Jokowi Utus Ketua PSSI Erick Thohir, Lobi FIFA, Cari Jalan Terbaik Gelaran Piala Dunia U-20 Tetap di Indonesia
SURABAYAPAGI.COM, Jakarta - Saat ini posisi Indonesia sebagai tuan rumah Piala Dunia U-20 2023, terancam. FIFA memutuskan untuk membatalkan pelaksanaan drawing Piala Dunia U-20 yang dijadwalkan berlangsung di Bali pada 31 Maret mendatang.
Ini dipicu sikap politik PDIP dan MUI. Kedua institusi politik dan ormas ini secara terbuka sudah menolak Timnas sepak bola Israel tak bertanding di Bali dalam gelaran Piala Dunia U-20.
Akibat penolakan ini Ketua PSSI Erick Thohir akan menemui FIFA untuk melobi terkait posisi Indonesia sebagai tuan rumah Piala Dunia U-20 2023.
Selasa (28/3/2023) semalam, Presiden Joko Widodo bicara secara live usaha pemerintah dan PSSI. Ia telah mengutus Erick Thohir untuk bertemu FIFA demi mencari solusi posisi Indonesia sebagai tuan rumah Piala Dunia U-20 2023.
"Untuk itu saya telah mengutus Ketua Umum PSSI Bapak Erick Thohir untuk bertemu dengan tim FIFA untuk mencari penyelesaian yang terbaik mencari solusi yang terbaik," tutur Presiden Joko Widodo, dikutip dari tayangan langsung di YouTube Sekretariat Presiden, Selasa (28/3/2023).
Bahkan, Jokowi, meminta jangan mencampur adukkan olahraga dengan politik di dalam pagelaran Piala Dunia U-20 2023. Indonesia ditunjuk menjadi tuan rumah oleh FIFA, jauh sebelum mengetahui Israel menjadi kontestan Piala Dunia U-20.
"Saat ditunjuk menjadi tuan rumah, belum ada satu pun pihak yang tahu siapa yang akan menjadi tim peserta lantaran Piala Dunia U20 masih dalam proses prakualifikasi. Dan kepastian Timnas Israel lolos seleksi piala dunia U20 baru kita ketahui pada bulan Juli 2022," kata Jokowi.
Presiden mengatakan, dalam urusan ini pemerintah sependapat dengan Duta Besar Palestina untuk Indonesia bahwa FIFA memiliki aturan yang harus ditaati anggotanya.
Oleh karenanya, dia meminta seluruh pihak tidak mencampuradukkan urusan olahraga dengan politik.
Pemain Timnas Gundah
Sementara penyerang Timnas Indonesia U-20 Hokky Caraka mengungkapkan pandangannya soal polemik Piala Dunia U-20 tahun 2024.
Melalui stories akun Instagram miliknya, penyerang PSS Sleman itu menyayangkan jika Piala Dunia U-20 2023 di Indonesia dibatalkan.
"Bermain di Piala Dunia U-20 2023 merupakan impian banyak pemain muda, tidak hanya di Indonesia, tapi juga di dunia. Kondisi itu membuat saya dan teman taman gundah," katanya melalui Instagram.
"Berjuang untuk kemerdekaan negara orang lain [Palestina], tapi kalian semua merusak impian anak-anak bangsa sendiri. Mimpi indah kawan-kawan, sampai berjumpa lagi," tulis Hokky yang disertai dengan lirik lagu 'Negara Lucu' dari band Enau.
Sekjen PDIP Lobi Jokowi
Sebelumnya, Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto mengklaim sudah melobi pemerintah Joko Widodo agar Tim Nasional (Timnas) sepak bola Israel tak bertanding di Bali dalam gelaran Piala Dunia U-20.
"Saya pribadi sudah melakukan lobi-lobi sejak Agustus 2022 lalu ke pemerintah untuk memberikan masukan," ujar Hasto.
