PSI, Apakah Partai Simsalabim Istana?

author surabayapagi.com

- Pewarta

Senin, 04 Mar 2024 20:32 WIB

PSI, Apakah Partai Simsalabim Istana?

i

Raditya M Khadaffi

SURABAYAPAGI.COM, Surabaya - "PSI, Partai Simsalabim Istana, Dalam 30 Jam Naik 2,4% ke 3,13 %". Ini judul berita di harian kita edisi, Senin (4/3/2024) kemarin.

Saya gunakan judul ini, karena tertarik dengan narasi nitizen dan wartawan senior Gunawan Muhammad, yang dalam media sosialnya mencuplik istilah sihirnya para pesulap Simsalabim.

Baca Juga: Pilgub 2024, Khofifah Tanpa "Lawan Tanding" Sebanding

Saya melakukan pencarian kata "simsalabim" di Kamus Besar Bahasa Indonesia, ternyata tidak adam

Ini kata-kata ajaib yang sering saya dengar dari para penyihir saat melakukan trik sulap di atas panggung. Sampai anak kecil bila bermain sulap-sulapan sering berteriak 'Sim Salabim' dan 'Abracadabra'.

Literasi yang saya baca, salah satu teori yang paling dikenal mengatakan 'Sim Salabim' adalah di sajak anak-anak Denmark. Ini suku kata yang tidak masuk akal

Seorang pesulap terkenal Denmark bernama Dante atau The Great Jansen , menggunakan kata tersebut dalam acaranya yang bermaksud mengatakan 'ribuan terima kasih'.

Dalam budaya Skandinavia lainnya Sim sala bim adalah "padanan bahasa Swedia untuk 'abrakadabra.'

Konon, kemanjuran mantra yang dianggap menurun kemudian membuatnya diadaptasi oleh para pesulap panggung dalam trik sulap mereka. (FaktadanMitos,Rabu, 23 September 2020).

Saat ini, penggunaan kata simsalabim sering saya jumpai di dunia nyata seperti di Koran, buku, artikel, brosur, majalah. Bahkan keponakan saya saat di sekolah ikut pembelajaran pratikum dikenalkan kata 'Sim Salabim' . Saat ditanya artinya, si guru menjawab "Itu dunianya pesulap dan pesihir. Guru tak diajari!".

Kata 'Sim Salabim' juga pernah saya dengar di dunia maya seperti di social media facebook, instagram, tiktok, youtube, whatsapp, twitter dan lain sebagainya.

 

***

 

Politikus PDIP, Deddy Yevry Sitorus kepada wartawan, pertengahan Februari lalu, mengakui menerima laporan terkait dugaan potensi partai tertentu akan menerima limpahan suara demi memenuhi syarat lolos ambang batas parlemen atau parliamentary threshold 4 persen lewat Pemilu 2024.

Deddy enggan menyebutkan partai yang dimaksud. Namun, skenarionya muncul seiring keputusan KPU untuk menghentikan sementara proses rekapitulasi suara di tingkat kecamatan.

"Satu, mencurigai ini ada operasi untuk menyelamatkan partai tertentu yang udah kebelet pengen masuk DPR," ucap Deddy saat dihubungi, Senin (19/2/2024).

Sekretaris Tim Koordinator Relawan Ganjar itu menyebut partai tersebut saat ini dekat dengan Istana. Skenarionya, kata dia, partai-partai yang berpotensi kuat tak lolos parlemen akan dilimpahkan suaranya untuk partai tersebut.

"Saya dengar kabar bahwa ada operasi agar suara partai kecil akan diambil untuk dialihkan, terutama Partai Perindo, Gelora dan Partai Ummat," ungkap Deddy.

Terbaru, saya baca ada dugaan kecurangan pemilu berupa manipulasi di Tempat Pemungutan Suara (TPS) 24 dan 35, di Desa Pontang, Jember.

Modusnyaz data di kertas C-Hasil Penghitungan atau plano untuk DPRD Kabupaten Jember dihapus dengan cairan penghapus (Tipe-X) di dua TPS tersebut.

Dengan demikian, plano yang dikirim Kelompok Penyelenggara Pemungutan Suara (KPPS) berbeda dengan plano yang ditampilkan saat rekapitulasi.

Misalnya, angka 0 yang berubah menjadi 10 dan angka 1 menjadi 10. Diduga memalsu mengggunakan tipe-X.

Ada satu modus yang kerap dilakukan oknum penyelenggara pemilu, peserta pemilu membayar orang tertentu di tempat pemungutan suara (TPS) hingga di tempat rekapitulasi suara untuk mencuri suara lawan, bahkan juga kawan satu partai.

Modus ini pernah dialami oolitikus Partai Gerindra Rahayu Saraswati Djojohadikusumo. Konon, suara wanita yang beken dipanggil Sara ini mengaku dicurangi lantaran suaranya hilang saat proses rekapitulasi suara di tingkat kecamatan.

"Saya sampai menggugat ke MK [Mahkamah Konstitusi]. 5000 ribu suara saya dicuri di level kecamatan," kata keluarga Prabowo.

Dalam gugatan itu, Sara mengklaim memperoleh 83.959 suara. Namun, dalam penetapan KPU, Sara hanya memperoleh 79.801 suara. Gugatan kala itu terdaftar dalam nomor perkara 150-20-11/PHPU.DPR-DPRD/XVII/2019. Dalam gugatannya, Gerindra menyebut menyebut Sara kehilangan suara sebanyak 4.158 suara.

Direktur Eksekutif Perkumpulan untuk Pemilu dan Demokrasi (Perludem) Khoirunnisa Nur Agustyati mengatakan proses rekapitulasi suara yang panjang dan masih manual, sering membuat ruang transaksional kerap terjadi.

