Home / OlahRaga : Wawancara dengan Ketum KONI Jatim Baru M Nabil

Koni Masih Andalkan APBD, Cabor yang Kita Dorong Gandeng Swasta

author surabayapagi.com

- Pewarta

Minggu, 30 Jan 2022 19:36 WIB

Koni Masih Andalkan APBD, Cabor yang Kita Dorong Gandeng Swasta

i

Ketua Umum KONI Jatim baru Drs. Mohammad Nabiel

Drs. Mohammad Nabiel, Minggu yang lalu terpilih secara aklamasi menjadi Ketua Umum KONI Jatim, periode 2022-2027, menggantikan Ir. Airlangga Satriagung. Terpilihnya Nabil, berlangsung dalam Musprov Koni Jatim di Hotel Bumi Hyatt Surabaya, 26-27 Januari 2022.

Wartawati Surabaya Pagi, Lordna Putri Rintawati, melakukan wawancara dengan ketua Umum KONI Jatim terpilih itu. Berikut kutipannya:

Baca Juga: Bupati Ikfina Raih Penghargaan Pemerintah Peduli Olahraga di Ajang KONI Jatim Award 2023

 

SP: Bagaimana Program Prioritas Pengelolaan Olahraga di Jawa Timur masa 2022-2027 ?

Nabil: Kami telah mengevaluasi hasil PON Papua lalu dan yang pasti mempersiapkan PON Aceh Sumut mendatang dan mempersiapkan atlit-atlit olahraga Jawa Timur yang siap untuk olympic.

 

SP: Goal untuk PON mendatang? Juara Umum atau mencapai rekor sebanyak-banyaknya?

Nabil: Untuk Pon mendatang, Koni menyiapkan karena ada tambahan cabor-cabor baru yang di Papua kemarin tidak dipertandingkan. Kebetulan yang akan dipertandingkan PON mendatang ini Jatim atlit Jatim banyak mendominasi cabor tersebut. Akan memanggil pimpinannya, porprovnya, pelatih-pelatihnya untuk mempersiapkan rekruitmen terhadap atlit-atlit cabor-cabor yang akan dipertandingkan mendatang. Kita akan undang dan kita akan upayakan semua nomor yang akan dipertandingkan di Pon mendatang kita ikuti.

Goal utamanya meningkatkan prestasi olahraga, prestasi koni dalam olahraga akan berhasil memberikan prestasi-prestasi yang menghasilkan prestasi kemenangan khususnya medali emas syukur kalau atlit ini membuat rekor Nasional itu bonus.

 

SP: Yang dilakukan KONI JATIM untuk mempersiapkan PON mendatang dan konsep pengelolaan olahraga terutama mencari bibit-bibit sejak dini seperti apa?

Nabil; Nah begini mbak, kita mempersiapkan macam-macam pola salah satunya memanggil pimpinan cabor-cabor, mereka siapnya apa jangan sampai misalnya mereka siapnya berapa nomor dan bagaimana atlitnya mereka ready atau tidak. Jangan sampai mereka hanya siap misal separuh nomor yang akan dipertandingkan maksud saya ada tiap nomor yang dipertandingkan jika hanya separuhnya dari 30 nomor artinya kira-kira 50% akan hilang. Kita upayakan mereka dapat ikut semua dan mempersiapkan sumber daya atlit, Sumber daya itu sudah dimulai sejak porprof Desember tahun lalu kemudian ada porprof atlit baru.

Dan juga mengevaluasi pelatih karena garda depan adalah pelatih, yakni pelatih yang punya karakter, punya skill dan bisa mentransformasikan pada atlit. Pelatih pinter tapi tidak bisa mentransformasikan pada atlit kan bisa gak jalan juga atau pelatih yang kemampuannya kurang juga tidak bisa mentrasnformasi pada atlitnya.

Nah ini akan menjadi catatan, siapa atlitnya dan siapa yang menjadi competitor nah itu yang akan menkadi nilai.Kita sudah ada pengalaman dari pon kemarin ada bank data, kesehatan atlit, kondisi psikis atlit, fisiknya atlit kita ada semua. Dari situ kita akan membuat pola agar bisa landing dan memberikan hasil yang lebih relevan.

