KADIN Fokus Perkuat UMKM di Tahun 2023

author surabayapagi.com

- Pewarta

Kamis, 29 Des 2022 12:31 WIB

KADIN Fokus Perkuat UMKM di Tahun 2023

i

Ketua Umum KADIN Indonesia Arsjad Rasjid.

SURABAYAPAGI.COM, Jakarta - Kamar Dagang dan Industri (KADIN) Indonesia menilai bahwa Pemerintah pada tahun depan perlu berfokus untuk memperkuat usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM). Hal itu guna menjaga perekonomian Indonesia di tengah berbagai tantangan.

Oleh sebab itu, KADIN bakal melanjutkan inisiatif strategis terhadap UMKM pada 2023. Ketua Umum KADIN Arsjad Rasjid optimis, ekonomi Indonesia akan tetap bertumbuh pada 2023 dengan dukungan UMKM.

Baca Juga: Dukung UKM Lokal, UNIQLO Hadir di Unimas District

"Kami akan fokus pada penguatan UMKM dengan melanjutkan inisiatif yang sudah KADIN hadirkan, di antaranya terkait Kemitraan inclusive closed-loop, Wiki Wirausaha, KADIN Hub, dan sejumlah inisiatif lainnya," kata Arsjad, Rabu (28/12/2022).

Arsjad menilai, kelesuan ekonomi global akan sangat berpengaruh terhadap pelaku ekonomi menengah atas. Pada saat bersamaan, UMKM memiliki daya tahan yang dapat menjadi tumpuan pertumbuhan ekonomi.

"UMKM akan memainkan pernana yang penting pada perekonomian tahun depan, karena kelesuan ekonomi global, rata-rata pelaku ekonomi menengah atas akan sangat terpengaruh. Namun, UMKM memiliki daya tahan yang dapat menjadi tumbuhan pertumbuhan ekonomi tahun depan," ujarnya.

Pemerintah sendiri bakal mengucurkan bantuan senilai Rp45,8 triliun pada tahun depan untuk mendukung UMKM menghadapi berbagai gejolak.

Bantuan tersebut untuk pembangunan delapan sentra Industri Kecil Menengah (IKM) dan 13 Pusat Layanan Usaha Terpadu (PLUT) UMKM, termasuk revitalisasi 60 sentra IKM, serta penyaluran dana Penguatan Kapasitas Kelembagaan Sentra IKM (PK2SIKM) di 68 daerah dan dana Peningkatan Kapasitas Koperasi dan Usaha Mikro Kecil (PK2UMK) bagi 46,9 ribu peserta.

Baca Juga: 13 UMKM Ekspor 3.300 Handicraft ke Kanada

Selain itu, Arsjad mengatakan pemerintah telah menyalurkan total KUR senilai Rp1.300 triliun kepada UMKM, dimana tahun depan akan ada tambahan kucuran dana sebesar Rp460 triliun.

Lebih lanjut, Arsjad menambahkan, dengan berbagai bantuan yang akan diterima UMKM, KADIN akan mengisi kekosongan lewat pendampingan agar bantuan dan kemudahan yang diterima UMKM tidak menjadi mubazir.

"Hal ini dilakukan melalui pendampingan melekat, yang mendorong kolaborasi multipihak dalam membantu pelaku UMKM bertumbuh lebih kuat dan berkelanjutan," tuturnya.

Baca Juga: OJK Ajak Perempuan Raih Kesejahteraan Finansial

Menurutnya, UMKM menjadi pilar terpenting dalam struktur perekonomian Indonesia. Pasalnya, berdasarkan data Kementerian Koperasi dan UKM pada 2021, jumlah UMKM mencapai 64,2 juta dengan kontribusi terhadap Produk Domestik Bruto (PDB) sebesar 61,07 persen atau senilai Rp 8.573,89 triliun.

Di samping itu, UMKM pun menyerap 117 juta pekerja atau menjadi lahan pekerjaan bagi 97 persen tenaga kerja dalam negeri. Menurut Arsjad, hal tersebut menunjukkan bahwa UMKM dapat menjadi penopang ekonomi dari tekanan eksternal.

"Terlbih banyak masyarakat bepergian pada momen tahun baru ini, menjadi peluang bagi UMKM untuk memperluas pemasaran produknya dan menggairahkan bisnisnya. Dengan asumsi 44,7 juta masyarakat bepergian, perputaran uang selama libur tahun baru 2023 dapat mencapai Rp23,85 triliun," pungkasnya. jk

Editor : Redaksi

BERITA TERBARU