Mahasiswa UK Petra dan Silpakorn University Thailand Kolaborasi Pamerkan Karya Arsitektur

author surabayapagi.com

- Pewarta

Rabu, 23 Nov 2022 10:07 WIB

Mahasiswa UK Petra dan Silpakorn University Thailand Kolaborasi Pamerkan Karya Arsitektur

i

Pameran studio di gedung Q kampus UK Petra Surabaya, Senin (21/11/2022).

SURABAYAPAGI.COM, Surabaya - Mahasiswa arsitektur Universitas Kristen Petra Surabaya berkolaborasi dengan mahasiswa Silpakorn University Bangkok, Thailand untuk menggelar pameran studio bertajuk "Projecting Cities; Bangkok and Surabaya".

Pameran mulai digelar tanggal 17 November-01 Desember 2022 itu akan digelar di gedung Q kampus UK Petra jalan Siwalankerto 121-131, Surabaya mulai jam 09.00-15.00 WIB.

Baca Juga: Enam Mahasiswa Petra Terima Beasiswa Indonesian International Student Mobility Awards (IISMA) 2021

“Para mahasiswa dua negara ini mulai mengerjakan proyek bersama selama satu semester gasal 2022/2023. Fokusnya mengangkat mengenai revitalisasi kawasan Pecinan di kota Bangkok dan Surabaya.” kata dosen UK Petra penanggung jawab acara Rully Damayanti, Ph.D.

Di UK Petra kegiatan tersebut masuk dalam mata kuliah Studio Merancang 7 untuk mahasiswa semester 7, sedangkan di Silpakorn University  merupakan kelas studio desain bagi mahasiswa tahun ke-5.

Lebih lanjut, Rully menambahkan, kelas diadakan secara online maupun onsite, yang dibagi menjadi empat kelompok dimana mahasiswanya dicampur menjadi satu.

“Jadi para mahasiswa beda negara ini diminta merencanakan dan mendesain bagian dari kawasan tua baik di Surabaya dan Bangkok seluas kurang lebih 30 hektar,” jelas Rully.

Baca Juga: UK Petra dan Ubaya Gagas Modul Pembelajaran SD di Daerah 3T

Studio kolaborasi ini ditutup dengan pameran yang menampilkan 14 desain kawasan dalam bentuk maket dan gambar. Untuk kawasan Pecinan Kota Bangkok, yang menjadi targetnya adalah Talad Noi. Talad Noi merupakan kawasan budaya yang bersejarah bagi penduduk keturunan China.

Kawasan tersebut, kata Rully menggeliat kembali setelah menjadi area perdagangan dan fasilitas kreatif bagi turis.

"Desain para mahasiswa cukup beragam, yang jelas mereka tetap mempertahankan karakter asli kawasan Pecinan serta menambahkan potensi aktifitas industri kreatif. Misalnya dengan menambahkan fasilitas kegiatan seni seperti galeri, kafe tematik, hotel butik, taman budaya, dan lain-lain. Menggunakan metode infill design yaitu pengembangan yang tidak menghancurkan," ujarnya.

Baca Juga: Pembangunan jamban Bagi Warga Eks-Lokalisasi Dolly

Sementara itu yang menjadi target di Surabaya adalah Kembang Jepun. Para mahasiswa tetap menjaga bangunan cagar budaya dan tak lupa mengkombinasikan dengan bangunan dengan aktifitas yang lebih modern. Tujuannya agar kawasan tersebut lebih hidup dan tidak menjadi kawasan mati saat malam hari.

Strateginya mengangkat karakter budaya Pecinan seperti bentuk atap, masa bangunan dan langgam arsitektur. Dilengkapi fasilitas seperti museum, co-working space, dan pasar modern. lan

Editor : Redaksi

BERITA TERBARU