Mengenai upaya koni daerah untuk mengkader atlit-atlit berprestasi jadi kita sudah berkali kali menginstruksikan pada ketua koni daerah dan kepala-kepala daerah untuk mempunyai nomor-nomor unggulan di cabor-cabor olahraga tiap daerah lebih bagus lagi cabor-cabor olahraga yang akan dipertandingkan di olimpic sehingga kita semakin dipermudah  punya sumber daya yang bisa mempunyai unggulan kalau mereka punya unggulan di beberapa cabor ditiap daerah bisa lebih baik.

Misal sama-sama punya unggulan balap sepeda, punya unggulan di atletik, di catur, di pencak silat, punya unggulan bulutangkis dan segala macam itu kita sudah mintakan ke bupati dan walikota dan itu merupakan program besar kami untuk melakukan rekruitmen itu tugasnya koni di daerah untuk melakukan pembibitan, pembinaan dan membawa nama baik daerah dalam bidang olahraga itu saja yang dilakukan.

Untuk mencari bibit2 atlit sejak dini kita dengan dispora sudah sepakat untuk merekrut atlit-atlit, dispora merekrut atlit-atlit melalui dispora dengan biayanya sendiri kemudian dilakukan oleh koni kabupaten atau kota sampai pada level kota A punya atlit cabor internasional apa, kota B atlit internasionalapa nah koni wilayahnya adalah area prestasi saja.baik yang siap bertanding maupun yang siap menang diolah oleh KONI. Koni akan menjadi sebuah wadah pusat pembibitan atlit daerah. Ada tugas sendiri-sendiri tiap wilayah dan akan siap bekerjasama semuanya.

Dan mereka masuk koni di test, di screening, ada rekam jejak yang bagus. Bukan yang masih kosong, kalau masih kosong itu yang di level kabupaten atau kota atau porpop itu untuk pemula2.

Baca Juga: Koni Jatim Award 2023, Kota Mojokerto Raih Penghargaan 'Pemerintah Peduli Olah Raga'

Nah pembibitan harus dilakukan tidak mungkin disuatu daerah tidak ada prestasi dalam bidang apapun, saya yakin pasti ada terutama di daerah2 yang geografisnya luas besar. Itu adalah sentuhan2 yang belum dioptimalkan oleh koni daerah terutama, garda depan dalam bidang olahraga adalah di koni daerah yang perlu ditingkatkan seiiring yang pernah disampaikan gubernur dan sebenernya sudah berkali kali harus punya kekuatan khusus yang dipertandingkan di olimpiade.

 

SP: Cabor mana yang penangganan serius di Jatim dan apa ada program penangganan khusus?

Nabil: Semua serius, semua cabor itu penangganannya serius memang ada dalam sebuah kompetisi ada seperti di PON Papua kemarin ada yg berprestasi;  ada renang, ada wushu, ada aeromodelling, ada gulat itu mereka yang tidak juara umum itu dipertahankan prestasi-prestasi mereka, namun ada juga nomor yang tidak dipertandingkan di PON Papua tapi di pertandingkan di PON Sumut Aceh itu mayoritas nomor-nomor kita semua ada balap sepeda yang sering event kita kemarin juara umum, kemudian voli, golf hanya sayang kemarin di Papua tidak dipertandingkan.

Itu saja sebenarnya, nah kita nanti rencana akan kirim atlit-atlit premium. Atlit premium itu biasanya kita akan control fisiknya, gizinya dan mentalnya lebih khusus. Mereka akan kita perkuat lagi. Yang penting sekarang penprov, sumber daya itu dari pengprov dan koni. Pengprov sudah saatnya mencari bibit2 unggul andalan untuk memenangkan pertandingan. Jangan sampai kita kekurangan kader / atlit sehingga ketika akan bertanding tidak ada atlit. Karena kita kurang SDM, kita jangan sampai terjadi lagi. Nah nanti di pengprov bulan Juli 2022 nanti kita bisa mendapatkan laporan bukan hanya dari rangking saja namun dari prespektif atlit ketika mereka bertanding nah itu yang akan dibuat balancing  oleh pimpinan cabor. Kita akan melakukan penilaian prespektif tersebut dengan koni daerah dan pimpinan cabor masing-masing.

