Gelombang Kedua, Disambut Suhu 45 Derajat

author surabayapagi.com

- Pewarta

Rabu, 07 Jun 2023 21:22 WIB

Gelombang Kedua, Disambut Suhu 45 Derajat

i

Jemaah haji menutup kepala dengan kain ihram atau menggunakan payung untuk melindungi dirinya dari teriknya sinar matahari usai melakukan umrah di Terminal Syieb Amir, Makkah. Arab Saudi, Selasa (6/6/2023). (Foto: Sp/wahyu putro/ant)

SURABAYA PAGI, Makkah - Jemaah haji Indonesia gelombang kedua mulai diberangkatkan dari Tanah Air, Kamis (8/6/2023) hari ini. Mereka akan mendarat di Bandara Internasional King Abdul Aziz Jeddah untuk selanjutnya diberangkatkan menuju Makkah Al-Mukarramah. Tapi yang perlu diwaspadai, yakni suhu panas ekstrem di kota suci tersebut. Saat ini suhu rata-rata di Kota Makkah berkisar antara 35 – 45 derajat Celsius.

Melansir laman Kemenag.go.id, Rabu (7/6/2023), Petugas Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) Arab Saudi mengimbau jemaah terutama yang baru tiba dari tanah air untuk menjaga kesehatan dan tidak memaksakan diri dalam menjalankan ibadah sunnah atau program ziarah.

Baca Juga: Presiden Akui Uang Haji untuk Pembangunan Infrastruktur

Saat ini suhu di Madinah berkisar 28-42 derajat Celsius. Sedangkan, suhu di Makkah mencapai 35-45 derajat Celsius. Jemaah lanjut usia diimbau untuk menjaga kesehatan, meminimalisasi aktivitas yang menguras tenaga, seperti umrah sunah berkali-kali.

"Ini karena, cuaca di Makkah sangat panas. Jemaah diimbau menjaga kesehatan, tidak memaksakan diri dalam beribadah sunnah, dan laksanakan ibadah haji sesuai kemampuan diri,” terang Ketua PPIH Arab Saudi 1444 H/2023 M, Subhan Cholid di Makkah, Rabu (7/6/2023).

Sebanyak 89.681 anggota jemaah dan petugas telah tiba di Kota Madinah selama fase pemberangkatan jemaah haji gelombang pertama. Dari jumlah tersebut, 22 orang jemaah meninggal dunia di tanah suci.

Juru bicara PPIH Pusat Akhmad Fauzin mengatakan, hingga 7 Juni 2023, pukul 24.00 WIB, jemaah dan petugas yang sudah tiba di Kota Madinah berjumlah 89.681 orang atau 233 kelompok terbang.

"Pemberangkatan gelombang kedua akan mulai pada 8-22 Juni 2023. Jemaah haji gelombang kedua akan terbang dari embarkasi di Tanah Air menuju Bandara Internasional King Abdul Aziz, Jeddah. Selanjutnya, mereka akan diberangkatkan ke Makkah Al-Mukarramah untuk menjalani Umrah Haji atau Umrah Wajib," kata juru bicara PPIH Pusat Akhmad Fauzin di Media Center Haji (MCH) Asrama Haji Pondok Gede, dalam keterangannya, Rabu (7/6/2023).

"Jumlah jemaah dan petugas yang telah didorong dari Madinah ke Mekah sebanyak 32.486 orang atau 85 kloter," sambungnya.

 

Penyakit Jantung dan Diabetes

Secara terpisah, Wakil Menteri Kesehatan (Wamenkes), Dante Saksono Harbuwono melaporkan hingga Selasa, (6/6/2023) sudah 22 jemaah Indonesia meninggal saat menjalankan ibadah haji. Angka itu tercatat lebih tinggi dibanding tahun sebelumnya.

"Angka kematian pada tahun ini tertinggi dalam empat tahun terakhir. Mudah-mudahan tidak semakin meningkat. Padahal operasional musim haji masih berjalan, sudah 21 orang meninggal," kata Dante, Rabu, (7/6/ 2023).

Selain 22 jemaah yang telah dinyatakan meninggal dunia, ada 236 orang yang tengah melakukan rawat jalan dan 256 lainnya dirawat inap di Klinik Kesehatan Haji Indonesia (KKIH). Kemudian, yang pernah dirawat di rumah sakit Arab Saudi ada 80 orang dan yang masih dirawat ada 47 orang.

