Sri Mulyani Lunasi Utang Kompensasi Energi ke Pertamina dan PLN Rp268 T

author surabayapagi.com

- Pewarta

Rabu, 21 Des 2022 14:24 WIB

Sri Mulyani Lunasi Utang Kompensasi Energi ke Pertamina dan PLN Rp268 T

i

Menteri Keuangan Sri Mulyani. Foto: Kemenkeu.

SURABAYAPAGI.COM, Jakarta - Menteri Keuangan Sri Mulyani menyampaikan bahwa pemerintah telah melunasi pembayaran utang kompensasi energi dan subsidi energi kepada PT Pertamina (Persero) dan PT PLN (Persero) sebesar Rp 268 triliun. Realisasi itumelonjak tajam dibandingkan pembayaran tahun lalu di periode sama yang hanya sebesar Rp 17,9 triliun.

"Rp 268 triliun adalah pembayaran kompensasi kepada Pertamina dan juga PLN dalam rangka menstabilkan harga energi di dalam hal ini telah mencapai Rp 268 triliun," kata Sri Mulyani dalam Konferensi Pers APBN KITA Desember 2022, Selasa (20/12/2022).

Baca Juga: Kisah Pemudik Mobil Listrik, Jakarta-Muara Enim

Menurutnya, realisasi pembayaran kompensasi tersebut sudah mencakup utang kompensasi tahun lalu, baik bahan bakar minyak (BBM) maupun listrik, yang sudah dibayarkan seluruhnya di semester I-2022.

Selain itu, mencakup pula pembayaran kompensasi BBM dan listrik semester I-2022, sesuai dengan tagihan hingga Oktober 2022. Pasalnya, untuk tagihan di akhir tahun belum dikeluarkan. Pelunasan ini dilakukan dalam rangka untuk menjaga agar neraca keuangan kedua BUMN penugasan tersebut tetap sehat.

"Kita telah membayar seluruh kompensasi dari tahun lalu waktu itu belum terselesaikan dan juga bahkan hingga bulan Oktober membuat kondisi keuangan Pertamina dan PLN sehat dan terus menjaga fungsinya dengan tata kelola yang baik," jelasnya.

Dalam kesempatan itu, Sri Mulyani mengatakan nilai subsidi tahun ini meningkat sangat tinggi. Realisasinya mencapai Rp 206,9 triliun sampai 14 Desember 2022. Angka tersebut naik 21,5 persen dibandingkan pembayaran di periode sama 2021 yang sebesar Rp 170,3 triliun.

Baca Juga: Pertamina Putuskan Tak Akan Naikkan Harga Jual BBM Jelang Lebaran

Sehingga, tegas Sri Mulyani, realisasi anggaran yang diklaim langsung dinikmati masyarakat baik melalui subsidi maupun alokasi ketahanan energi, menjadi lebih dari Rp470 triliun hingga 14 Desember 2022.

Sri Mulyani menegaskan, total kompensasi dan subsidi untuk tahun ini realisasinya sudah mencapai Rp 470 triliun. Sehingga ia menegaskan, dana tersebut yang dirasakan langsung oleh masyarakat.

"Semuanya langsung masyarakat yang menikmatinya dalam bentuk harga BBM harga LPG, harga listrik yang relatif stabil dibandingkan harga dunia yang mengalami kenaikan sungguh luar biasa,” tuturnya.

Baca Juga: Selama Periode Maret 2024, Pertamina Tambah 394 Ribu Tabung LPG 3 Kg di Jateng dan DIY

Dengan anggaran tersebut, Indonesia bahkan bisa menjaga tingkat inflasi stabil di bawah 6 persen. Padahal, inflasi negara lainnya, bahkan negara maju ada yang melonjak hingga double digit di kisaran 10-12 persen.

"Bahkan negara Eropa dan AS mengalami kenaikan inflasi tinggi dan pelemahan ekonomi karena kenaikan harga energi. Tapi Indonesia bisa menjaga harga energi karena APBN alokasikan hingga 14 Desember hingga Rp470 triliun sendiri," pungkasnya. jk

Editor : Redaksi

BERITA TERBARU