Home / Peristiwa : Komnas HAM Mengungkap

Pertandingan Malam Arema vs Persebaya, Bermotif Komersial

author surabayapagi.com

- Pewarta

Rabu, 02 Nov 2022 21:00 WIB

Pertandingan Malam Arema vs Persebaya, Bermotif Komersial

SURABAYAPAGI.COM, Jakarta - Akhirnya terungkap teka-teki pertandingan antara Arema FC vs Persebaya digelar malam?

Komnas HAM mengungkap gelaran malam dan mengabaikan rekomensi Polres Malang karena kepentingan komersialisasi.

Baca Juga: 4.925 Personel TNI-Polri Amankan Laga Persebaya vs Arema

Dan laga ini berujung Tragedi Kanjuruhan yang menewaskan 135 orang.

Demikian penjelasan Komisioner Komnas HAM Choirul Anam dalam konferensi pers di kantornya, Rabu (2/11/2022).

Anam menjelaskan pihaknya memeriksa komunikasi pihak PT LIB saat melakukan penyelidikan terkait dugaan pelanggaran HAM dalam Tragedi Kanjuruhan. "Dapatlah memang match komunikasinya, kami simpulkan bahwa antara PT LIB sama broadcaster tidak mempertimbangkan atau mengabaikan aspek keselamatan dan keamanan," ungkap Anam.

Dia mengatakan PT LIB dan broadcaster laga tersebut lebih mempertimbangkan aspek komersial. Salah satunya terkait sponsor.

"Lebih mempertimbangkan aspek komersialisasi karena di situ ada pembicaraan soal sponsor dan lain sebagainya," ucap Anam.

 

Dipicu Tembakan Gas Air Mata

Tragedi Kanjuruhan terjadi usai laga Arema FC vs Persebaya pada Sabtu (1/10). Komnas HAM menyatakan tragedi itu dipicu tembakan gas air mata di dalam stadion yang menyebabkan para penonton berhamburan dan berdesakan keluar.

Tragedi itu menyebabkan 135 orang tewas. Polisi pun telah menetapkan enam orang sebagai tersangka dalam Tragedi Kanjuruhan.

Baca Juga: Lagi, Polres Gresik Beri Santunan Keluarga Korban Tragedi Kanjuruhan

Para tersangka itu ialah AHL sebagai Dirut PT LIB, AH sebagai Ketua Panpel, SS sebagai security officer, Wahyu SS sebagai Kabag Ops Polres Malang, H sebagai Deputi 3 Danyon Brimob Polda Jatim, dan BSA sebagai Samaptha Polres Malang.

Komnas HAM juga mengungkapkan kondisi CCTV di Stadion Kanjuruhan saat tragedi terjadi. Komnas HAM menyebut tidak ada CCTV yang dihapus.

Komisioner Komnas HAM Beka Ulung Hapsara, menjelaskan total terdapat 32 titik CCTV di Stadion Kanjuruhan. Namun CCTV yang mengarah ke area parkir merupakan CCTV yang baru dipasang.

“Total CCTV Stadion Kanjuruhan berjumlah 32 titik, CCTV titik 16 yang mengarah ke area parkir baru dipasang Jumat, 30 September 2022. Jadi khusus titik 16 baru dipasang pada Jumat, 30 September 2022," tambah Beka.

 

CCTV Mengarah Tempat Parkir

Baca Juga: Pro Kontra Vonis Bebas Terdakwa Kanjuruhan

Beka menambahkan, setelah pemasangan, pengaturan IT pada CCTV masih dalam bentuk factory setting. Sehingga hal ini menyebabkan data CCTV masih berubah-ubah.

"Bahwa setelah pemasangan CCTV tersebut pengaturan IT masih dalam bentuk factory setting, jadi belum menjadi statis sehingga pengaturan IT masih dapat berubah-ubah atau dinamis sehingga pada saat pertandingan ini yang kemudian ada beberapa isu," tuturnya.

Menurut Beka, hal ini mengakibatkan CCTV yang mengarah ke area parkir ini tidak dapat merekam gambar pada beberapa waktu. Oleh sebab itu, Beka memastikan data CCTV tidak dihapus.

"Akibat belum dilakukannya IP address, CCTV di titik 16 tersebut tidak dapat merekam gambar di sejumlah waktu, sehubungan dengan matinya NPR yang disebabkan perubahan IP address secara otomatis," ujar Beka.

"Jadi, akibat aturan IP yang masih dinamis itu karena pengaturannya belum statis, sehingga ada beberapa waktu yang tidak terekam. Itu bukan dihapus. Kemarin kan ada isu dihapus. Karena memang pengaturan setting-nya masih dinamis, berubah-ubah," sambungnya. n jk/erc/cr3/rmc

Editor : Moch Ilham

BERITA TERBARU