KPK Bidik Korupsi dan Pemerasan, Mentan Syahrul Laporkan Pimpinan KPK Dugaan Pemerasan di Polda Metro

author surabayapagi.com

- Pewarta

Kamis, 05 Okt 2023 21:18 WIB

KPK Bidik Korupsi dan Pemerasan, Mentan Syahrul Laporkan Pimpinan KPK Dugaan Pemerasan di Polda Metro

i

Mentan Syahrul Yasin Limpo memberi keterangan terkait status hukumnya di KPK dan juga terkait laporan dugaan pemerasan di Polda Metro Jaya, di NasDem Tower, Kamis (5/10/2023). Syahrul pun sebelumnya juga sempat ngantor dan berpamitan di Gedung Kementan.

Partai NasDem Pastikan Syahrul Yasin Limpo Mundur dari Menteri Pertanian. Presiden Jokowi, Belum Ketemu Kader NasDem

 

Baca Juga: Sekjen DPR RI Akui Penyidik KPK Profesional

Mentan SYL, Sibuk Urus Laporan ke Polda Diduga soal Isu Pemerasan. SYL tak Ungkap Nama Pimpinan KPK yang Diduga Memerasnya. Komisioner KPK, Isyaratkan Dua Alat Bukti Jerat Mentan Syahrul Yasin Limpo, Sudah Terpenuhi

 

SURABAYAPAGI.COM, Jakarta - Nasib Menteri Pertanian (Mentan) Syahrul Yasin Limpo, ngenes. Ia dibidik KPK melakukan pemerasan terkait jabatan kepala dinas pertanian di beberapa provinsi. Nah, sehari setelah ia tiba di Indonesia, Kamis (5/10/2023), sejak siang ia mendatangi Polda Metro Jaya, diperiksa dalam kasus dugaan pemerasan yang dialaminya sendiri. Siapa terlapornya? Saat Jumpa Pers di Nasdem Tower Jakarta, usai diperiksa penyidik Polda Metro Jaya, tak secuil kata pun Syahrul Yasin Limpo, menyebut nama pimpinan KPK.

Saat memberi kerangan pers, di Nasdem Tower, Menteri Pertanian, Syahrul Yasin Limpo (SYL), terlihat seperti ingin menangis. Ini adalah keterangan pers pertamanya, sepulang dari luar negeri Rabu (4/10/2023).

Mentan SYL, hanya berbicara singkat. Dia memaparkan tentang pemeriksaan dirinya di Polda Metro Jaya, terkait dugaan pemerasan.  SYL mengaku diperiksa selama 3 jam.

"Salah satu yang saya selesaikan hari ini adalah mendatangi atau diminta Kapolda (Metro) Jaya untuk menyampaikan keterangan-keterangan dan tentu berbagai hal yan berkait dengan dinas 12 Agustus 2023, jadi dinas 12 Agustus 2023 terkait dengan hal-hal yang dilaporkan oleh masyarakat berkaitan dengan hal-hal seperti apa laporan itu terkait dengan terjadinya pemerasan," ujar Syahrul Yasin Limpo di NasDem Tower, Gondangdia, Jakarta Pusat, Kamis (5/10/2023).

 

SYL Ngaku Kelelahan

SYL menyebut pemeriksaan terhadap dirinya berlangsung cukup lama. Ia mengaku kelelahan.

"Semua yang saya tahu sudah saya sampaikan, secara terbuka saya sampaikan apa yang dibutuhkan oleh penyidik, dihadapi oleh banyak banget tadi dan prosesnya berlangsung cukup panjang hampir 3 jam, saya capek banget, sementara saya baru pulang," lanjutnya.

Sebelum magrib, ia langsung beranjak pergi meninggalkan keterangan pers, dan menuju mobilnya. Meski terus dicecar, SYL tetap bungkam dan terus berjalan hingga mobil yang membawanya meninggalkan lokasi.

SYL menjelaskan, dirinya diminta datang ke Polda Metro Jaya oleh Kapolda Metro Jaya Irjen Pol Karyoto. Dalam pemeriksaan itu, SYL menyebut dirinya sudah memberikan seluruh keterangan yang dibutuhkan penyidik

Dugaan pemerasan pimpinan KPK terhadap Mentan Syahrul saat ini disebut sedang diusut Kepolisian Daerah (Polda) Metro Jaya.