 

SP: Untuk pengelolaan olahraga modern, kira-kira berapa persen itu dari dana APBD dan berapa persen dari swasta dan model kerjasama dengan swasta yang selama ini sudah dilakukan oleh KONI seperti apa?

Nabil: Kita untuk APBD sangat tergantung dari dana pemprop untuk mensosialisasikan. Memang biaya-biaya terbesar itu terletak dari peralatan, penangganan sport sign dan sport center, mendatangkan pelatih asing. Mendatangkan pelatih-pelatih asing itu karena ada kebutuhan di beberapa cabor yang memang harus ada tambahan dan ditanggani oleh pelatih asing. Yang lain yang agak besar itu ketika kita melakukan training camp atau tryout.

Nah itu biaya itu cukup besar. Mereka itu harus dilatih secara khusus di tempat khusus, pelatih yang khusus kemudian yang tryout juga mereka harus bersparing partner dengan pihak-pihak luar yang secara kualifikasi lebih bagus. Jadi beban kita itu dari itu, bukan karena kebarat-baratan untuk mengundang coach asing atau kita berkunjung ke sebuah negara karena secara factual ada beberapa negara itu tadi Cuma kekuatan kita terletak dari pelatihnya untuk melatih sumber daya sumberdaya kita.

Baca Juga: DPRD Sampang Kesengsem Prestasi KONI

Swasta selama ini belom ada formulasinya, belom ada formatnya. Swasta itu biasanya tidak terkait dengan koni. Mereka langsung terkait dengan cabor2 tertentu dan orang2 tertentu yang mendefinisikan bantuan pada cabor.

Apa yang tidak tercover di Koni karena terbatasnya anggaran APBD akan kita gali dari swasta dan tiap cabor biasanya sudah ada bapak asuh. Karena di olahraga itu harus gila, gila semangatnya dan gila pembiayaannya. Nah tidak mungkin pihak koni akan langsung dengan pihak swasta, misalnya ada lembaga2 lain yang akan melakukan dan memberikan bantuan secara resmi akan kita lakukan itu. Cuma idealnya pembinaan yang dilakukan oleh pihak swasta lebih ke cabor dengan founding. Misalnya kita tidak bisa ke luar negeri untuk training camp ya kita akan dibantu oleh founding oleh bapak asuh bapak asuh. Untuk koni lebih banyak menggunakan APBD pemprop karena Koni itu dana hibah dari pemprop.

 

SP: Trik-trik apa agar Jatim bisa bersaing dengan DKI dan Jabar selain mendatangkan coach2 dari luar akan dilakukan apa lagi oleh KONI jatim sampai nanti di PON ACEH SUMUT

Nabil: Untuk mengatasi ketidak mood anak-anak ada pendampingan juga dari 14 psikolog KONI, kan dari semua KONI di Indonesia KONI Jatim terbanyak, kemudian untuk kesehatan harus dijaga sekurangnya tiap 6 bulan sekali harus general check up, kalau fisik tiap bulan harus di cek. Kemarin itu selama beberapa waktu kita terkendala covid sehingga latihan harus terhenti, pola keinginan dan pola target akan diubah berkala. Kalau kemarin itu selain target utama koni kesehatan, keselamatan baru prestasi.

Kalau kedepannya lihat situasinya bahwa kondisi saat ini sudah berangsur normal mungkin sudah semakin membaik bahkan sudah hilang itu akan lebih enak lagi. Kemarin benar-benar terkendala jadi kita harus menerima, jangan sampai prestasi bagus tapi keselamatan tidak terjamin. Yang utama target kita tetap mempertahankan prestasi olahraga di JawaTimur keNasional bahkan Internasional.

 

SP: Baik, terimakasih untuk kesempatannya. Sukses dan sehat selalu.

(Lordna Putri) 

Editor : Moch Ilham

BERITA TERBARU