Dikutip dari CNN Indonesia TV, Hasto, mengingatkan ada potensi bahaya terkait dengan kehadiran Israel ke Indonesia. Akan tetapi, ia mengatakan situasional lobi tersebut diperburuk dengan pernyataan pihak Israel. "Diperburuk setelah terakhir Menteri Keuangan dari Israel menyatakan bagaimana bangsa Palestina tidak ada," tuturnya
Hasto mengatakan banyak pihak memprotes pernyataan Menteri Keuangan Israel tersebut. Mulai dari Eropa Barat, Amerika Serikat, dan Vatikan. Oleh sebab itu, PDIP melihat ada kecenderungan persoalan tersebut terkait agama.
"Padahal ini bukan persoalan agama, ini persoalan kemerdekaan sebagai hak segala bangsa," kata dia.
Kesadaran Historis Terhadap Palestina
Ia juga mengatakan bukan hanya Gubernur Bali Wayan Koster dan Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo yang getol menolak kedatangan Israel. Namun penolakan terjadi jua dari kader PDIP di Surabaya, Jawa Timur. Hasto mengklaim PDIP punya kesadaran ideologis dan historis terhadap Palestina.
"Apalagi setelah kami melihat berbagai dokumen dokumen tentang Konferensi Asia Afrika yang mendukung kemerdekaan Palestina," ujar Hasto.
Jaga marwah Indonesia
Hasto juga menegaskan penolakan timnas Israel ke tanah air sebagai upaya menjaga marwah Indonesia.
"Manfaat (penolakan) Pak Wayan Koster dan Pak Ganjar Pranowo muncul dari suatu kesadaran ideologi sebagai kader partai untuk menjaga Marwah Indonesia," ujar Hasto.
Akan tetapi, menurutnya, PDIP masih mencari jalan agar Timnas Israel tetap bisa bermain dalam Piala Dunia U-20.
"Kami percaya Pak Presiden Jokowi mampu mencari suatu jalan tengah yang sangat baik, misal pertandingan Israel diadakan di Singapura," tuturnya.
Ia mengatakan surat terkait penolakan Timnas Israel ke Bali yang diteken Koster merupakan dokumen tertutup.
"Akan tetapi, kan, bocor. Berarti itu kehendak dari Tuhan Yang Mahakuasa untuk kita respons sebaik-baiknya," kata dia.
Ia mengakui soal penolakan 2 Gubernur yang berdampak kepada pembatalan drawing. Menurutnya, hal tersebut merupakan sebuah konsekuensi.
Terkait Pembukaan UUD 1945
Secara terpisah, Ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI) bidang Hubungan Luar Negeri dan Kerjasama Internasional (HLNKI) Sudarnoto penolakannya terhadap timnas Israel mengaitkan pembukaan Undang-undang Dasar 1945 .
Alasan utama MUI adalah konstitusi, yaitu pembukaan UUD 1945 yang menegaskan soal penjajahan itu harus dienyahkan. Menurut Sudarnoto, tidak mungkin bagi Indonesia untuk menerima Israel bermain di tengah situasi Palestina yang sedang memprihatinkan akibat serangan-serangan Israel.
"Bagaimana mungkin, bagaimana mungkin kita dalam situasi yang begitu prihatin kawan kita, keluarga kita, Palestina negara yang memberikan dukungan terhadap kemerdekaan RI, sedang dijajah, sedang dianiaya. Itu kemudian kita dengan senang-senang, dengan gembira ria menerima warga Israel untuk mengikuti yang namanya Piala Dunia U-20 ini," kata Sudarnoto.
Harapan MUI
Meskipun menolak, Sudarnoto berharap agar Piala Dunia U-20 berjalan lancar dan Indonesia mendapat reputasi internasional.
"Nah saya tidak mempersoalkan sepak bola, saya berdoa mudah-mudahan Piala Dunia U-20 itu sukses dan Indonesia memperoleh reputasi internasional," kata Sudarnoto. n jk/cn/erc/cr2/rmc
Editor : Moch Ilham