Gubernur Khofifah Dorong Kepala Desa Bangun Destinasi Wisata

author surabayapagi.com

- Pewarta

Kamis, 06 Jul 2023 15:23 WIB

Gubernur Khofifah Dorong Kepala Desa Bangun Destinasi Wisata

i

Gubernur Khofifah bersama Pj Wali Kota Batu Aries dalam acara Diklat Teknis Peningkatan Kapasitas SDM bagi Kepala Desa Angkatan I dan II Provinsi Jawa Timur, di Kota Batu, Rabu (5/7/2023). Foto: Prokopim Setda Kota Batu.

SURABAYAPAGI.COM, Kota Batu - Gubernur Jawa Timur (Jatim) Khofifah Indar Parawansa mendorong para kepala desa yang ada di Jatim untuk membangun destinasi wisata yang menarik minat kunjungan wisatawan sesuai dengan potensi yang ada pada masing-masing wilayah.

Menurutnya, pembangunan desa wisata tersebut perlu dilakukan. Pasalnya, memiliki dampak cukup besar yang bisa dirasakan secara langsung manfaatnya oleh masyarakat.

Baca Juga: Destinasi Alam dan Festival Musik Bakal Genjot Pariwisata Berkelanjutan di IKN

"Sektor wisata penting, karena multiplayer effect yang luar biasa dan dirasakan langsung oleh masyarakat," kata Khofifah dalam acara Diklat Teknis Peningkatan Kapasitas SDM bagi Kepala Desa Angkatan I dan II Provinsi Jawa Timur di Kota Batu, Rabu (5/7/2023).

Khofifah mengatakan, dengan adanya pembangunan destinasi wisata di wilayah perdesaan tersebut, sejumlah sektor yang bisa langsung bergerak adalah para pelaku Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM), termasuk kuliner.

“Sektor wisata juga bisa mendorong pergerakan UMKM, kuliner, dan sebagainya," ucapnya.

Mantan Menteri Sosial RI ini menyampaikan, dari 7.721 desa di Jatim, per 11 Juli 2022 ada 1.490 desa berstatus desa mandiri. Jumlah desa mandiri itu tertinggi dari seluruh provinsi di Indonesia.

Ia mengaku bangga karena kepala desa di Jatim yang hebat. Namun, ia masih ingin meningkatkan kapasitasnya dengan mengikuti diklat.

“Karena dengan diklat, selain meningkatkan kapasitas dirinya, juga meningkatkan kinerja inovasi dan produktivitas,” ujarnya.

Selanjutnya, Khofifah juga mendorong agar desa-desa bisa menjadi desa devisa. Dengan menjadi desa devisa, hal itu akan mempercepat pertumbuhan ekonomi desa dan wilayah sekitarnya.

Gubernur perempuan pertama di Jatim ini cukup optimistis. Pasalnya, desa-desa di Jatim memiliki potensi yang cukup menjanjikan dan bisa dikembangkan. Ia mengungkapkan bahwa ada 138 desa di Jatim sebagai desa devisa.

Baca Juga: Khofifah : Semua Elemen Harus Bekerja Keras

"Jatim adalah provinsi terbanyak yang memiliki desa devisa, total ada 138 desa. Untuk memaksimalkan pengembangan butuh peran semua pihak, peningkatan SDM juga harus dilakukan secara berkelanjutan," jelasnya.

Ia pun meminta kepada seluruh pemerintah daerah untuk memberikan aksesibilitas dan pendampingan sesuai kualifikasi agar desa devisa bisa tumbuh dan berkembang.

"Kualifikasi yang dimaksud yaitu produk original yang memiliki kualitas sehingga bisa dipasarkan ke luar negeri serta ada asosiasi berbentuk koperasi maupun kelompok-kelompok," tuturnya.

Sementara itu, Penjabat (Pj) Wali Kota Batu Aries Agung Paewai mengajak para kepala desa yang mengikuti pelatihan tersebut untuk bisa berkunjung ke desa-desa wisata yang ada di wilayah Kota Batu, untuk dijadikan referensi pengembangan desa wisata di masing-masing daerah.

"Silahkan datang ke 19 desa wisata Kota Batu, ada banyak sekali desa-desa yang memiliki potensi tematik. Saya harap bisa menjadi referensi dan inspirasi bagi para kepala desa untuk diterapkan di desanya masing-masing,” ujar Aries.

Baca Juga: Cuaca Ekstrem, Wisata Pantai Malang Selatan Ditutup Sementara

Selain itu, Aries berharap, diklat tersebut akan semakin meningkatkan kapasitas dan kompetensi kepala desa, termasuk dalam pengelolaan keuangan desa yang harus dipertanggungjawabkan.

Sebagai informasi, Diklat Teknis Peningkatan Kapasitas SDM bagi Kepala Desa Angkatan I dan II Provinsi Jawa Timur dilaksanakan mulai tanggal 3-7 Juli 2023

Dalam pelatihan tersebut, diikuti oleh 120 peserta yang terdiri dari 60 peserta Angkatan I dan 60 peserta Angkatan II. Peserta Angkatan I antara lain berasal dari Kabupaten Ngawi, Magetan, Situbondo, Nganjuk, Pamekasan, Bojonegoro dan Kota Batu.

Sementara peserta Angkatan II antara lain berasal dari Kabupaten Madiun, Probolinggo, Blitar, Kediri, Malang, Banyuwangi, Lumajang dan Sampang. bt

Editor : Redaksi

BERITA TERBARU