Rusak Air, Puluhan Warga di Jombang Tolak Galian C

author surabayapagi.com

- Pewarta

Sabtu, 08 Agu 2020 13:16 WIB

Rusak Air, Puluhan Warga di Jombang Tolak Galian C

i

Aksi demo puluhan warga Desa Rejoagung, Kecamatan Ngoro, Kabupaten Jombang. SP/M. Yusuf

SURABAYAPAGI.com, Jombang - puluhan warga melakukan aksi demo dilahan persawahan yang hendak digunakan umtuk aktifitas galian C.

Warga Dusun Ngerembang, Desa Rejoagung, Kecamatan Ngoro, Kabupaten Jombang, Jawa Timur ini, melakukan aksinya sembari membawa poster.

Baca Juga: Warga Terdampak Tanah Gerak di Jombang Bakal Dapat Bantuan Peralatan Isi Huntara

Isi poster yakni "Warga Menolak Adanya Galian", Alat Berat (Bego) Harus Keluar, "Pikirkan Anak Cucu Kami Bro !!", "Dunia Akhirat Tidak Ridho Bila Air Dirusak".

Sambil membentang poster-poster tersebut, para warga berjalan ke lahan persawahan. Sesampainya di lahan itu, para warga menduduki alat berat yang sudah ada sejak semalam.

Salah satu warga Dusin Ngerembeng, Nikmaturohmah mengatakan, bahwa alat berat itu datangnya tadi malam. Orang tidak ada yang tahu.

"Sebelumnya warga sudah tahu kalau mau ada galian C. Tapi yang punya lahan enggak mau dengerin keluhan masyarakat," katanya, kepada jurnalis, Sabtu (08/8/2020).

Perempuan yang akrab dipanggil Menik ini mengungkapkan, warga banyak yang komplain. Inginnya sekarang tidak ada galian lagi.

Baca Juga: MK tak Utak-atik Keabsahan Gibran, Nitizen Koar-koar

"Dampaknya air mas. Air di sumur menjadi keruh. Kalau buat mencuci enggak bisa bersih, enggak bisa buat masak juga," tukasnya.

Sementara itu, Kepala Desa Rejoagung, Ahmad Kasani menjelaskan, pihaknya berharap kepada pengusaha galian C membatalkan niatnya untuk menggali.

"Karena apa, air warga yang berada di Dusun Ngerembang ini benar-benar tercemar. Sampai 40 - 50 persen, air sumur warnanya berubah menjadi kuning karena banyak resapan dari kolam-kolam (galian, red) terdekat," jelasnya.

Kasani menegaskan, terkait ijin ada atau tidak, pihaknya tidak mengetahui. Karena terkat aktifitas yang akan dilakukan ini tidak melalui desa.

Baca Juga: Silpa Dana Desa untuk Pengerjaan Tempat Parkir di Mancilan Jombang, BPD: Salahi Aturan

"Jadi jual beli tidak melalui desa, karena sudah ada sertifikat. Jadi langsung ke notaris. Lahan ini milik pribadi, yaitu Pak Munir, warga setempat," tegasnya.

Kasani mengkhawatirkan, jika galian nanti menerobos ke sungai yang berada di sebelah timur. Karena itu sudah dekat area perkampungan.

"Jadi, tuntutan warga hari ini alat berat dikeluarkan dari sini. Dan saya mendukung aksi warga ini," pungkasnya.  suf

Editor : Redaksi

BERITA TERBARU