Home / Peristiwa : Pesta Halloween di Itaewon

Selamatkan Diri ke Toko, Tapi Diusir, Hingga Akhirnya Tewas Kehabisan Nafas

author surabayapagi.com

- Pewarta

Minggu, 30 Okt 2022 21:23 WIB

Selamatkan Diri ke Toko, Tapi Diusir, Hingga Akhirnya Tewas Kehabisan Nafas

SURABAYAPAGI.COM, Seoul - Korban tewas tragedi Halloween Itaewon terus bertambah. Hingga Minggu (30/10/2022) malam, korban tewas dilaporkan sebanyak 153 orang. Diperkirakan jumlah korban akan terus bertambah.

Para korban diketahui merupakan remaja hingga berusia 20 tahunan. Dari korban meninggal dunia, 22 orang merupakan warga negara asing. Dikutip dari Yonhap, para korban warga negara asing berasal dari Iran, Uzbekistan, China, dan Norwegia.

Baca Juga: Berkah Singapura, Hapus Visa Bagi Turis China

Selain itu, korban meninggal dunia juga termasuk petugas militer. Dilaporkan ada 3 orang meninggal dunia dan 4 orang lainnya luka-luka. Sedangkan, WNI juga dilaporkan menjadi korban, hanya saja mengalami luka ringan.

 

Saksi Mata

Menurut saksi mata, insiden terjadi setelah banyak orang berkumpul di gang kecil dalam waktu yang sangat cepat. "Orang bertubuh pendek sepertiku tidak bisa bernapas," ujar Park, salah satu saksi mata di lokasi kejadian.

"Aku bisa bertahan karena berada di pinggir gang. Sepertinya orang-orang yang berada di tengah yang paling menderita," tambahnya.

Dilaporkan AP News, seorang korban yang selamat mengatakan banyak orang jatuh dan saling menjatuhkan “seperti domino” setelah mereka didorong oleh orang lain.

Korban selamat, bermarga Kim, mengatakan mereka terjebak selama sekitar satu setengah jam sebelum diselamatkan, ketika beberapa orang berteriak “Tolong saya!” dan yang lainnya sesak napas, menurut surat kabar Hankyoreh yang berbasis di Seoul.

Lainnya, Kim Seo Jeong, bercerita kepada NY Times bahwa saat kejadian dia terdorong oleh banyak massa. Di dekatnya, orang-orang saling berdesakan hingga berjatuhan.

"Ada orang-orang di bawah saya dan orang-orang jatuh di atas saya. Aku hampir tidak bisa bernapas. Kami berteriak dan berteriak minta tolong, tetapi musiknya sangat keras di gang, teriakan kami tenggelam,” ungkapnya.

Sejumlah penyintas dan saksi mata mengungkapkan momen horor yang terjadi saat kerumunan berdesak-desakan di malam tragedi Halloween Itaewon, Seoul, Korea Selatan, pada Sabtu (29/10/2022) malam.

Sementara penyintas yang lain, Jeon Ga-eul (30) mengatakan saat itu dirinya sedang minum-minum di sebuah bar di Itaewon. Saat itu, akunya, dia mendapat kabar dari temannya bahwa sesuatu yang mengerikan sedang terjadi di luar.

Mendengar kabar tersebut, Jeon pun bergegas untuk melihat situasi yang terjadi di luar. Seakan tak percaya, matanya menyaksikan sendiri betapa sejumlah orang sedang berupaya menyelamatkan nyawa dengan melakukan resusitasi jantung paru-paru (CPR) di jalanan. “Ketika saya pergi keluar untuk melihat, di sana orang-orang melakukan CPR di jalanan,” kata dia seperti dikutip dari AFP, Minggu (30/10).

Sementara itu salah satu bartender yang bekerja di Itaewon, Ji  Young menyebut kerumunan hebat hingga berujung desak-desakan itu baru kali pertama terjadi di sana. Sebelumnya, kata dia, lokasi itu memang ramai tapi tak pernah sepadat malam tragedi itu. “Selalu ramai, tapi belum pernah terjadi hal seperti ini sebelumnya,” katanya.

 

Selamatkan Diri di Toko

Seorang perempuan yang menjadi saksi mata sekaligus korban selamat dari tragedi berdesak-desakan di gang Itaewon itu mengatakan dirinya menyaksikan detik-detik orang lain yang kesusahan napas.

