Copot, Ketua Kompolnas Benny Mamoto, yang Benarkan Skenario Kasus Brigadir J

author surabayapagi.com

- Pewarta

Senin, 08 Agu 2022 21:01 WIB

Copot, Ketua Kompolnas Benny Mamoto, yang Benarkan Skenario Kasus Brigadir J

i

Benny Mamoto saat hadiri di sidang Mas Bechi, Senin (8/8/2022).

SURABAYAPAGI.COM, Jakarta - Ketua Harian Komisi Kepolisian Nasional (Kompolnas) Irjen (Purn) Benny Mamoto, satu minggu ini jadi bulan- bulan warganet. Benny, diduga merintangi proses penyidikan tewasnya Brigpol Yosua di rumah dinas mantan Kadiv Propam Irjen Ferdy Sambo di Komplek Polri, Duren Tiga, Jakarta Selatan. Benny minta dicopot dari sekretaris Kompolnas.

Tudingan ini muncul setelah video wawancara Irjen (Purn) Benny Mamoto viral di media sosial. Saat itu Benny mengaku telah mendatangi langsung tempat kejadian perkara (TKP) dan menyatakan tidak ada kejanggalan sama sekali dalam kasus tewasnya Brigadir J.

Baca Juga: Warga Bangkalan Tewas Dibacok Keponakan

“Saya turun langsung, melihat langsung bukti-bukti yang ada termasuk foto-foto yang ada,” kata Benny dalam video wawacara dengan Kompas TV pada 13 Juli 2022, yang dilihat kembali nitizen, Senin (8/8/2022).

Dalam wawancara tersebut, Benny menceritakan kronologi sebagaimana keterangan yang juga diberikan oleh Humas Polri bahwa peristiwa ini bermula Brigadir J melakukan pelecehan seksual terhadap istri Irjen Ferdy Sambo, Putri Candrawathi, sehingga akhirnya terjadilah baku tembak antara Bhadara E dengan Brigadir J.

Namun, pernyataan Benny ini membuat dirinya dituding oleh netizen menjadi bagian dari pihak yang merintangi penyidikan, bahkan diduga ikut merusak barang bukti yang ada di TKP. “Dalam video ini jelas Kompolnas dan Benny Mamoto terlibat dalam perusakan barang bukti dan operasi senyap Ferdy Sambo. Brutal sekali dan memalukan, Kompolnas harus diborgol nih. Jelas dia menuduh pelecehan seksual yang tidak ada. Parah,” tuding akun @Ibnxine yang mengunggah video wawancara Benny Mamoto.

Tidak hanya itu, salah satu pengguna twitter bernama Haji Umar Hasibuan meminta agar Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo turut memeriksa pensiunan jenderal bintang dua Polri ini.

Video penjelasan Ketua Harian Kompolnas Benny Mamoto menggunakan skenario pembunuhan Brigadir J. Video ini sejak Minggu kembali viral di media sosial Twitter. Seiringan dengan viralnya video ini, tagar Kompolnas menjadi trending di Twitter dan hingga Senin pagi (8/8/2022) sudah lebih 4.332 cuitan.

Video ini berisi penjelasan Benny yang mengikuti skenario. Karena itu, pengguna media sosial meminta perhatian Kapolri Jenderal Listyo Sigit untuk memeriksa Benny Mamoto.

Baca Juga: Kapolres Pasuruan Kota Berhasil Ungkap Kasus Pembunuhan hingga Curanmor di Bulan Ramadhan

Pengamat politik yang juga ahli tata negara Refly Harun ikut mengkritik pernyataan Benny yang terkesan membenarkan cerita tak masuk soal Brigadir Joshua ini. “Terkesan di publik Benny Mamoto selalu terkesan membela korpsnya. Tetapi persoalannya kan kita mencari kebenaran bukan membenar-benarkan. Apalagi membenarkan hal yang tidak masuk akal cerita mengenai Brigadir J,” kata Refly Harun melalui Youtubenya seperti dilihat pada Minggu (7/8/2022).

 

Periksa Benny Mamoto

Menanggapi viralnya video Benny sejak Minggu hingga Senin, pegiat media sosial Umar Hasibuan juga meminta Kapolri Listyo Sigit Prabowo agar memeriksa Benny. Melalui akun twitternya Haji Umar Hasibuan @UmarHasibuan77 mengatakan bahwa Benny telah memberikan keterangan kronologi tewasnya Brigadir Joshua sesuai skenario.

Baca Juga: Dua Pelaku Pembunuhan di Pakis Berhasil Diringkus Satreskrim Polres Malang

"Benni Mamoto, sekretaris Kompolnas juga harus diproses dan diperiksa sebab dia orang yang pertama kali mengatakan bahwa CCTV rusak disambar petir lalu jari tangan brigadir J putus akibat memegang senjata, bharada E penembak nomor 1. Seakan akan dia Humas Polri," celoteh lainnya.

Benny Mamoto juga menyebut Bharade Eliezer juara menembak. Bahkan tembakan Bharade Eliezer itu dinilai tak pernah meleset dari bidikannya. “Disamping itu ternyata Bharada E ini juara menembak sehingga bidikannya tepat,” kata Benny Mamoto dalam video viral yang beredar di media sosial.

Benny juga menyebutkan bahwa tidak ada yang janggal dalam peristiwa meninggalnya Brigadir J. “Tidak ada (kejanggalan dalam peristiwa itu),” ujar Benny.

Ternyata pernyataan Benny tersebut terbantahkan dari hasil penyelidikan Lembaga Perlindungan Saksi dan Korban (LPSK). “Bharada E tidak jago menembak. Baru latihan menembak pada Maret 2022,” ujar Wakil Ketua LPSK, Edwin Partogi Pasaribu. erk/ak/rmc

Editor : Moch Ilham

BERITA TERBARU