Meski Dilarang, Stasiun Dipadati Pemudik

author surabayapagi.com

- Pewarta

Senin, 26 Apr 2021 21:52 WIB

Meski Dilarang, Stasiun Dipadati Pemudik

i

Beberapa Calon penumpang menunggu kedatangan kereta api di Stasiun Gubeng, Kota Surabaya, Jawa Timur, Senin (26/4/2021). SP/Patrik Cahyo

 

SURABAYAPAGI.COM, Surabaya – Dua pekan menjelang Hari Raya Idul Fitri 1442 Hijriah, beberapa warga sudah berbondong-bondong untuk melakukan mudik lebih awal. Hal ini dikarenakan mulai tanggal 6 Mei 2021, pemerintah melarang seluruh sarana transportasi publik memfasilitasi mudik.

Baca Juga: Imigrasi Surabaya: 3.245 TKI Mudik Lebaran ke Indonesia Lewat Bandara Juanda

Alhasil, Jawa Timur dan kota Surabaya terus melakukan persiapan untuk melakukan penyekatan di setiap pintu masuk. Penyekatan dan penghalauan pemudik ini berguna untuk mengantisipasi lonjakan Covid-19 di Indonesia serta Jawa Timur.

Mayjen TNI Suharyanto mengatakan, ada beberapa faktor yang membuat kasus Covid-19 semakin meningkat. Yang pertama adalah longgarnya protokol kesehatan, Kedua, adanya varian virus baru, di luar virus yang ditemukan sejak kasus pertama di Wuhan. Yang ketiga adalah pelaksanaan vaksinasi yang belum merata, belum seberapa banyak dan belum menimbulkan kekebalan kelompok.

“Tiga hal ini yang mengakibatkan kasus covid di dunia ini meningkat hampir bersamaan di akhir-akhir atau di awal April ini,” jelasnya.

Untuk Indonesia kondisi masih lebih baik. Jawa Timur sejak akhir Desember, sampai sekarang di awal April kasusnya mengalami penurunan, apalagi semenjak diberlakukan PPKN kondisinya secara umum bisa dikendalikan.

“Kondisi ini tentu saja harus dipelihara dan dipertahankan. Kasus di India meledak akibat kasus keagamaan. Jangan sampai kejadian sampaikan di luar Indonesia ini juga menimpa negara kita bahkan di Jawa Timur, karena mudik,” tegasnya.

 

Warga Minta Disiplin

Sementara, Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi, meminta seluruh elemen untuk disiplin untuk ikut mencegah tradisi mudik dikarenakan masa pandemi Covid-19. “Oleh karena itu, ia berharap kepada warga Kota Surabaya untuk berkolaborasi dengan pemerintah dalam rangka menahan diri untuk tidak mudik, terus disiplin menjalankan protokol kesehatan dan senantiasa tertib berlalu lintas. “Ini penting agar Kota Surabaya dapat terus menekan kasus aktif Covid-19 yang saat ini sudah sangat landai,” ujar Eri Cahyadi disela-sela menghadiri Gelar Pasukan Larangan Mudik Menjelang Hari Raya Idul Fitri di Lapangan Mapolrestabes Surabaya.

Oleh karena itu, ia berharap kepada warga Kota Surabaya untuk berkolaborasi dengan pemerintah dalam rangka menahan diri untuk tidak mudik, terus disiplin menjalankan protokol kesehatan dan senantiasa tertib berlalu lintas. “Ini penting agar Kota Surabaya dapat terus menekan kasus aktif Covid-19 yang saat ini sudah sangat landai,” ujarnya.

Ia juga menyampaikan terima kasih dan apresiasi setinggi-tingginya kepada Kapolrestabes Surabaya beserta jajarannya, dan juga Korem 084 Bhaskara Jaya yang telah memberikan pelayanan dan pengamanan optimial bagi masyarakat Surabaya.

“Saya juga berharap agar seluruh aparat dan personel yang terlibat, dapat mensosialisasikan secara masif dan mengedukasi masyarakat tentang protokol kesehatan dan tertib berlalu lintas di Kota Surabaya,” kata dia.

Baca Juga: Pj Gubernur Adhy Tegaskan Pentingnya Sinergitas Tingkatkan Capaian IKU Pemprov Jatim

 

Larangan Takbir Keliling

Menurut Wali Kota Eri, Pemkot Surabaya akan melakukan kesiapan serta menjamin rasa aman dan nyaman dalam merayakan Idul Fitri 1442 hijriah itu. Bahkan, ia juga mengaku sudah memerintahkan jajarannya di Pemkot Surabaya, mulai dari OPD, kecamatan, kelurahan untuk tetap menjalankan tugasnya dan melaksanakan tugas piket kantor (on call) selama liburan Idul Fitri.

“Ini semau kami lakukan untuk memberikan rasa aman dan nyaman kepada masyarakat dalam merayakan lebaran,” imbuhnya.

Ia menambahkan, OPD teknis, camat dan lurah diharapkan selalu melakukan pemantauan wilayah masing-masing, guna menjaga keamanan dan ketertiban masyarakat di wilayahnya masing-masing. Pemantauan itu seperti memantau penjualan mercon atau petasan, dan juga meniadakan takbir keliling.

“Jadi, yang kita lakukan kali ini adalah persiapan untuk menjaga Kota Surabaya dalam rangka menindaklanjuti Surat Edaran terkait larangan mudik pada hari lebaran. Kita semua berharap Surabaya selalu aman dan nyaman,” pungkasnya.

Baca Juga: Manfaatkan Aset, Pemkot Surabaya Bangun 8 Lokasi Wisata Rakyat 

 

Kepadatan di Stasiun

Sementara, beberapa warga yang memulai mudik lebih awal terpantau di Stasiun Gubeng Surabaya. Beberapa calon penumpang yang hendak mudik sudah membawa barang bawaannya.

Karsiem salah satu penumpang kereta api Jayabaya mengatakan bahwa terkait dengan larangan mudik lebaran 1442 Hijriah dirinya merasa bingung. “Ini Tujuan ke Jawa Tengah mas. Tahu sih larangan Pemerintah, tetapi gonta ganti kebijakan kan jadi binggung, akhirnya saya memilih mudik duluan daripada tidak bisa balik kampung,”ucap Karsiem kepada Surabaya Pagi, Senin (26/4/2021).

Hal senada juga diungkapkan Agustin calon penumpang yang akan melakukan perjalanan jarak jauh ke Tegal di Stasiun Surabaya Pasar Turi. Ia memilik mudik lebih awal dikarenakan adanya larangan mudik Lebaran 1442 Hijriah yang ditetapkan pemerintah dari tanggal 22 april – 17 mei 2021. “Ini mau mudik ke Tegal mas. Karena tahu ada larangan mudik yang diterapkan pemerintah terus ini lebih baik memesan tiket jarak seminggu,”ucapnya.

“Seperti sekarang, saya tidak ada rencana pulang, tapi karena dadakan saya harus pulang. Saya juga berfikir ketika dijalan membawa virus ini atau tidak, karena kan orang tua saya juga sudah tua. Ini saya juga menjaga orang tua dan diri saya sendiri,” imbuhnya. alq/byb/pat/cr2/rmc

Editor : Moch Ilham

BERITA TERBARU