Teror Bencana, Jumlah Petugas SAR Hanya Tersedia 33 Persen

author surabayapagi.com

- Pewarta

Jumat, 25 Jun 2021 14:58 WIB

Teror Bencana, Jumlah Petugas SAR Hanya Tersedia 33 Persen

i

Kepala Basarnas Henri saat berkunjung ke Pelabuhan Tanjung Perak. SP/SAMMY MANTOLAS

SURABAYAPAGI, Surabaya -  Jumlah petugas pencarian dan pertolongan (SAR) yang dimiliki Badan SAR Nasional (Basarnas) hingga saat ini masih sangat terbatas atau sekitar 3.300 personel.

Menurut Kepala Basarnas Marsekal Madya TNI Henri Alfiandi, jumlah 3.300 personel yang ada saat ini, tidak cukup untuk mengcover wilayah negara Indonesia secara maksimal. 

Baca Juga: Gara-Gara Bus, Kapal Feri KMP Royce 1 Terbakar di Laut Merak

"Keterbatasan personel di seluruh Indonesia masih sangat dirasakan, idealnya untuk melakukan tugas pencarian dan pertolongan, personil yang dibutuhkan antara 9.800 hingga 10.000 personel," kata Henri Alfiandi saat ditemui di Pelabuhan Tanjung Perak Surabaya.

Secara persentase, personel yang tersedia tidak lebih dari 33 persen. Tentu hal ini membuat kegiatan pelaksanaan pencarian dan pertolongan orang tidak berjalan maksimal.

Celakanya tahun 2021 menjadi tahun dengan bencana terbanyak. Data dari Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) sejak 1 Januari 2021 hingga 18 Juni 2021 telah ada sekitar 1.441 kali bencana alam yang melanda Indonesia.

Baca Juga: Mayat Mrs. X Ditemukan Mengambang di Teluk Lamong Surabaya

Bencana alam yang terbanyak adalah banjir yakni 599 kejadian. Lalu puting beliung dengan 398 kejadian. Setelahnya ada tanah longsor dan kebakaran hutan yang masing-masing sebanyak 293 dan 109 kejadian. Sementara itu ada 20 bencana gempa bumi telah melanda Indonesia sejak 1 Januari-18 Juni 2021. Salah satu gempa bumi tersebut terjadi di Kabupaten Maluku Tengah pada 16 Juni 2021 lalu.

Adanya bencana yang cukup tinggi ditambah lagi dengan jumlah personel yang terbatas, Henri terus berupaya menjalin sinergitas dengan sejumlah stakeholder khususnya yang berada di daerah-daerah yang rawan bencana.

"Setiap tahun ada program, potensi SAR daerah. Itu semua orang baik pelajar, masyarakat, tokoh politik, mereka semua kita latih, kita berikan standarisasi. Dan sesewaktu mereka bisa dipanggil kalau ada emergensi seperti bencana," katanya.

Baca Juga: Nelayan Surabaya yang Hilang Berhasil Ditemukan di Madura

Kendati begitu, kini program pengadaan potensi SAR daerah pun macet pasca covid-19. Pelatihan yang sebelumnya dilakukan 3 kali dalam setahun, berkurang menjadi 1 kali setahun.

"Karena pandemi ini akhirnya kita kurangi, dan walaupun dengan personel yang terbatas, kita akan terus berupaya agar tugas pencarian dan pertolongan (SAR) tetap berjalan baik sehingga dan tak ada lagi korban akibat bencana," pungkasnya.sem

Editor : Mariana Setiawati

BERITA TERBARU