar Emil.

Emil merinci, terdapat 17 sub-sektor Ekraf mulai dari publishing hingga kuliner. Seperti Aplikasi, Arsitektur, Desain Interior, Desain Komunikasi Visual, Desain Produk, Fashion, Film, Animasi, Video, Fotografi, Kuliner, Musik, Penerbitan, Game Development, Periklanan, Seni Pertunjukan, Televisi dan Radio, dan Kriya. Di Jatim sendiri, 3 sub-sektor yang paling besar adalah musik (21,42%), kuliner (19,02%), dan seni pertunjukan (10,31%).

"Ekraf ini subsektornya ada 17. Tapi yang terbesar di Jatim ada tiga. Yang pertama musik, kedua kuliner, lalu rupanya seni pertunjukan juga cukup besar di Jatim," ungkapnya.

Menurut Wagub Emil, Pemprov Jatim telah menyusun sejumlah roadmap sebagai upaya dukungan untuk ekonomi kreatif. Yakni pengembangan, penguatan industri, penguatan pasar, dan pemeliharaan.

"Bersama Gubernur Khofifah, kami di Pemprov Jatim selalu menjalankan roadmap untuk keberlangsungan ekraf. Pertama delevopment atau pengembangan subsektor industri kreatif, lalu reinforcement atau penguatan di bidang industri tersebut seperti melalui berbagai pelatihan dan wadah," paparnya. sb

Editor : Redaksi

BERITA TERBARU