Bisnis Hotel dan Restoran di Jember Masih Lesu

author surabayapagi.com

- Pewarta

Selasa, 11 Apr 2023 14:41 WIB

Bisnis Hotel dan Restoran di Jember Masih Lesu

i

Foto ilustrasi.

SURABAYAPAGI.COM, Jember - Sekretaris Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) Kabupaten Jember Dwi Taufiq Wahyu mengatakan, perkembangan bisnis hotel dan restoran di Kabupaten Jember belum sesuai harapan.

Hal itu disebabkan karena bisnis hotel dan restoran di Kabupaten Jember masih bergantung pada acara atau event yang digelar pemerintah. Adapun jumlah pengunjung pada Februari dan Maret cenderung mengalami penurunan.

Baca Juga: Kunjungan Wisatawan ke Jember Naik Selama Libur Lebaran 2024

“Pada Februari, ada penurunan tingkat hunian. Mungkin dikarenakan awal tahun, dan di sisi lain, bidang pariwisata Jember masih ada ketergantungan terhadap event-event pemerintahan maupun swasta. Selama Februari hanya ada beberapa event, dan kalaupun ada sebatas skala lokal,” kata Wahyu, Selasa (11/4/2023).

Terlebih lagi, lanjut Wahyu, saat ini kegiatan di Jember masih berskala lokal sehingga tidak mempengaruhi jumlah hunian hotel.

“Kurang lebih hanya untuk masyarakat lokal Tapal Kuda, sehingga tak berdampak pengaruhnya terhadap hunian hotel,” ujarnya.

Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS) Jember, tingkat penghunian kamar (TPK) hotel setara bintang di Jember pada Februari 2023 mencapai 41,03 persen. Angka tersebut mengalami penurunan sebesar 7,11 poin jika dibandingkan bulan Januari 2023.

Sementara jika dibandingkan dengan bulan yang sama pada tahun 2022, TPK tahun ini cenderung mengalami penurunan sebesar 2,09 poin.

Kemudian, untuk rata-rata lama menginap tamu (RLMT) hotel setara bintang di Jember pada Februari 2023 mencapai 1,17 hari, turun dibanding bulan sebelumnya. Pada umumnya tamu menginap di hotel setara bintang berkisar antara satu sampai dua hari. Pada periode yang sama, RLMT Februari 2023 mengalami penurunan sebesar 0,51 hari jika dibandingkan RLMT periode yang sama tahun lalu.

“Mengingatkan pada Maret, kurang lebihnya kenaikan tak terlalu signifikan. Selain karena event terbatas, juga dikarenakan bulan Maret masuk bulan puasa. Otomatis mempengaruhi tingkat hunian,” terangnya.

Kendati demikian, PHRI pun tetap mengapresiasi lembaga atau instansi yang menggelar kegiatan di hotel.

Baca Juga: Pemkab Jember Gelar Apel Siaga Gerakan Pangan Murah

“Itu termasuk support besar untuk tingkat hunian. Kami mohon support dari pemerintahan maupun swasta. Adanya event juga tak hanya berskala lokal atau khusus warga Jember. Harapan kami event minimal skala Jawa Timur atau nasional, sehingga bisa mempengaruhi perekonomian, khususnya pariwisata di Jember,” tuturnya.

Menurutnya, lesunya gairah bisnis perhotelan juga berimbas ke bisnis rumah makan atau restoran.

“Saat ini yang kami data, rumah makan maupun restoran tahun ini tak seperti tahun-tahun sebelumnya pada saat buka puasa bersama cukup banyak. Mungkin juga karena dampak Pak Presiden yang melarang buka puasa bersama meskipun untuk pejabat atau ASN (Aparatur Sipil Negara). Tahun lalu untuk buka puasa kami harus booking jauh-jauh hari. Tapi pada Ramadan tahun ini, on the spot langsung datang masih banyak ketersediaan meja kosong,” jelasnya.

Ia menuturkan bahwa Jember Fashion Carnaval masih jadi andalan untuk mendatangkan pengunjung. Namun JFC tahun lalu berbeda dengan saat sebelum pandemi.

“Sebelum pandemi beberapa tamu long stay (tinggal lebih lama) sampai puncak Grand Carnaval. Tapi pada 2022 ada perubahan. Sehari sebelum Grand Carnaval penuh, tapi pada saat Grand Carnaval malah sepi,” ucapnya.

Baca Juga: Puluhan Warga di Jember Diduga Keracunan Takjil Massal yang Dibagi-bagikan di Jalan

“Mungkin karena jadwal penyelenggaraannya berubah, hanya dua sampai tiga hari saja. Itu pun dilaksanakan malam hari, sehingga selesai kegiatan tamu langsung pulang,” imbuhnya.

Lebih lanut, PHRI berharap pelaksanaan Pekan Olahraga Provinsi (Poprov) Jatim tahun ini tidak selesu saat 2022 kemarin.

“Tingkat hunian tidak begitu tinggi karena Porprov terbagi pada Juni dan Juli. Ketika dibagi rata dalam satu bulan, tingkat hunian pada bulan pelaksanaan porprov memang cukup rendah,” tandasnya

Selainitu, PHRI juga berharap ada banyak kegiatan yang digelar sepanjang bulan Agustus mendatang.

“Kami harap pemerintah mengadakan full kegiatan, entah motor trail dan lain sebagainya,” pungkasnya. jbr

Editor : Redaksi

BERITA TERBARU