Manfaatkan Daur Ulang Sampah Jadi Pupuk, untuk Cegah Stunting

author surabayapagi.com

- Pewarta

Kamis, 16 Jun 2022 17:03 WIB

Manfaatkan Daur Ulang Sampah Jadi Pupuk, untuk Cegah Stunting

i

Rastiti memperlihatkan Komposting-Ting ciptaanya.

SURABAYAPAGI.COM, Surabaya- Rastiti Puji Pratiwi, seorang siswa Kelas 4A NCP, SD Labschool Unesa 2 di Lidah Wetan, Surabaya mempunyai ide cemerlang untuk membantu menurunkan angka Stunting di Surabaya. Yakni dengan  memanfaatkan daur ulang sampah organik menjadi pupuk, yang disebut Komposting-Ting.

Komposting-Ting adalah kegiatan mengumpulkan dan memilah sampah yang organik dan non organik.

Baca Juga: Permintaan Tinggi, Imigrasi Kelas I Surabaya Tambah Kuota M-Paspor 200 Slot Per Hari

Sampah organik kemudian disimpan dalam wadah yang sudah dimodifikasi, kemudian didiamkan dalam waktu antara 4-6 minggu.  Untuk lebih cepatnya bisa dicampur dengan sampah organik dari kotoran ternak (sapi, kambing, ayam  dan lainnya).

"Hal ini untuk meningkatkan perkembangan mikro organisme  untuk membuat pupuk organik, kemudian disimpan dalam temperatur optimal 30-50°C (hangat). Dalam proses pengomposan, kompos dikatakan sudah jadi apabila warna menjadi kehitaman dan tidak ada bau sampah,"kata Rastiti, Kamis (16/6/2022), dalam presentasinya di acara posyandu, kelurahan Bangkingan, Kecamatan Sumur Welut.

Ia menambahkan, setelah kompos jadi maka siap untuk digunakan sebagai pupuk untuk menanam sayuran pot pot kecil di rumah. Seperti untuk menanam cabai, terong, tomat, ubi, kacang panjang, sawi, daun bawang, kunyit, kemangi, bayam, dan tanaman lainnya, sebagai  sumber karbohidrat, protein, vitamin dan mineral untuk dikonsumsi keluarga.

Baca Juga: KPU Kota Surabaya Mulai Seleksi Calon Anggota PPK dan PPS Pilkada 2024

"Komposting-Ting ini juga bisa diterapkan di kantor, atau tempat lain. Program  ini diharapkan bisa bermanfaat untuk Mengolah sampah organik menjadi kompos sebagai campuran media tanaman pangan," ucap Rastiti lagi

Selain di acara posyandu yang dilakukan di beberapa tempat, Rastiti Puji  juga melakukan presentasi kepada masyarakat di rest area jalan tol.

 Rastiti berusaha memberikan pencerahan kepada masyarakat tentang guna Komposting-Ting dalam membantu menurunkan angka Stunting, terutama untuk ibu-ibu muda.

Baca Juga: Komitmen Tekan Stunting, Pj Wali Kota Mojokerto dan Jajaran Kompak Salurkan Bantuan di Hari Otoda

Dengan gizi yang cukup Stunting bisa dicegah. Stunting atau kondisi gagal pertumbuhan pada anak (pertumbuhan tubuh dan otak) terjadi akibat kekurangan gizi dalam waktu yang lama, sehingga anak lebih pendek atau perawakan lebih pendek dari anak normal seusianya dan memiliki keterlambatan dalam berpikir. Stunting umumnya disebabkan asupan makan yang tidak sesuai dengan kebutuhan gizi.

Kegiatan Rastiti Puji Pratiwi ini, juga dalam rangka mengikuti Pemilihan Pangeran dan Puteri Lingkungan Hidup Tahun 2022 tingkat Sekolah Dasar. Acara ini diselenggarakan oleh Tunas Hijau ID dan Pemerintah Kota Surabaya. Tema ini dipilih ananda  Rastiti Puji Pratiwi, disesuaikan dengan hobinya yang suka bercocok tanam. min

Editor : Moch Ilham

BERITA TERBARU