1 April, Pemkot dan PTB Ajak Pedagang Buka Stan Serentak, Buka Sebelum 31 Mei, Hak Pakai Diperpanjang Hingga 2047

author surabayapagi.com

- Pewarta

Jumat, 31 Mar 2023 21:19 WIB

1 April, Pemkot dan PTB Ajak Pedagang Buka Stan Serentak, Buka Sebelum 31 Mei, Hak Pakai Diperpanjang Hingga 2047

i

Haji Syukur dan beberapa pedagang di blok C Lantai 1 PTB, Jumat (31/3/2023) terlihat sudah sudah meramaikan berjualan di Pasar Turi Baru. SP/Timotius devan

SURABAYAPAGI.COM, Surabaya - Sabtu (1/4/2023) hari ini, ajakan Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi untuk para pedagang Pasar Turi Baru (PTB) buka serentak, akan direalisasikan. Bahkan, Wali Kota Eri akan memberikan batas toleransi maksimal hingga 31 Mei 2023, yang juga bertepatan Hari Jadi Kota Surabaya ke 730 tahun. Bahkan, Eri Cahyadi akan memberikan reward bagi pedagang yang buka stan sebelum tanggal 31 Mei 2023, akan diberi perpanjangan Hak Pakai Stand.

"Bahwa besok 1 April (hari ini, red), kami harap para pedagang sudah berbondong-bondong membuka dan berjualan di Pasar Turi Baru. Ini momen baik. Kita juga akan instruksikan Diskopdag untuk menggerakkan UKM berjualan di PTB," ucap Wali Kota Eri, Jumat (31/3/2023).

Baca Juga: Wakil Ketua DPRD Surabaya Sambut Delegasi Perdagangan dari Tiongkok

Bahkan, lanjut Eri, Pemerintah Kota Surabaya memberikan batas toleransi maksimal hingga 31 Mei 2023 dan memberikan reward perpanjangan Hak Pakai Stand hingga 2047. "Kita toleransi lah sampai 31 Mei, pas momen Hari Jadi Kota Surabaya. Bahkan kita akan beri perpanjangan (Hak Pakai) hingga 2047," lanjut Eri.

Untuk itu, Eri mengajak seluruh pedagang Pasar Turi Baru yang sudah memiliki stand baik itu pedagang lama atau pedagang baru, harap meramaikan pasar legendaris di Surabaya itu.

Pemkot Surabaya pun juga menginstruksikan Dinas Koperasi dan Perdagangan dengan menggerakkan seluruh pelaku UKM di Surabaya, untuk bisa mengisi stand yang kosong di PTB. Selain itu juga Dinas Pariwisata akan menggenjot event-event untuk diselenggarakan di PTB.

"Pokoknya, Pemkot akan support full agar Pasar Turi Baru ini bisa ramai lagi," lanjut Eri Cahyadi.

Manajemen PTB Bersiap

Menindak lanjuti perintah Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi, General Manager PTB Teddy Supriyadi mengatakan sistem reward and punishment ini sudah cukup sesuai dan tepat sasaran.

“Niat pak Wali Kota ini sangat baik sekali. Baik manajemen dan Pemkot merasa ini momen yang baik, karena di masa Lebaran ini permintaan akan semakin banyak, orang-orang akan spend lebih banyak,” kata General Manager Teddy Supriyadi, kepada Surabaya Pagi, Jumat (31/3/2023).

Menurut pihak manajemen PTB, permasalahan mendasar yang dialami para pedagang adalah hak pakai, sebab dalam perjanjian antara pedagang dan PT Gala Bumi Perkasa selaku manajemen, hak pakai stan pedagang adalah 25 tahun terhitung sejak 2011, yang berarti akan berakhir di tahun 2036. Sementara sejak 2011 sampai tahun 2022 kemarin PTB sama sekali tidak beroperasi. Hal ini jelas merugikan para pedagang, oleh karena itu Teddy merasa kepastian yang diberikan oleh Wali Kota Surabaya agar pedagang memiliki hak pakai selama 25 tahun terhitung sejak soft opening yaitu 2022 kemarin sudah menyelesaikan permasalahan tersebut.

“Jadi ini sudah bagus, pedagang bisa tenang dan tidak perlu khawatir lagi mengenai hak pakai, karena sudah dijamin oleh Wali Kota, mereka bisa berdagang di sini sampai tahun 2047,” lanjut Teddy.

 

Manajemen Gencar Sosialisasi

Namun ternyata solusi ini tidak selalu menjadi jawaban bagi para pedagang yang ada di PTB. Seperti yang terlihat, dari 4.500 stan yang dimiliki pedagang, baru sekitar 20% yang sudah mulai aktif.