Beberapa penyakit jemaah yang sudah teridentifikasi antara lain jantung, diabetes melitus, dan penyakit paru-paru. Sedangkan penyakit terbanyak yakni hipertensi.

"Kementerian Kesehatan sudah menyiapkan 1.917 tenaga kesehatan yang membantu para jemaah, terdiri dari 537 dokter dan 1.474 perawat. Kemudian ada 306 dokter spesialis dan beberapa tahun ke depan kita butuhkan tenaga psikolog sebagai tambahan dan penguatan tenaga medis," kata Dante.

 

20 Wafat di Madinah

Jumlah jemaah wafat di Madinah bertambah 3 orang atas nama Laupe Baco Cido asal kloter UPG 04, Dimyati Mardin Khusnan asal kloter SUB 24, dan Mustafa Husnin Syatri asal kloter PLM 07 sehingga sampai dengan saat ini, jumlah jemaah haji yang wafat di Madinah sebanyak 20 orang. Sedangkan 2 orang wafat di Mekah.

Baca Juga: Menhub Tawarkan Peluang Investasi Bandara Haji dan Umrah ke Arab Saudi

Satu wajemaah haji meninggal dunia di Mekah, yaitu Suyitno Wongso Niti asal kloter JKS 03. Jumlah jemaah haji yang wafat di Mekah hingga saat ini sebanyak 2 orang. Secara keseluruhan, jemaah yang wafat hingga sampai saat ini berjumlah 22 orang," kata Fauzin.

 

Cuaca Makkah Sangat Panas

Fase kedatangan jemaah haji gelombang kedua di Makkah akan berlangsung dari 8 – 22 Juni 2023.

“Cuaca di Makkah sangat panas. Jemaah diimbau menjaga kesehatan, tidak memaksakan diri dalam beribadah sunnah, dan laksanakan ibadah haji sesuai kemampuan diri,” terang Ketua PPIH Arab Saudi 1444 H/2023 M, Subhan Cholid di Makkah, Selasa (6/6/2023).

Fase kedatangan jemaah haji Indonesia gelombang pertama dari Madinah ke Makkah berlangsung sejak 1 Juni 2023. Sampai dengan 5 Juni 2023 pukul 21 waktu Arab Saudi, tercatat ada 22.932 jemaah haji Indonesia yang sudah berada di Makkah.

Mereka tergabung dalam 58 kelompok terbang (kloter). Fase kedatangan jemaah dari Madinah akan berlangsung hingga 16 Juni 2023.

PPIH memberikan perawatan kepada jemaah haji yang sakit di Arab Saudi. Selain itu, mereka juga akan mendampingi jemaah yang dirawat di klinik dan rumah sakit.

 

Baca Juga: Biaya Haji 2024 Rp 93,4 Juta, tapi Calon Jamaah Bayar Rp 56 Juta dan Bisa Dicicil

Tembus 42 Derajat Celcius

Terminal Bab Ali menjadi persinggahan bus yang ramai di Makkah. Jemaah berbagai negara yang tumplek blek menjadi tantangan tersendiri bagi petugas haji.

Cuaca Makkah siang hari Rabu, sangat terik menembus 42 derajat celcius. Ribuan orang tiba-tiba menyeruak dari jalan keluar Masjidil Haram pintu Bab Ali usai menunaikan salat Zuhur.

Mereka dikawal enam orang petugas haji Indonesia. Mereka berpayung hijau sigap menyambut jamaah RI di antara ribuan jamaah mancanegara.

"Tugas kita memastikan mereka mendapatkan bis, terus juga memastikan mereka pulang sesuai dengan jalur, karena jemaah Indonesia biasanya bukan lihat jalur pulangnya tapi lihat oh itu ada jemaah Indonesia, bareng," tutur M. Syaroful Anam, petugas layanan transportasi.

 

Iklimnya Panas Banget

Terminal Bab Ali merupakan tantangan tersendiri bagi Anam. "Untuk pertama kali karena baru pertama iklimnya panas banget kerja selama 8 jam di bawah terik matahari lumayan juga, panas banget, berbeda dengan negara kita, tapi semakin lama di sini ya biasa juga," tuturnya.

"Alhamdulillah sekarang kita sudah diberi payung, diberi minuman-minuman herbal yang membantu kami apa namanya seperti membantu kami untuk mengatasi cairan," tambahnya. (erc/jk/ppih/ids/rmc)

Editor : Raditya Mohammer Khadaffi

BERITA TERBARU