Sampai Usia 45 Tahun, Bekerjalah!!

author surabayapagi.com

- Pewarta

Senin, 11 Mei 2020 21:55 WIB

Sampai Usia 45 Tahun, Bekerjalah!!

i

Doni Monardo.

SURABAYA PAGI, Jakarta - Ketua Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19, Doni Monardo menyatakan akan memberi kesempatan pada kelompok muda usia di bawah 45 tahun untuk tetap bekerja di tengah pandemi virus corona.

Kelompok usia di bawah 45 tahun ini dianggap tak rentan terpapar corona. Secara fisik, tambahnya, kebanyakan mereka yang berusia di bawah 45 tahun, sehat dan memiliki mobilitas tinggi.
Di sisi lain, angka kematian akibat corona dari kelompok usia di bawah 45 tahun ini hanya 15 persen. Sementara angka kematian tertinggi 45 persen dari kelompok usia 60 tahun ke atas.
"Kelompok ini tentu kita beri ruang untuk bisa aktivitas lebih banyak lagi sehingga potensi terkapar karena PHK bisa kami kurangi," kata Doni, di Jakarta, Senin kemarin (11/05/2020).

Baca Juga: Dokter Paru Mereaksi Jokowi Soal Endemi

Namun, hal ini direspon oleh dr. Arief Bakhtiar, Sp.P (K), FAPSR, dokter spesialis Paru RSUD dr Soetomo yang juga sebagai tim Satgas Gugus Tugas Covid-19 Jatim. Menurut dr Arief, factor umum penyebab tertular virus Covid-19 tidak terlihat soal usia saja. Tetapi, virus Covid-19 ini menularkan langsung melalui mulut atau hidung. “Penularan Covid-19 ini bisa masuk tubuh melalui mulut atau hidung. Jadi siapa saja bisa tertular kalau tidak melakukan protokol kesehatan,” jelas dr Arief.

Dibawa OTG
Ia menambahkan, apalagi kalau ada kontak langsung dengan orang yang telah positif terpapar. “Apalagi kalau ada orang yang positif. Apalagi dibawa oleh orang tanpa gejala (OTG). Kebanyakan mereka tidak tahu kalau orang itu terpapar. Bisa jadi keluarga, teman, ataupun rekan kerja di kantor khan,” tambahnya.
Dirinya juga mengatakan kecil kemungkinan seseorang terpapar covid-19 karena menyentuh benda lalu masuk ke tubuh melalui mulut atau hidung. "saya rasa kecil kemungkinannya, apalagi setiap orang sekarang mempunyai kewaspadaan lebih dan hampir seluruhnya rutin mencuci tangan." tutup dr. Arief.

Baca Juga: Awas Covid-19 Varian Kraken, Tingkat Penularannya Cepat

Bisa Tertular Juga
Senada dengan dr Arief Bakhtiar, rekan seprofesinya, yakni dr Alfian Nur Rosyid, dari RS Universitas Airlangga Surabaya. Bahkan, ia memberi catatan dan mengingatkan dari pernyataan Ketua Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19, Doni Monardo. Menurutnya, orang yang berusia dibawah 45 tahun bisa saja terinfeksi bila dengan catatan.
“Beberapa kasus pasien usia dibawah 45 tahun (bisa saja tertular). Tetapi mereka tertular bila disertai penyakit kronis penyerta yang tidak terkontrol (misal kencing manis, sakit jantung, paru, stroke, ginjal dan lainnya). Jadi mereka pun juga berisiko menjadi sakit berat bila terinfeksi virus (Covid-19) ini,” tegas dr Alfian.

Terapkan Protokol Kesehatan
Akan tetapi, dr Alfian mempunyai catatan, bahwa dari laporan dunia baik WHO ataupun hasil penanganan di dunia, menyebutkan bahwa usia diatas 45 tahun lebih rentan menjadi sakit berat bila terinfeksi Covid-19. Sementara pasien dibawah 45 tahun yang terinfeksi kadang tanpa gejala atau gejala ringan sedang. Hal ini diduga karena imunitas mereka bagus sehingga diharapkan dapat melawan virus.
Meski begitu, tambah dr Alfian, seseorang yang berusia dibawah 45 tahun, juga ikut menjaga diri dengan menerapkan protokol kesehatan yang ketat. “Jadi diharapkan setiap orang juga harus menyadari pentingnya mereka menjaga diri dengan terus menerapkan upaya pencegahan infeksi selama mereka bekerja. Terinfeksi bisa terjadi saat diluar atau di tempat kerja. Mereka harus rutin pakai masker, cuci tangan, social distancing, dan menjaga imunitas mereka,” jelasnya.
Sementara, Kadinkes Jatim, Dr. dr. Kohar Hari Santoso, Sp.An., KIC., KAP saat dikonfirmasi, terkait kelompok usia dibawah 45 tahun dianggap tak rentan terpapar Covid-19. Hingga Senin (11/5/2020) malam, tidak merespon pesan WhatsApp dari Surabaya Pagi.

Baca Juga: PPKM Dicabut, Dinkes Kabupaten Mojokerto Tetap Siagakan Ruang Isolasi

Jaga Keselamatan diri
Sementara, mengutip dari CNN Indonesia, Senin (11/5/2020), yang mempublikasi pernyataan Sekretaris Jendral Majelis Ulama Indonesia (MUI) Anwar Abbas. Bahwa pemerintah harus bisa menjamin keselamatan dan kesehatan para pekerja di bawah 45 tahun. Ini seiring izin boleh kembali bekerja di perkantoran pada masa pandemi Covid-19.
Namun kata dia, jika tak mampu menjamin keselamatan rakyat, sebaiknya kebijakan memperbolehkan kembali para pekerja di bawah 45 tahun ini tidak dilakukan.
"Kalau tidak (mampu jaga keselamatan dan kesehatan) ya jangan, karena tugas negara itu kan menjaga dan melindungi rakyatnya," kata Anwar, Senin (11/5/2020).
Sebagai umat beragama, Anwar Abbas, sendiri berpegang teguh pada ajaran islam yang mewajibkan penganutnya menjaga keselamatan diri dan jiwa. Dalam islam hal ini hukumnya wajib dilakukan.

Sediakan Ahli Kesehatan
Menurutnya, jika kebijakan mengizinkan kembali pekerja di bawah 45 tahun turun ke lapangan, maka pemerintah sebagai pihak yang bertanggung jawab harus menyediakan para ahli kesehatan dan teknologi yang mumpuni agar tingkat keselamatan para pekerja muda terjamin.
"Kalau kebijakan itu akan tetap dilaksanakan maka keterlibatan dari para ahli, dokter dan ilmuwan menjadi sesuatu yang harus ada agar tingkat safety-nya tinggi," kata dia.
"Kita takut kepada sesuatu karena kita tidak mau terancam eksistensi kita. Tapi kalau kita sudah tahu ilmu dan cara melindungi diri ya tidak masalah. Jadi karyawan juga harus dibekali dengan ilmu dan teknologi untuk melindungi diri," pungkasnya. n adt/byt/jk/erk/rm

Editor : Aril Darullah

Tag :

BERITA TERBARU