Warga Surabaya Minta PSBB Dihentikan tapi...

author surabayapagi.com

- Pewarta

Minggu, 07 Jun 2020 21:02 WIB

Warga Surabaya Minta PSBB Dihentikan tapi...

i

Warga berjaga di posko Kampung Wani Jogo Surabaya di Ketintang Baru, Surabaya, Minggu (7/6/2020). SP/Patrik Cahyo

SURABAYAPAGI.COM, Surabaya - Jelang berakhirnya PSBB Surabaya Raya jilid 3, warga masyarakat Surabaya berkeluh kesah bahwa selama dilaksanakannya PSBB, menghambat bisnis, pekerjaan dan sandang pangan yang dialami. Beberapa warga masyarakat yang ditemui Surabaya Pagi, Minggu (7/6/2020) secara terpisah, meminta kepada pemerintah agar PSBB tidak perlu dilanjutkan lagi, tetapi dengan diberi pengetatan protokol kesehatan.

 Eko (27), salah satu warga Kertajaya mengungkapkan jika sebaiknya PSBB ini tidak perlu diadakan lagi jika hasilnya tidak membaik. "Lebih baik tidak usah PSBB lagi, tapi masyarakat diberikan ketegasan untuk mematuhi protokol kesehatan. Kan kuncinya itu, buat apa PSBB jika masyarakatnya masih saja tidak patuh?" ujar Eko, saat ditemui Surabaya Pagi, di Jalan Dharmawangsa, Minggu (7/6/2020).

Baca Juga: Ajak Masyarakat Berolahraga dan Bersenang-senang, AKG Entertainment Gelar Pokemon Run 2024 di Surabaya

Selain itu, Eko juga mengatakan jika dengan berakhirnya PSBB mungkin juga bisa menggerakkan perekonomian masyarakat. "Jika PSBB selesai kan masyarakat bisa untuk bekerja dengan normal lagi. Meskipun harus tetap mematuhi protokol kesehatan, tapi itu lebih baik daripada sekarang. Setidaknya bisa menggerakkan kembali perekonomian masyarakat," tambahnya.

Selain itu, warga lainnya bernama Wita, 33 tahun, juga mengungkapkan hal yang sama. Dirinya juga berharap masa PSBB tidak lagi diperpanjang. "Kita semua sudah tau lah semua protokol kesehatan Covid-19 ini, jadi sekarang ya tergantung kita sendiri saja sebenarnya. Tidak usah diperketat lagi. Kasihan masyarakatnya juga," ujar Wita.

Baca Juga: KPU Kota Surabaya Mulai Seleksi Calon Anggota PPK dan PPS Pilkada 2024

Wita sendiri juga berharap agar masyarakat bisa tetap mematuhi seluruh aturan dan protokol kesehatan meskipun nantinya beralih ke masa transisi PSBB. "Kalau sudah tidak PSBB ya harus tetap patuh, jangan begitu PSBB selesai lalu masyarakatnya tidak patuh lagi. Jika nanti ada penambahan pasien lagi, percuma usaha kita semua termasuk pemerintah selama PSBB," katanya

Sama halnya juga Ana, 32 tahun, salah satu warga daerah Banyu Urip juga menyampaikan keluhan yang sama mengenai  masa PSBB yang dinilai kurang efektif dan mengusulkan untuk memperpanjang namun dengan aturan yang lebih ketat.

Baca Juga: Pokemon Run 2024 Ramaikan kota di Surabaya

"Menurutku PSBB ini harusnya cukup efektif buat mutus virus. Tetapi kalau dijalankan dengan benar. Menurutku daerah tengah ya lumayan berhasil kan buat ditertibkan sesuai aturan tapi yang rumahnya wilayah kampung yang dempet malah kurang kekontrol. Banyak yang lalu lalang tidak pakai masker dan tidak jaga jarak. Kalo perlu diperpanjang, tapi dengan aturan yang lebih ketat.  Lebih meyeluruh sampai ke kampung-kampung kecil. Jadi semua warga bisa taat." Kata Ana. adt/byt

Editor : Moch Ilham

BERITA TERBARU