SURABAYAPAGI.COM, Banyuwangi - Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Banyuwangi akan membangun dan merevitalisasi jaringan irigasi sepanjang 123 km dengan menggunakan skema padat karya tahun ini. Pembangunan dan revitalisasi jaringan irigasi ini untuk mendukung ketahanan pangan dan ketersediaan air area persawahan di Banyuwangi.
Penerapan skema padat karya dinilai dapat menjadi peluang kerja bagi kelompok keluarga prasejahtera yang dilibatkan dalam program tersebut.
Baca Juga: Pemkab Banyuwangi Gelar ‘Fish Market Festival’, Genjot Ekonomi Perikanan
Di Banyuwangi, ada 80,081 km jaringan irigasi yang tersebar di 25 kecamatan. 43,403 km di antaranya telah masuk dalam skema rehabilitasi padat karya.
"Pembangunan dan rehabilitasi jaringan irigasi ini dilakukan untuk memastikan ketersediaan sumber daya air, mengingat air adalah faktor vital bagi pertanian," kata Bupati Banyuwangi Ipuk Fiestiandani, Jumat (13/6/2024).
Beberapa jaringan irigasi yang akan dibangun antara lain di Kecamatan Blimbingsari sepanjang 9,6 km; Srono 9,5 km; Songgon 7,2 km; Purwoharjo 3,5 km; dan seluruh kecamatan di Banyuwangi.
Sementara untuk rehabilitasi jaringan irigasi di antaranya Cluring sepanjang 1,3 km; Kabat 4,2 km; Purwoharjo 3,9 km; Tegaldlimo 12 km; dan sejumlah lainnya tersebar di sejumlah kecamatan berbeda.
Baca Juga: Tingkatkan Produktivitas Buah Naga, Pemkab Banyuwangi Gencarkan Agrosolution
"Selain kami membangun infrastruktur irigasi, kami juga bangun infrastruktur jalan," tambah Ipuk.
Ipuk menerangkan, revitalisasi jaringan irigasi bukan hanya bermanfaat bagi sektor pertanian, namun juga sebagai upaya pengentasan kemiskinan di Banyuwangi. Hal ini diwujudkan melalui program padat karya, di mana warga prasejahtera yang masuk dalam database UGD kemiskinan Banyuwangi dan masih produktif akan dilibatkan dalam proses pengerjaan pembangunan serta rehabilitasi jaringan irigasi tersebut.
Dinas PU Pengairan Kabupaten Banyuwangi menargetkan, skema padat karya tersebut mampu menyentuh 2.400 orang yang terbagi dalam 80 lokus kerja di seluruh Banyuwangi,.
Baca Juga: Desa Wringinputih Jadi Objek Eduwisata-Ekowisata Mangrove Berkelanjutan
"Pelibatan masyarakat dalam instrumen padat karya yang ada di Dinas PU Pengairan ini menjadi bagian dari program pengentasan kemiskinan di Banyuwangi," terang Ipuk.
Ipuk mengatakan, skema ini akan terus diluaskan jangkauannya dengan melibatkan sejumlah instansi lain yang memiliki program padat karya.
"Dengan demikian tidak hanya program pembangunan yang berjalan, tapi juga bisa berdampak terhadap terbukanya lapangan kerja bagi warga miskin," harapnya. Bn-01/ham
Editor : Moch Ilham