Ketua TP PKK Jatim Arumi Bachsin Ajak Cegah Pernikahan Dini

author surabayapagi.com

- Pewarta

Jumat, 04 Jun 2021 14:41 WIB

Ketua TP PKK Jatim Arumi Bachsin Ajak Cegah Pernikahan Dini

i

Ketua Tim Penggerak PKK Jawa Timur Arumi Bachsin . SP/JATIM  

SURABAYAPAGI, Surabaya -  Ketua Tim Penggerak PKK Jawa Timur Arumi Bachsin  menekankan pada masyarakat pentingnya penurunan angka pernikahan dini. Ia mengajak masyarakat untuk membangun kesadaran akan dampak negatif perkawinan di bawah umur ideal.

Menurutnya, kesadaran tersebut untuk kesehatan reproduksi remaja (KRR) dan perkembangannya. Perkawinan di bawah umur menjadi permasalahan kesehatan reproduksi remaja. Selain permasalahan kesehatan reproduksi, pernikahan dini juga menurutnya dapat menimbulkan masalah sosial.

Baca Juga: Angka Pernikahan Anak di Kabupaten Malang Turun

"Usia minimal menikah untuk perempuan itu adalah 21 tahun. Sedangkan laki-laki idealnya 25 tahun. Mereka yang menikah di bawah usia itu, biasanya akan menghadapi permasalahan-permasalahan termasuk aspek sosial," kata Arumi, Jumat (4/6).

Arumi menambahkan, dampak lain dari pernikahan dini adalah perubahan tingkah laku, kestabilan emosi, dan kerusakan serius pada organ tubuh. Bahkan efek terburuknya adalah kematian. 

Arumi menjelaskan, berdasarkan data yang dimilikinya, ibu hamil dan melahirkan dengan rentang usia 10-14 tahun memiliki 5 kali probabilitas kematian lebih tinggi dibanding wanita berusia 20-25 tahun. Sedangkan yang berumur 15 sampai 19 tahun, memiliki 2 kali risiko kematian lebih tinggi dibandingkan umur ideal. 

Baca Juga: Dinkes Jatim Galakkan Sub PIN Polio Putaran Kedua, Ajak Kolaborasi TP PKK hingga Fatayat NU

Ia mengaku telah mendesain kegiatan dalam upaya edukasi penundaan usia perkawinan dini, pendidikan sebaya untuk remaja putri, edukasi calon pengantin (catin), serta pencegahan dan penanganan kekerasan dalam rumah tangga (KDRT). 

Arumi juga mengajak para orang tua untuk ikut berpartisipasi membentuk remaja berkarakter dengan perencanaan pernikahan yang matang. Sebab, orang tua merupakan orang yang paling dekat dengan kehidupan anak-anaknya.

"Orang tua seharusnya menjadi sumber informasi dan pendidikan utama bagi anak-anaknya," ujar Arumi.

Baca Juga: Hadiri Raker PKK, Bupati Ikfina Jelaskan Soal Mandatory Spending

Upaya tersebut, lanjut Arumi, menjadi bagian dari langkah besar menyiapkan Generasi Emas Indonesia 2045. Dimana seorang remaja harus menjadi individu yang berkompetensi dan berkarakter. 

"Karakteristik dari Generasi Emas ini adalah memiliki pendidikan setinggi mungkin, pekerjaan kompetitif, menikah terencana, aktif dalam kehidupan masyarakat, dan pola hidup sehat sehari-hari," kata dia.re/na

Editor : Mariana Setiawati

BERITA TERBARU