Gubernur Khofifah Beberkan Strategi Peningkatan Iklim Investasi

author surabayapagi.com

- Pewarta

Rabu, 26 Jul 2023 12:19 WIB

Gubernur Khofifah Beberkan Strategi Peningkatan Iklim Investasi

i

Gubernur Khofifah dalam acara pelatihan kepemimpinan nasional tingkat II angkatan XIV di Puslatbang KMP LAN, Makassar, Selasa (25/7/2023). Foto: Pemprov Jatim.

SURABAYAPAGI.COM, Makassar - Gubernur Jawa Timur (Jatim) Khofifah Indar Parawansa mengatakan bahwa ekosistem investasi di Jatim menempati posisi tertinggi di Indonesia.

Hasil tersebut berdasarkan data Asia Competitiveness Institute, Lee Kuan Yew 2018. Dimana tingkat kemudahan berbisnis ditempati Jatim di urutan pertama. Dan tingkat daya saing provinsi, Jatim diurutan kedua setelah DKI Jakarta.

Baca Juga: RI Siapkan Rayuan Tarik Investor dari China

Hal tersebut disampaikan Khofifah di depan peserta pelatihan kepemimpinan nasional tingkat II angkatan XIV di Puslatbang KMP LAN, Makassar, Selasa (25/7/2023).

Data itu dipaparkan saat memberikan materi terkait dengan peningkatan iklim investasi guna mendukung pertumbuhan perekonomian daerah yang berkelanjutan.

Di hadapan 60 pejabat tinggi pratama dari berbagai instansi di wilayah Indonesia Timur, Khofifah menjelaskan bahwa investasi memberikan nilai tambah terhadap pertumbuhan ekonomi daerah.

Menurutnya, penting untuk menjaga iklim investasi di daerah agar kondusif demi pertumbuhan ekonomi yang berdampak pada kesejahteraan masyarakat.

"Dengan begitu investasi dari dalam maupun luar negeri dapat terealisasi dengan baik sehingga memberi nilai tambah pertumbuhan ekonomi inklusif yang berdampak pada penyerapan tenaga kerja dan meningkatnya kesejahteraan masyarakat," kata Khofifah.

Ia menilai, komitmen Kepala Daerah menjadi penting untuk meyakinkan para investor terutama dari luar negeri, sehingga ada kepercayaan pada calon investor bahwa investasinya aman dan akan memberikan multiplier effect bagi bisnis mereka.

"Ikhtiar dan doa juga menjadi penting. Saya seringkali bertemu dengan para investor terlebih dahulu untuk meyakinkan investasinya di Jatim. Saya, juga sering turun ke daerah untuk memonitor dan memastikan daerah tersebut memberikan support atas hadirnya investasi tersebut di wilayahnya,” ujarnya.

Baca Juga: RI Tawarkan 2 Investasi Potensial Kepada Elon Musk

Mantan Menteri Sosial RI itu mencontohkan peningkatan investasi di Jatim dilakukan melalui sejumlah strategi dan dilakukan secara produktif, inklusif dan berkelanjutan.

Secara produktif yakni melalui integrasi perizinan berusaha secara elektronik seperti melalui Jatim Online Single Submission (JOSS), harmonisasi dan simplifikasi regulasi yang menghambat investasi dan perizinan berusaha, fasilitasi dan pendampingan investor, dan peningkatan iklim investasi berusaha.

Kemudian secara inklusif, yakni upaya memberikan kesempatan dan pemerataan kepada seluruh pemangku kepentingan investasi di antaranya melalui fasilitasi pendampingan investor dan penyelesaian masalah, peningkatan kemitraan antara UMKM dengan perusahaan besar, serta peningkatan promosi dan business matching.

"Selanjutnya secara berkelanjutan, yakni upaya mendorong investasi memperhatikan keberlanjutan ekonomi dan lingkungan. Melalui peningkatan investasi skala besar dan menyerap tenaga kerja, serta peningkatan investasi berkelanjutan," jelasnya.

Baca Juga: Realisasi Investasi di Madiun per Triwulan Pertama 2024 Belum Capai Target

Lebih lanjut, ia menambahkan, di era saat ini, investasi sudah mengarah pada Green Economy, dimana limbah industri harus bisa didaur ulang atau dikonversikan menjadi energi.

"Sekarang pun kita sudah bersiap untuk green economy ke blue economy, blue economy investasi yang masuk itu tidak akan berdampak pada limbah, jadi ada persyaratan-persyaratan yang lebih ketat karena kalau ada investasi maka produk yang diekspor negara itu biasanya memberikan dampak investasi," ungkapnya.

Khofifah menyampaikan telah meluncurkan Inisiasi Kolaborasi dan Inovasi (IKI) Investasi dan "Jatim Online Single Submission Goes Android Operating System" (Joss Gandos). Sistem tersebut untuk memberikan kemudahan akses dan koordinasi para investor dan pelaku usaha.

"Jadi dimana titik-titik investasi kemudian ini yang berinvestasi sektor apa saja lalu luasan lahan yang ada tinggal berapa. Kemudian kira-kira persyaratannya bagaimana itu ada titik-titik yang memang di DPM-PTSP Pemprov Jawa Timur sudah dipetakan sehingga orang bisa mengakses secara online," pungkasnya. mks

Editor : Redaksi

BERITA TERBARU