Erick Thohir, Dituding tak Utamakan Nyawa Rakyat

author surabayapagi.com

- Pewarta

Jumat, 09 Jul 2021 21:38 WIB

Erick Thohir, Dituding tak Utamakan Nyawa Rakyat

i

Erick Thohir saat memberikan penjelasan saat program vaksinasi Covid-19, di Jakarta, kemarin. SP/Sur

SURABAYAPAGI.COM, Jakarta - Ekonom senior dari UI, Faisal Basri, terus memberikan sindiran kepada Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) sekaligus Ketua Komite Penanganan Covid-19 dan Pemulihan Ekonomi Nasional (KPC PEN), Erick Thohir.

Sindirian ini diberikan terkait pengajuan anggaran sebesar Rp 72,44 triliun kepada Komisi VI DPR RI untuk menyuntik 12 perusahaan negara.

Baca Juga: Erick Thohir, Apa Lemah Nasionalismenya, Terus "Belanja" Pemain Naturalisasi

Suntikan uang rakyat untuk perusahaan BUMN ini dilakukan lewat skema penyertaan modal negara (PMN) yang diajukan untuk masuk dalam APBN tahun 2022.

Menanggapi hal tersebut, Faisal Basri lantas mengkritik Erick Thohir dengan menyebut tindakan Menteri BUMN ini tidak mengutamakan nyawa rakyat.

 

Sibuk Suntik BUMN

“Saya nilai Ketua Pelaksana Komite Kebijakan Penanganan COVID-19 dan PEN adalah Menteri BUMN. Bukannya utamakan selamatkan nyawa rakyat, tapi sibuk urusi suntik BUMN ratusan triliun dan obat cacing," kata Faisal Basri dikutip dari akun Twitter @FaisalBasri, Jumat (9/7/2021).

Kemudian sembari menyindir, Faisal Basri menyarankan agar Komite Kebijakan Penanganan Covid-19 tersebut dibubarkan saja.

"Bubarkan saja Komite itu," tegasnya.

Diketahui sebelumnya, Erick Thohir belum lama ini mengajukan persetujuan anggaran sebesar Rp 72,44 triliun kepada Komisi VI DPR RI untuk menyuntik 12 perusahaan negara.

Berikut daftar 12 BUMN calon penerima PMN yang diajukan di APBN 2022:

PT Hutama Karya sebesar Rp 31,35 triliun

Baca Juga: Pegawai BUMN akan Libur 3 Hari Sepekan

PT Aviasi Pariwisata Indonesia senilai Rp 9,31 triliun

PT PLN sebesar Rp 8,23 trilun

PT Bank Negara Indonesia (BNI) sebesar Rp 7 triliun

PT KAI sebesar Rp 4,1 triliun

PT Waskita Karya (WSKT) sebesar Rp 3 triliun

PT BPUI sebesar Rp 2 triliun

Baca Juga: Siap-siap Sambut Musim Lebaran, BUMN Bakal Gelar Mudik Gratis Lagi

PT Adhi Karya senilai Rp 2 triliun

PT Perumnas sebesar Rp 2 triliun

PT Bank Tabungan Negara (BBTN) sebesar Rp 2 triliun

PT RNI sebesar Rp 1,2 triliun

PT Damri sebesar Rp 250 miliar. n erc/rmc

Editor : Moch Ilham

BERITA TERBARU