Home / Opini : Jumat berkah

Haji Mabrur, Banyak Dzikir dan Doa

author surabayapagi.com

- Pewarta

Kamis, 27 Jun 2024 20:27 WIB

Haji Mabrur, Banyak Dzikir dan Doa

SURABAYAPAGI.COM, Surabaya - Sampai tanggal 3 Juli 2024 nanti, jemaah haji gelombang I dari Jeddah ke Indonesia pulang ke Indonesia. Harapan utama ingin menjalani kehidupan yang lebih religi, sebagai haji mabrur.

Saya kutipkan sabda Nabi Muhammad SAW   dari al-Khatib yang bersumber dari Anas bin Malik RA: “Apabila sudah tiba akhir zaman, ada empat jenis orang menjalankan ibadah haji. Mereka ada para penguasa menjalankan ibadah haji berhaji untuk berpesiar dan rekreasi. Orang kaya para hartawan berhaji untuk kepentingan peringat perniagaan. Orang miskin menunaikan haji untuk mengemis, para ulama menunaikan haji untuk mendapatkan popularitas.”

Baca Juga: Sepulang Haji, Mesti Makin Sabar

Menurut saya, dari hadist ini kira-kira prediksi Rasulullah SAW akan menjadi kenyataan?. Saya masih ingat saat saya dan jamaah rombongan kloter saya setibanya di Makkah atau Madinah, pertama yang menjadi perhatian adalah fasilitas.

Saya diingatkan orang tua saya, lima belas abad yang lampau khalifah Umar Bin Khattab mengatakan. “Yang betul-betul menunaikan ibadah haji itu sedikit sekali sedangkan yang berjalan-jalan sungguh amat banyak.”

Haji mabrur juga merupakan gelar yang digunakan untuk menyebut ibadah haji yang diterima oleh Allah SWT. Karena, secara harfiah, mabrur juga berarti diterima atau diberkahi. Di sisi lain, haji mabrur diartikan sebagai haji yang dilakukan dengan tulus, penuh keikhlasan, dan sesuai dengan syariat Islam.

Menurut Muhyiddin Syarf an-Nawawi makna hadits “Tidak ada balasan bagi haji mabrur kecuali surga” adalah bahwa ganjaran bagi orang dengan haji mabrur tidak hanya sebatas penghapusan sebagian dosa. Mabrur itu yang mengharuskan ia masuk surga.

Hadis Rasulullah SAW menjelaskan, Allah SWT telah menjanjikan balasan nyata bagi mereka yang mendapat Mabrur, yakni surga yang abadi: "Umrah ke umrah berikutnya merupakan pelebur dosa antara keduanya. Dan, tiada balasan bagi haji mabrur, melainkan surga" (HR Bukhari: 1683, Muslim: 1349).

Mabrur berasal dari bahasa Arab, yaitu "barra-yaburru-barran", yang artinya taat berbakti.

Dalam kamus Al Munawwir Arab-Indonesia, Mabrur berarti ibadah haji yang diterima pahalanya oleh Allah SWT.

Para alim ulama memiliki beberapa pendapat tentang makna mabrur. Beberapa ulama menilai Haji Mabrur adalah pahala yang diterima di sisi Allah.

Baca Juga: Nabi Ibrahim, Sosok Rasional Pencari Kebenaran

Imam Nawari dalam syarah Muslim menjelaskan, haji mabrur tidak tercampuri oleh kemaksiatan atau dosa karena imbalannya adalah surga Allah. Imam Nawari juga menjelaskan bahwa haji mabrur juga diartikan sebagai haji yang tidak dikotori oleh dosa, atau haji yang diterima Allah dan tidak ada kesombongan di dalamnya.

Saya dicerahkan oleh Ustadz pengajian kelompok ibu-ibu muda, haji mabrur dapat merujuk kepada kondisi tanpa dosa yang diambil dari akar kata al-birr, yang berarti kebaikan atau ketaatan.

Mudahkah meraih haji mabrur? Kata ustadz tidak mudah.

Saya diingatkan, hampir semua pelaksanaan ibadah haji, selalu dirangkaikan dengan amalan doa dan dzikir. Ini mengiringi  pelaksanaan ibadah haji yang dianggap sah yaitu ibadah fisik. Saya alami, saat berhaji, disertai dengan do’a dan dzikir.

Bagi saya, betapa keringnya suatu amalan fisik tanpa disertai dengan do’a dan dzikir. Saya khawatir  tanpa do’a dan dzikir, bisa berakibat pelaksanaan ibadah haji saya tidak ada makna apa-apa.

Baca Juga: Idhul Adha, Kisah Kekasih Allah

Bahasa gaulnya, berhaji hanya mendapatkan kelelahan dan keletihan. Berhaji tidak menambah nilai spiritual, bahkan hanya menjadi ajang pamer, bisa ziarah ke Makkah dan Madinah. Na’uzubillah. ([email protected])

 

Oleh:

Hj Lordna Putri

Editor : Moch Ilham

BERITA TERBARU