Hobi Berkebun, Nandia Raup Untung Berbisnis Bunga Anggrek

author surabayapagi.com

- Pewarta

Jumat, 23 Apr 2021 10:27 WIB

Hobi Berkebun, Nandia Raup Untung Berbisnis Bunga Anggrek

i

Nandia Aninditha. SP/ TLG

SURABAYAPAGI.com, Tulungagung - Usaha bidang budidaya tanaman hias dan anggrek adalah salah satu yang justru ketiban rezeki di masa pandemi saat ini. Eksistensi bunga Anggrek tak pernah sekalipun pudar meski hadir tanaman hias baru. Salah satu pembudidaya yang merasakan, yakni Nandia Aninditha.

Berbekal magang biologi di salah satu pembudidaya anggrek di Malang, ia memiliki banyak ilmu di dunia tanaman hias tersebut. "Waktu magang juga ikut jualan. Ternyata saya mengetahui bahwa peminat anggrek lumayan banyak, dan harga cenderung stabil," jelasnya.

Baca Juga: Pj Bupati Tulungagung Serahkan Bantuan Korban Tertimpa Pohon Tumbang

Bahkan di belakang rumah Nandia disulap jadi kebun anggrek. Di situ juga, terdapat banyak ratusan botol kaca yang di dalamnya berisi bibit anggrek tertata di dalam rak. Posisi botol tertidur. Semua botol tertulis kode masing-masing jenis anggrek.

Dari berbagai jenis anggrek, fokus pada jenis anggrek Dendrobium. Jenis ini menurutnya lebih mudah dirawat, bunganya indah dan bertahan cukup lama. Bahkan, Nandia menyebut tanaman Anggrek ini merupakan sebagai tanaman yang tahan banting. Hanya menggunakan media tanam arang mereka bisa hidup.

Baca Juga: Cuaca Buruk, Ratusan Nelayan di Tulungagung Enggan Melaut

"Merawatnya sangat mudah. Yakni hanya perlu air, cahaya, angin serta pupuk. Dan catatan, kalau jenis Dendrobium ini suka air, jadi harus rutin menyiramnya setiap hari," jelasnya, Jumat (23/4/2021).

Bahkan, pemilik orchids nursery bernama Gudang Anggrek Tulungagung ini mencoba belajar mengembangkan kultur jaringan biji. "Belajarnya 2018 lalu, waktu masih di Malang. Kemudian, setelah tahu cara-caranya, kami kembangkan kultur jaringan biji sendiri 2019 lalu. Dan bulan ini kita sudah mulai panen," terangnya, Jumat (23/4/2021).

Baca Juga: 3 Pasangan Bukan Suami Istri di Razia Petugas Gabungan

Di tengah populernya hobi berkebun ditambah himbauan untuk isolasi mandiri saat pandemic ini membuat permintaan anggrek meningkat hingga 75 persen. Wanita kelahiran 1994 ini menduga, karena imbauan di rumah saja membuat banyak orang memiliki waktu luang lebih untuk menyalurkan hobi merawat tanaman hias, salah satunya anggrek.

Sedangkan harga bunga anggrek menurut Nandia cukup stabil di pasaran. Bahkan, cenderung naik dari tahun ke tahun. Untuk dia, biasanya menjual mulai harga Rp 20 ribu hingga Rp 5 juta. Tergantung jenis, dan usia tanaman. Sedangkan permintaan, sudah menasional. Namun paling banyak dari Jakarta, Bali, dan Jawa Tengah. "Kebetulan, kami fokus pemasarannya di online. Karena, jangkauan pemasaran lebih luas," tandasnya. Dsy8

Editor : Redaksi

BERITA TERBARU