Penyintas lainnya mengatakan korban-korban yang hendak menyelamatkan diri masuk ke dalam toko di sepanjang gang itu pun kesulitan.

“Sepertinya korban lebih parah karena orang-orang berusaha melarikan diri ke toko-toko terdekat tetapi diusir kembali ke jalan karena jam kerja sudah berakhir,” kata seorang penyintas  kepada media Korsel, Yonhap.

Baca Juga: Tentara Bayaran WNI di Ukraina, Bisa Propaganda Rusia

 

Badan Membiru

Dikutip dari laman Cleveland Clinic, kehabisan napas menyebabkan kekurangan oksigen. Kondisi ini membuat penurunan kadar oksigen dalam darah yang menyebabkan sakit kepala, kesulitan bernapas, sampai kulit mengalami kebiruan.

Tergantung pada tingkat keparahan dan durasi, hipoksemia dapat menyebabkan gejala ringan sampai menyebabkan kematian.

Saat ini, pihak kepolisian masih terus berusaha mengidentifikasi korban tragedi Halloween Itaewon dan menyelidiki penyebab yang sesungguhnya.

 

3.840 Laporan Orang Hilang

Pemerintah kota Seoul sebelumnya mengaku menerima lebih dari 3 ribu laporan orang hilang dalam kurun waktu kurang dari 24 jam sejak insiden terjadi.

Pada 30 Oktober 2022 hingga pukul 14.00 waktu Korea Selatan, setidaknya ada 3.480 laporan orang hilang yang diterima. Sebanyak 3.493 melalui panggilan telepon dan 87 berupa kunjungan.

Diketahui, jumlah laporan orang hilang di Seoul bertambah dengan drastis. Pukul 08.40 waktu setempat, dilaporkan ada 355 kasus, kemudian pukul 11.40 waktu setempat dilaporkan ada 2.249 aduan, dan 2.642 kasus pada pukul 12.00 waktu setempat.

Baca Juga: UNESA Gandeng Universitas Islam Madinah Perkuat Mutu Pendidikan dan Jaringan Internasional

Pemerintah kota Seoul akan mendirikan altar berkabung di Seoul Plaza, di pusat kota Seoul. Altar tersebut akan mulai didirikan pada Senin (31/10/2022) hari ini. Setelah altar berkabung didirikan, seluruh warga diperbolehkan untuk memberikan penghormatan terakhir kepada korban. Tak hanya di satu lokasi, altar berkabung juga akan didirikan di Itaewon Plaza, tak jauh dari lokasi kejadian.

 

100 Ribu Orang

Laporan lokal yang dikutip kantor berita AFP mengatakan, 100.000 orang memadati gang-gang sempit dan jalanan berliku di Itaewon untuk merayakan Halloween pada Sabtu malam. Distrik Itaewon populer di kalangan anak muda Korea Selatan dan ekspatriat. Puluhan bar dan restorannya pada Sabtu (29/10/2022) dihias untuk Halloween setelah finansialnya mengalami penurunan tajam selama tiga tahun pandemi.

Para saksi mata menggambarkan detik-detik tragedi Halloween Itaewon, ketika orang-orang berebut untuk keluar dari kerumunan yang terhimpit satu sama lain.

 

Tim Medis Kewalahan

Paramedis kewalahan oleh jumlah korban dan meminta orang-orang yang sedang melintas untuk memberi pertolongan pertama.

Kementerian Dalam Negeri Korea Selatan mengungkapkan, sekitar 150 orang terluka hingga Minggu (30/10/2022) pukul 6 pagi waktu setempat. "Jumlah korban yang tinggi akibat dari banyak orang terinjak-injak selama acara Halloween," kata petugas pemadam kebakaran Choi Seong-beom kepada wartawan di tempat kejadian pada Minggu pagi, menambahkan bahwa jumlah korban tewas bisa bertambah.

Sedangkan, foto-foto AFP dari lokasi tragedi pesta Halloween Itaewon menunjukkan sejumlah mayat tersebar di trotoar ditutupi kain, dan pekerja darurat mengenakan rompi oranye mengangkut lebih banyak mayat dengan tandu ke dalam ambulans. cnn/bbc/tw/ig/ap/afp/ril

Editor : Moch Ilham

BERITA TERBARU