 

Dugaan Pemerasan Pimpinan KPK

Bendahara Umum Partai Nasdem, Ahmad Sahroni, telah mengetahui beredarnya surat laporan pemeriksaan terhadap sopir dan ajudan Mentan terkait dugaan pemerasan oleh pimpinan KPK dalam kasus korupsi di Kementerian Pertanian (Kementan).

"Nah gua baru tahu tadi jam setengah 7 di Kompas baru lihat, baru tahu," ujar Sahroni saat ditemui di Nasdem Tower, Jakarta Pusat, Kamis (5/10/2023) dini hari.

Satu minggu ini, beredar surat pemeriksaan bernomor B/10339/VIII/Res.3.3./2023/Ditreskrimsus yang berisikan pemanggilan terhadap sopir Menteri Pertanian bernama Heri.

Disebut-sebut pemanggilan berkaitan dengan dugaan kasus pemerasan yang dilakukan oleh pimpinan KPK. Berdasarkan surat yang diterima awak media pada Kamis (5/10/2023), surat tersebut terregister dengan nomor B/10339/VIII/Res.3.3./2023/Ditreskrimsus. Surat itu berisikan pemanggilan terhadap sopir Menteri Pertanian bernama Heri.

Ini terkait kasus yang dimaksud dalam surat panggilan itu, berkaitan dengan penanganan perkara di Kementerian Pertanian Republik Indonesia Tahun 2021

 

Kapolda Metro Jaya Diam

Ditemui awak media di Mapolda Metro Jaya, Kapolda Metro Jaya Irjen Karyoto tidak memberikan komentar terkait surat yang beredar tersebut.

Di sisi lain, Direskrimsus Polda Metro Jaya Kombes Ade Safri Simanjuntak yang juga ditemui awak media, tidak memberi respon dengan jelas mengenai surat pemanggilan tersebut.

Kapolda Metro Jaya Irjen Karyoto tidak berkenan diwawancara terkait surat panggilan tersebut.  Begitu juga dengan Direskrimsus Polda Metro Jaya, Kombes Ade Safri Simanjuntak. Padahal biasanya Ade Safri salalu berkenan dimintai tanggapan terkait isu-isu terkini. "Ada giat ada giat, ada kegiatan" singkat Ade Safri.

Hingga kini, Polda Metro Jaya belum memberikan keterangan memgenai beredarnya atau kebenaran dari surat pemanggilan tersebut

Surat itu tertanggal 25 Agustus dan ditandatangani oleh Direktur Reserse Kriminal Khusus Kombes Ade Safri Simanjuntak. Dalam surat tersebut, pemanggilan terhadap sopir Syahrul merujuk pada laporan informasi nomor LI-235/VII/RES.3.3./2023/Ditreskrimsus tertanggal 21 Agustus 2023.

Selain itu, tertulis bahwa Subdit V Tipidkor Ditreskrimsus Polda Metro Jaya sedang melakukan penyelidikan dugaan tindak pidana korupsi berupa pemerasan yang dilakukan oleh pimpinan KPK dalam penanganan perkara di Kementerian Pertanian tahun 2021.

 

Status Hukum Syahrul Yasin

Baca Juga: Sekjen DPR RI, Tadi Datang ke KPK Berwajah Tegang

Wakil Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Alexander Marwata mengatakan, tak tahu menahu rumor ini. Juga Wakil Ketua KPK lainnya, Johanis Tanak, mengaku tidak mengetahui siapa pimpinan KPK yang diduga memeras Mentan Syahrul.

Wakil Ketua KPK Alexander Marwata mengaku tidak tahu-menahu mengenai koleganya diduga memeras Menteri Pertanian (Mentan) Syahrul Yasin Limpo.

Alexander Marwata belum memberikan keterangan gamblang soal status hukum Syahrul Yasin Limpo. Dirinya menjelaskan penggeledahan yang telah dilakukan KPK terkait kasus korupsi di Kementerian Pertanian hanya akan dilakukan ketika sebuah kasus telah naik ke tingkat penyidikan.

"Penggeledahan dan penyitaan merupakan upaya paksa yang hanya bisa dilakukan pada tahap penyidikan," kata Alexander saat dihubungi, Rabu (4/10/2023)

Menurut Alexander, sesuai prosedur di KPK peningkatan kasus korupsi ke tahap penyidikan harus telah mengantongi dua alat bukti hingga sosok yang diduga sebagai pelaku pidana.

