SURABAYAPAGI.com, Malang - Akibat diguyur hujan deras, Proyek jembatan di Desa Sutojayan, Kecamatan Pakisaji, Kabupaten Malang hanyut terbawa banjir Kali Sukun, yang terjadi pada Selasa (24/09/2024).
Sejumlah pekerja tampak mengais rangka besi yang terhempas ke tepi aliran sungai dan sampah yang terbawa banjir. Pasalnya pengerjaan proyek jembatan tersebut masih dalam bentuk bekesting. Sehingga memang belum terlalu kokoh dan mudah rusak.
Baca Juga: Krisis Kekeringan di Malang Selatan, BPBD Salurkan 973.000 Liter Air Bersih
Diketahui, jembatan yang memiliki panjang 10 meter dan lebar 5,5 meter. Jembatan ini menjadi akses satu-satunya warga Desa Sutojayan menuju wilayah Pakisaji dan sebaliknya. Ditambah debit air Kali Sukun yang juga meningkat karena tingginya curah hujan di wilayah Kota Malang sejak sore.
"Kalau Kota Malang hujan deras di sungai ini, jadi banjir. Kemarin sore habis asar kejadiannya," ujar Mariyono, warga setempat, Rabu (25/9/2024).
Lebih lanjut, masih proses pengerjaan jembatan menunggu pengecoran. Rangka besi beserta papan triplek sudah disiapkan. "Kemarin nunggu ngecor, terus ada banjir," terangnya.
Baca Juga: Desa di Malang Kekeringan, BPBD Salurkan 808 Ribu Liter Air Bersih hingga Oktober
Pihak Dinas Pekerjaan Umum Bina Marga Kabupaten Malang juga tengah melakukan kajian dan analisis terjadi amblasnya konstruksi jembatan Kali Sukun akibat terdampak banjir sore kemarin itu.
"Pengerjaan rehab jembatan masih dalam proses, yang kemarin terbawa banjir berupa bekesting yang disiapkan untuk pengecoran. Nantinya pengerjaan akan dilanjutkan kembali," ujar Kepala Dinas Pekerjaan Umum Bina Marga Kabupaten Malang Khairul Isnaidi Kusuma.
Sebagai informasi, untuk proyek rehabilitasi jembatan Sutojayan, Kecamatan Pakisaji, Kabupaten Malang, menggunakan anggaran APBD Tahun 2024 senilai Rp 456.555.000 yang dikerjakan oleh CV Raditya Jasa Pratama dengan waktu pengerjaan mulai 8 Juli 2024 sampai 160 hari ke depan.
Baca Juga: Libur Maulid Nabi, TNBTS Catat Kunjungan Wisatawan Tembus 9.061 Orang
Akibat peristiwa ini, pihak CV Raditya Jasa Pratama mengaku mengalami kerugian mencapai Rp 50 juta. Saat ini, pihak pelaksana proyek tersebut masih menunggu arahan lebih lanjut dari Dinas Pekerjaan Umum Bina Marga Kabupaten Malang.
"Kerugiannya kalau dihitung sampai Rp 50 juta. Itu yang hanyut ada kayu balok, kayu usuk, triplek dan besi. Harga besi ukuran 25 satu lonjornya itu Rp425 ribu," kata mandor dari CV Raditya Jasa Pratama, Vien Sunoko, saat ditemui di lokasi kejadian, Rabu 25 September 2024. ml-01/dsy
Editor : Desy Ayu