Kecewa Karena Diobrak Kala Ibadah

author surabayapagi.com

- Pewarta

Senin, 18 Jan 2021 19:59 WIB

Kecewa Karena Diobrak Kala Ibadah

i

Wisata Religi Sunan Ampel terpantau sepi pengunjung Senin (18/01/2021) . SP/ MOCHAMMAD KASYFI FAHMI

SURABAYAPAGI,Surabaya - Tak seperti sebelumnya, Wisata Religi Sunan Ampel yang biasa dihampiri oleh pengunjung dari luar kota, kini, Senin (18/01/2021) terpantau sepi pengunjung. Tak hanya pengunjung luar kota, bahkan animo pengunjung masyarakat Surabaya juga menurun.

Penggerebekan yang menyita perhatian masyarakat pada Kamis (14/01/2021) malam ternyata meninggalkan bekas luka pada para pedagang di wilayah Makam Sunan Ampel. Pasalnya, Makam Sunan Ampel yang notabenenya ramai pengunjung pada malam hari kini terpaksa harus berhenti beroperasi lebih awal karena kebijakan PPKM pemerintah.

Baca Juga: PPKM Dicabut, Kadin: Jadi Momentum Perkuat Ekonomi Indonesia

Siang tadi, wartawan Surabaya Pagi melakukan kunjungan dan berinteraksi dengan beberapa pedagang yang merasa dirugikan atas kebijakan PPKM. "Semenjak diobrak, pengunjung makam sangat sepi mas. Nggak siang, nggak malam sama aja sepi nya," ujar Umik, sapaan akrab salah satu pedagang dengan nada lirih.

WhatsApp_Image_2021-01-18_at_19.27.01WhatsApp_Image_2021-01-18_at_19.27.01

Baca Juga: Ada Kemungkinan Akhir 2022, PPKM Berhenti

Umik dan pedagang lainnya tak ingin menyerah, namun kebijakan pemerintah terkait PPKM dianggap melemahkannya. "Kemarin pada takut semua mas pas grebekan. Ada yang memberontak, ada juga yang lari ketakutan," tambah Umik.

Tak hanya itu, sebagai seorang muslimah yang gemar berjamaah di masjid, Umik juga mengeluhkan barisan 'shaf' sholat yang tak lagi rapat. "Padahal kita dituntut untuk merapatkan shaf saat sholat. Terus juga sekarang kalau sholat harus pakai masker. Kalau orang sepuh (berumur) seperti saya ini kan agak susah bernafas mas kalau sholat mengenakan masker," keluh perempuan lansia itu.

Baca Juga: Polsek Semampir Pastikan Penerapan Prokes di Ampel

Tak hanya Umik, salah satu warga sekitar juga merasa ibadahnya terganggu karena satu dan lain hal. Dirinya merasa miris ketika melihat situasi penggerebekan sangat tegang dan dinilai kurang beretika.

"Kalau memang berniat menjaga, ya silahkan jaga pintu depan dari sore hari dan menghimbau orang-orang untuk tidak masuk makam pada waktu yang telah ditentukan. Menurut saya itu lebih baik daripada tiba-tiba melakukan penggusuran ketika orang-orang sedang fokus beribadah. Apalagi cara ngobraknya seperti itu," paparnya salah satu warga sekitar yang identitasnya tak ingin dituliskan. mbi

Editor : Mariana Setiawati

BERITA TERBARU