Di pileg, kata Khoirunnisa, kerawanan suara hilang tak hanya dilakukan oleh lawan beda partai, tetapi juga bisa dilakukan sesama satu partai demi bisa duduk di parlemen. "Di sinilah ruang terjadinya transaksional. Untuk rekap nasional saja membutuhkan 35 hari,sementara publik butuh mengetahui hasil pemilu secara cepat," kata Khoirunnisa saat dihubungi Tirto, Kamis (20/7/2023).

Baca Juga: Pak Jokowi, Ngono Yo Ngono, Ning Ojo Ngono

Khoirunnisa, mendorong agar Komisi Pemilihan Umum (KPU) berupaya untuk membuat proses rekapitulasi lebih sederhana agar ruang transaksional tersebut tak terjadi terus menerus setiap pemilu.

 

****

 

Kini ada Sistem Informasi Rekapitulasi Pilkada (Sirekap). Secara umum fungsi Sirekap dalam Pemilu 2024 adalah sebagai alat bantu teknologi untuk memudahkan KPPS dalam menginput hasil perhitungan suara.

Sirekap dapat mencegah manipulasi suara yang kerap terjadi dalam pesta demokrasi.

Sirekap juga dapat meniadakan atau meminimalisir kesalahan dalam rekapitulasi suara yang selama ini dilaksanakan secara berjenjang.

KPU berharap Sirekep menjadi alat utama dalam rekapitulasi suara pada Pemilu tahun 2024. Karena, Sirekepbakan mempercepat proses rekapitulasi suara, yang kemungkinan tidak perlu lagi dilakukan secara berjenjang pada pesta demokrasi selanjutnya.

Praktis, Sirekep dengan kualitas yang maksimal dapat mempermudah kerja penyelenggara pemilu, dan melahirkan pesta demokrasi yang transparan, profesional dan optimal.

Juga Anggota Dewan Pakar Tim Nasional Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar Bambang Widjojanto menduga aplikasi Sirekap milik Komisi Pemilihan Umum (KPU) sudah didesain untuk memenangkan calon presiden tertentu.

"Berdasarkan analisis forensik terhadap server KPU, kami menduga ada logaritma sistem yang sudah di-setting untuk pemenangan paslon tertentu," kata dia di Rumah Koalisi Perubahan, di Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Jumat, (16/2/2024).

Permainan suara juga pernah terungkap dalam Sistem Perhitungan Suara (Situng) Pemilu 2019. Temuanya banyak permainan suara di tingkat bawah. Konon potensi manipulasi suara besar terjadi pada pemilihan legislatif.

 

***

Baca Juga: Jokowi vs Mega, Prabowo vs Mega = Kekuasaan

 

Kita tahu sampai kini parliamentary threshold Pemilu 2024 yang ditetapkan sebesar 4% oleh Undang-Undang No. 7/2014 tentang Pemilihan Umum, masih belaku.

Hasil survei LSI, misalnya, menunjukkan perolehan suara PSI hanys 2,79%.

Juga hasil quick count Indikator Politik Indonesia terkait Pileg 2024 menunjukkan PSI masih berada di bawah parliamentary threshold yakni hanya mencapai 2,65%.

Ini berdasarkan data suara masuk dalam riset Indikator Politik yang telah mencapai 100% dengan 520.616 sampel suara sah dan tingkat partisipasi 78,27%, serta margin of error kurang lebih 0,52%

Sementara berdasarkan hasil real count Pemilu 2024 yang dirilis KPU hingga Senin (26/2/2024) pukul 11.00 WIB, PSI hanya mampu meraup suara hingga 2,68% atau mencapai 1.998.696 suara. Perolehan suara itu bahkan meningkat signifikan dibandingkan jumlah pemilih yang dihimpun PSI pada Pileg 2019 yang berdasarkan catatan KPU hanya mencapai 1,89%.

Kendati data quick count lembaga survei dan penghitungan sementara real count KPU menyebutkan perolehan suara belum bisa meloloskan para kader PSI ke DPR RI.

Tapi Ketua DPP Partai Solidaritas Indonesia (PSI) Cheryl Tanzil menegaskan PSI tetap optimistis hasil akhir penghitungan suara resmi menunjukkan hasil berbeda.

Sama halnya dengan presiden Jokowi. Ayah Gibran ini setelah minum teh bersama Ketua Umum PSI Kaesang Pangarep dan kader PSI di Bandung, Sabtu (3/2/2024), meyakini partai pimpinan Kaesang Pangarep bakal lolos ke Senayan di Pemilu 2024.

Beda dengan Partai Persatuan Pembangunan (PPP). Partai berlogo Ka'bah ini meminta Komisi Pemilihan Umum (KPU) dan Badan Pengawas Pemilu (Baswalu) mencermati lonjakan suara Partai Solidaritas Indonesia yang janggal. Ketua Majelis Pertimbangan PPP, Romahurmuziy, mengancam bakal membongkar anomali penambahan suara PSI yang tidak wajar dalam hak angket, pada pekan ini.

"Mohon atensi KPU dan Bawaslu, operasi apa ini? Meminjam Bahasa Pak Jusuf Kalla, apakah ini operasi "sayang anak" lagi?” tulis Romy dikutip dari akun Instagram pribadinya @romahurmuziy, Minggu, 3 Maret 2024.

Beberapa lembaga survei, kata Romy, menilai bahwa kenaikan suara PSI tidak masuk akal.

Tudingan PPP ada "Operasi Kasih Sayang" untuk meningkatkan suara ini bak pesulap, simsalabim Abracadabra, kini sudah jadi pembicaraan publik . Benarkah ada pesulap dari istana melakukan penyihiran. Ini Istana Astina, bukan istana negara. Hehehehe... ([email protected])

Editor : Moch Ilham

BERITA TERBARU