SURABAYAPAGI.COM, Jakarta - Kemenkes terus mempermudah program adaptasi adaptasi dokter spesialis di Indonesia. Hal ini sebagai salah satu upaya untuk memanggil kembali putra-putri terbaik bangsa yang saat ini berada di luar negeri.
Menteri Kesehatan RI (Menkes) Budi Gunadi Sadikin mengakui, Indonesia saat ini masih kekurangan banyak sekali dokter, khususnya dokter spesialis. Menurutnya, masalah kekurangan tenaga kedokteran ini juga terjadi di banyak negara di dunia.
Baca Juga: Menkes Introspeksi Diri
Mirisnya, kekurangan dokter di Indonesia ini menurut Menkes Budi sangat berdampak kepada kesehatan masyarakat, khususnya di daerah. Bahkan, banyak masyarakat yang meninggal dunia hanya karena tidak mendapatkan pertolongan kesehatan yang memadai.
"Tadi kami bertemu dirut-dirut dari rumah sakit umum daerah, dari Aceh, Lampung, Anambas. Ya mereka cerita tuh masyarakat mereka banyak yang meninggal tidak tertangani karena tidak ada dokternya," kata Menkes Budi kepada wartawan saat ditemui di Jakarta Selatan, Selasa (17/12/2024).
STR Seumur Hidup Dokter Spesialis
Baca Juga: Ingin Atasi Lebih 400 Ribu Kasus Kanker, Kemenkes Siapkan Skrining Kanker Paru di 514 Kab/Kota
Pada Senin (16/12) itu Kemenkes menyerahkan Surat Tanda Registrasi (STR) Seumur Hidup kepada tujuh dokter spesialis Warga Negara Indonesia (WNI) lulusan luar negeri yang telah berhasil menyelesaikan program adaptasi.
"Ini sudah 7 yang lulus, dari 32 (dokter spesialis) yang dalam proses. Semoga tahun depan bisa 100 atau 200 dan mereka bisa memviralkan hal ini ke temen-temen dokter diaspora," kata Menkes Budi.
"Kan dokter-dokter Indonesia di luar negeri banyak, mungkin ingin balik dan berbakti buat negara karena masyarakat sangat membutuhkan," sambungnya.
Baca Juga: Menkes Dipolisikan Komunitas Profesi Undip, Hingga Minggu Tadi Belum Dicabut
Selain itu, Kemenkes juga akan menambah pendidikan dokter spesialis berbasis rumah sakit (hospital based). Menurut Menkes Budi program ini akan segera dimulai di akhir tahun 2024.
"Orang-orang yang masuk ke pendidikan hospital based ini adalah orang-orang yang akan bekerja di daerah-daerah yang memang belum lengkap dokter spesialisnya," ujar Menkes Budi.
"Jadi diberikan afirmasi, biar nggak bayar uang sekolah, biaya hidupnya kita tanggung. Tapi mereka harus balik bersama. Sekarang kan Kemenkes yang atur SIP-nya (Surat Izin Praktik), jadi kami bisa atur ke tempat-tempat yang dibutuhkan," tutupnya. n jk/erc/rmc
Editor : Moch Ilham