Manajemen PTB pun tidak tinggal diam, mereka sudah mensosialisasikan dengan para pedagang yang belum membuka stan mereka. Teddy menjelaskan, jawaban yang didapat cukup beragam, mulai kekurangan tenaga dan sedang sibuk dengan stan yang mereka miliki di pusat perbelanjaan lain. Mengingat masa Lebaran ini minat belanja masyarakat cukup tinggi.

Baca Juga: KPU Kota Surabaya Mulai Seleksi Calon Anggota PPK dan PPS Pilkada 2024

“Untuk hal ini sebenarnya kami dan pihak Pemkot Surabaya juga sudah memberi solusi. Yaitu meminta pedagang yang memang tidak bisa membuka stan mereka, entah itu karena sibuk di tempat lain atau karena mereka memiliki lebih dari 5 stan di PTB meminjamkan stan itu kepada pengelola, kemudian nanti kami (manajemen dan Pemkot) akan mengisinya dengan Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM). Jadi mereka tidak perlu membayar denda,” beber Teddy.

Teddy menambahkan, manajemen PTB juga telah berusaha untuk meramaikan PTB dengan membuat event-event dan menurunkan biaya serta memberi subsidi bagi para pedagang yang ada di PTB.

“Sejak bulan Juli tahun lalu kami sudah menurunkan biaya listrik, dari yang awalnya Rp. 300 ribu per bulan, sekarang jadi Rp. 109 ribu. Kemudian untuk service charge juga kami beri subsidi sampai 50%, tergantung dari berapa stan yang mereka buka. Misalnya satu pedagang punya 10 stan di sini, kalau dia buka 2 stan, maka dia dapat subsidi 25%, kalau dia buka 3 stan, dia dapat subsidi 35%, sedangkan paling tinggi itu subsidi 50% kalau dia buka 4 stan atau lebih.” tutur Teddy.

 

Direspon Baik Pedagang

Sedangkan, tim Surabaya Pagi juga menemui beberapa pedagang yang sudah buka tentang antusias dan tanggapan mereka selama berdagang di PTB hingga Pemkot Surabaya turun tangan.

Salah satu di antaranya adalah Haji Syukur, pemilik Toko Syukur yang menjual seragam dan atribut TNI, POLRI, serta satpam di PTB.

Baca Juga: KPU Surabaya Paparkan Seleksi Calon Panitia Pemilihan Gubernur dan Walikota Tahun 2024

Dirinya menyampaikan bahwa omzet yang ia peroleh sampai masal lebaran kali ini masih stagnan. Ia merasa pembeli yang datang ke toko miliknya rata-rata masih pelanggan yang sudah mengenalnya sejak berjualan di Tempat Penampungan Sementara (TPS).

“Alhamdulillah mas, rata-rata mereka ya yang sudah kenal atau yang biasa beli seragam dan atribut di sini. Ada yang mengatakan belum familiar dengan tata letak toko kami, ada juga yang merasa lebih mudah mampir di toko seperti waktu di TPS, karena mereka kan butuhnya hanya sebentar. Mungkin akan lebih baik kalau manajemen membantu memberi tanda blok toko-toko seragam dan atribut aparatur ada di sini atau sebagainya. Semoga saja semua pedagang di PTB ini cepat ramai, jadi pelanggan ramai juga yang datang,” ujar Haji Syukur yang sudah berjualan di Pasar Turi sejak tahun 80-an, Jumat (31/3/2023).

 

Lebih Nyaman

Selain itu ada juga Abdullah, pedagang busana muslim pria dan mukena. Dirinya mengaku sudah berjualan di Pasar Turi sejak tahun 1989. Abdullah mulai membuka kembali toko miliknya sejak awal tahun ini, menurutnya suasana di PTB saat ini sangat kondusif untuk kegiatan jual-beli.

Dia juga mengapresiasi tentang murahnya harga stan dan biaya service yang ditawarkan bagi para pedagang.

“Cukup nyaman ya, harusnya kan pembeli jadi semakin tertarik untuk berbelanja di sini. Tinggal teman-teman pedagang saja yang harusnya ikut meramaikan, apa lagi biaya stan di saya rasa sangat terjangkau. Jadi ya mungkin untuk teman-teman yang lain, ayo dodolan nang PTB. Semoga PTB jadi semakin ramai, terutama di bulan Ramadan ini, semoga barokah.” tutupnya. dev/rmc

Editor : Moch Ilham

BERITA TERBARU