Maunya Kebal, malah Terancam Corona

author surabayapagi.com

- Pewarta

Jumat, 09 Jul 2021 21:34 WIB

Maunya Kebal, malah Terancam Corona

i

Kerumunan massa yang antri vaksin di di Gelora 10 November (G10N), Jumat (9/7/2021).

Vaksinasi Massal di Gelora 10 November (G10N) Picu Kerumunan hingga Hari Ketiga

 

Baca Juga: Wakil Ketua DPRD Surabaya Sambut Delegasi Perdagangan dari Tiongkok

SURABAYAPAGI.COM, Surabaya-  Ikhtiar Walikota Surabaya Eri Cahyadi dengan menyelenggarakan Vaksinasi Massal pada 7 Juli lalu hingga 11 Juli mendatang untuk seluruh masyarakat Kota Surabaya yang berumur 18 Tahun keatas, di Gelora 10 November (G10N), Kecamatan Tambaksari, malah berujung kerumunan. Kumpulan ribuan massa ini  ini dikhawatirkan akan menjadi klaster baru Covid 19 di Surabaya.

Seakan-akan tak belajar dari hari-hari sebelumnya, kerumunan vaksinasi Covid-19 masih saja terjadi di Gelora 10 November (G10N), Kecamatan Tambaksari pada Jumat (9/7/2021). Ribuan orang tumplek blek jadi satu di stadion kebanggan Arek Suroboyo itu. Mereka rela antri kepanasan bareng-bareng, sehingga kerumunan tak terhindarkan.

“Aduh, kalau berdesakan gini, nanti malah ketularan Covid,” seloroh Dinda (27), salah satu pemburu vaksin asal Simo. Melihat suasana makin ramai, wanita berambut panjang ini memilih menjauh dan akhirnya memutuskan pulan. “Kalau begini, vaksin belum tentu dapat, tapi malah kena Corona. Wis, tak moleh ae (udah, saya pulang saja),”keluh Dinda.

Hal serupa dialami Dodi asal Manukan. Pria berusai 35 tahun ini mengeluhkan kebijakan Pemkot Surabaya yang malah bluder. “Saya jauh-jauh dari Surabaya Barat, sampai sini lha kok seperti ini. Mengerikan, orang-orang bergerombol seperti ini. Aku malah ngeper dewe (takut sendiri),”uca pria gemuk ini.

Dina (22) yang juga salah satu peserta Vaksinal Massal di hari ketiga ini,u merasa kesal dan kebingungan dengan penegakan prokes menjaga jarak. Dirinya pun merasa was-was karena takut terjangkit Virus Covid-19 dari kerumunan orang-orang yang mengantre Vaksinasi Massal itu.

“Ini bagaimana sih, kita disuruh jaga jarak, disuruh tidak bergerombol tapi malah waktu kita antri untuk vaksin malah antri banyak dan bergerombol, tapi gak dilarang sama petugasnya,” ujar warga asal Jojoran tersebut dengan kesal saat sedang mengantri proses vaksin.

Tidak hanya berhenti sampai disitu. Alih-alih mendapatkan dukungan, vaksinasi massal di Gelora 10 November tersebut juga menjadi gunjingan netizen di Sosial Media.

“Masih bingung kenapa yang udah ada jadwal di Puskesma kecamatan hari ini malah dilempar kesini? Bukannya malah bikin membludak dan menimbulkan kerumunan ya?,” tulis @rizqodsrfnt di kolom komentar postingan tersebut.

“Iki karepe nggolek waras, malah dadi loro,”cuit @fire_man

“Maunya sih kebal corona, eehh malah kena corona gara-gara antri,”sindir @ilham_19.

Seperti diberitakan sebelumnya, masyarakat dapat mengikuti vaksinasi massal tersebut hanya dengan membawa fotokopi identitas KTP untuk warga Surabaya dan fotokopi KTP dengan disertai surat keterangan domisili RT/RW sesuai alamat tempat tinggal di Surabaya serta belum pernah mendapatkan vaksin sebelumnya.

Baca Juga: KPU Kota Surabaya Mulai Seleksi Calon Anggota PPK dan PPS Pilkada 2024

 

Diminta Datang Siang

Sehari sebelumnya,   Kamis (8/7), Pemerintah Kota Surabaya mengimbau sebagian warga yang ikut vaksinasi masal di Stadion Gelora 10 November (G10N) Tambaksari, Kota Surabaya, Jatim,  datang siang atau sore hari untuk menghindari antrean panjang.

Kepala Bagian Humas Pemkot Surabaya Febriadhitya Prajatara menjelaskan, permintaan itu untuk menghindari kerumunan. Sebab, tribun penuh sejak pagi. ”Kami minta masyarakat untuk datang siang atau sore hari. Tribun penuh sejak pagi,” tutur Febriadhitya Prajatara.

Dari evaluasi Pemkot Surabaya, seluruh tribun sudah dipadati warga sejak pukul 07.46 WIB. Untuk itu, sosialisasi dilakukan melalui media supaya warga datang pada siang hari.

Berdasar hasil evaluasi pelaksanaan vaksinasi massal di G10N pada hari sebelumnya, sekitar pukul 14.00 WIB atau 15.30 WIB peserta vaksin masal yang datang cukup sepi dan landai.

Baca Juga: KPU Surabaya Paparkan Seleksi Calon Panitia Pemilihan Gubernur dan Walikota Tahun 2024


Eri Usir Warga

Sementara pada Rabu (7/7/2021), Wali Kota Eri Cahyadi sempat marah-marah pada warga yang berkerumun. "Ayo naik ke atas, jangan berkerumun di situ saja," teriak Eri sambil menunjuk peserta di area tribun sisi barat, Rabu (7/7/2021).

Wajar Eri naik pitam. Pasalnya, beberapa petugas yang mengimbau agar tidak berkerumun namun warga tetap saja bandel. Meski sudah diperingatkan namun warga tetap saja tidak menggubris. Dia pun mengancam jika peserta tetap susah diatur akan dibubarkan.

"Saya hitung sampai tiga, kalau ga saya bubarin yang di sini (Tribun sisi barat)," bentaknya

Baru menghitung satu, akhirnya peserta menurut dan tertib kembali. Melihat warga tertib dan patuh, Eri kembali mengimbau agar tetap menjaga jarak untuk tidak berkerumun.

Namun sayang, himbauan dari Pemkot Surabaya tak menghasikan apa-apa. Sebab pada Jumat (9/7/2021),  di hari ketiga vaksinasi massak, kerumunan tetap terjadi. ang/rl

Editor : Moch Ilham

BERITA TERBARU