Kota Surabaya Terima Penghargaan Penurunan Stunting Terbaik Pertama se-Jatim

author surabayapagi.com

- Pewarta

Kamis, 01 Sep 2022 15:14 WIB

Kota Surabaya Terima Penghargaan Penurunan Stunting Terbaik Pertama se-Jatim

SURABAYAPAGI.COM, Surabaya - Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri) memberikan penghargaan kepada Kota Surabaya menerima penghargaan atas terpilihnya sebagai kabupaten/kota terbaik pertama se-Jatim pada penilaian kinerja 8 aksi konvergensi penurunan stunting tahun 2022.

Persentase penurunan kasus stunting di Surabaya lebih dari 90 persen. Data tersebut berdasarkan catatan selama 2 tahun terakhir, kasus stunting di Kota Pahlawan mengalami penurunan drastis.

Baca Juga: KPU Kota Surabaya Mulai Seleksi Calon Anggota PPK dan PPS Pilkada 2024

Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi mengaku bersyukur atas penghargaan yang diterima tersebut. Menurutnya, hal ini menunjukkan hasil penanganan stunting di Surabaya bisa signifikan lantaran dilakukan secara bersama-sama.

"Surabaya memiliki target menjadi zero stunting. Jadi, Insyaallah sampai akhir Desember 2022, kita sudah bergerak bersama dengan perguruan tinggi, dengan semua elemen yang ada di Kota Surabaya," kata Wali Kota Eri Cahyadi, Rabu (31/8/2022).

Eri Cahyadi menambahkan, sejumlah upaya konvergensi percepatan pencegahan stunting akan terus dilakukan untuk mencapai zero stuntinga. Mulai dari tahap perencanaan dan penganggaran, pelaksanaan, hingga pemantauan dan evaluasi.

Bahkan, kata dia, langkah pencegahan itupun tak hanya dilakukan sendiri oleh Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya. Namun, juga dengan melibatkan seluruh elemen yang ada.

Baca Juga: Pokemon Run 2024 Ramaikan kota di Surabaya

"Penghargaan ini memberikan semangat kepada kami bahwa ini adalah awal dari perjuangan kami di Kota Surabaya dan seluruh stakeholder yang ada. Ini langkah menuju zero stunting di Kota Surabaya," pungkasnya

Data Pemkot Surabaya mencatat, pada tahun 2020, stunting di Kota Pahlawan mencapai 12.788 kasus. Jumlah tersebut turun drastis pada tahun 2021 menjadi 6.722 kasus. Tak hanya itu, hingga Juli stunting kembali turun menjadi 1.219 kasus di tahun 2022.

Eri meyakini stunting di Kota Pahlawan dapat mencapai zero kasus pada akhir tahun 2022 dengan melibatkan bantuan seluruh elemen yang ada. Apalagi dengan hadirnya Kader Surabaya Hebat (KSH), maupun perguruan tinggi, tentu akan menambah kekuatan Surabaya dalam langkah pencegahan.

Baca Juga: Cegah Inflasi di Surabaya , BLT Rencana Dicairkan untuk Keluarga Miskin

"Ini yang saya yakin sampai akhir Desember 2022 kita bisa menuju ke zero stunting di Kota Surabaya," kata Cak Eri panggilan akrab Wali Kota Surabaya itu.

Kendati demikian, Cak Eri menambahkan, bahwa upaya pencegahan stunting di Surabaya ini tak boleh berhenti. Artinya, ini seperti sebuah sistem yang harus terus berjalan meski siapapun pemimpinnya ke depan.

"Sistem ini berjalan, maka ini harus terus tidak boleh berhenti. Jadi, pencegahan itu harus kita lakukan terus, sehingga tidak ada stunting di Kota Surabaya," tutupnya. sb

Editor : Redaksi

BERITA TERBARU