"Prosedur di KPK dari tahap penyelidikan untuk naik ke penyidikan harus ada setidaknya dua alat bukti dan siapa yang diduga sebagai pelaku pidana," jelas Alexander.

"Silakan simpulkan sendiri (sosok tersangka di korupsi Kementan)," sambungnya.

 

Mundur Mentan dan Caleg

Selain dikabarkan akan mundur dari jabatan sebagai Mentan, posisinya maju  dari daftar caleg DPR RI untuk dapil Sulsel 1.

SYL akan digantikan oleh Wakil Wali Kota (Wawalkot) Makassar Fatmawati Rusdi. Fatma ditunjuk untuk melengkapi kuota perempuan di Dapil Sulsel 1.

Bendahara Umum (Bendum) Partai NasDem Ahmad Sahroni membenarkan bahwa rekan separtainya, Syahrul Yasin Limpo (SYL) akan mundur dari jabatannya di kabinet saat ini sebagai Menteri Pertanian.

Sahroni mengatakan SYL semula akan menghadap Presiden Joko Widodo di Istana Kepresidenan, Kamis (5/10) sore ini. Namun, dia belum memastikan kabar terakhir usai kedatangan SYL ke Polda Metro Jaya untuk memenuhi panggilan pemeriksaan terkait kasus dugaan pemerasan pimpinan KPK dalam kasus Korupsi di Kementan.

"SYL mundur iya, tapi belum tahu dia ngajuin suratnya kapan mau tadi, harusnya tadi," kata dia di kantor DPP NasDem, Jakarta, Kamis (5/10).

Menurut Sahroni, rencana pengunduran diri itu juga sudah disampaikan ke Ketua Umum Partai NasDem, Surya Paloh.

"Iya udah udah, tadi pagi (kemarin, red)," kata Sahroni.

Baca Juga: Giliran Dirjen Ungkap Dugaan Pemerasan Eks Mentan SYL

 

Syahrul Minta Bertemu Jokowi

Terpisah, Menteri Sekretaris Negara Pratikno menyebut Menteri Pertanian SYL belum sempat bertemu Presiden Joko Widodo (Jokowi) hari ini, Kamis (5/10/2023).

Pratikno membenarkan Syahrul telah meminta bertemu Jokowi sejak semalam. Namun, Istana baru menjadwalkan pertemuan Syahrul dengan Pratikno, belum dengan Jokowi.

"Sudah direncanakan akan diterima Mensesneg hari ini, tetapi waktunya belum sesuai," kata Pratikno

Saat pamit dengan pegawai di Kementerian Pertanian (Kementan), SYL, tidak ketemu Wakil Menteri Pertanian Harvick Hasnul Qolbi menjadi Menteri Pertanian ad interim.

Berdasarkan kabar yang beredar, Mentan Syahrul dikabarkan akan mudur dari jabatannya.  

Mantan juru bicara Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Ferby memastikan bahwa SYL akan menghadapi proses hukum dan akan kooperatif.

Saya diminta untuk menyampaikan bahwa besok, Pak Mentan akan ke Istana menghadap Bapak Presiden," kata Febri Diansyah di Kantor DPP NasDem, Rabu (4/10).

 

Desakan ICW

Indonesia Corruption Watch (ICW) mendesak Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) untuk mengumumkan tersangka dan konstruksi lengkap kasus dugaan korupsi di Kementerian Pertanian (Kementan) RI.

Peneliti ICW Kurnia Ramadhana menjelaskan KPK dalam kerja-kerjanya mempunyai kewajiban untuk terbuka kepada publik.

"Berdasarkan Pasal 5 huruf a, b, dan c UU KPK, lembaga antirasuah itu dituntut untuk menjalankan asas kepastian hukum, keterbukaan, dan akuntabilitas dalam menjalankan tugas dan wewenangnya," ujar Kurnia melalui keterangan tertulis, Kamis (5/10).

"Oleh sebab itu, terkait dengan dugaan tindak pidana korupsi yang terjadi di Kementerian Pertanian, ICW mendesak agar KPK segera mengumumkan tersangka dan konstruksi perkaranya kepada masyarakat," imbuhnya. n erc/jk/cr2/rmc

Editor : Moch Ilham

BERITA TERBARU