Erick Thohir Yakin Industri Pangan Tetap Tumbuh di Tengah Resesi dan Gejolak Geopolitiik

author surabayapagi.com

- Pewarta

Kamis, 01 Des 2022 16:23 WIB

Erick Thohir Yakin Industri Pangan Tetap Tumbuh di Tengah Resesi dan Gejolak Geopolitiik

i

Menteri BUMN Erick Thohir. Foto: Dok. BUMN.

SURABAYAPAGI.COM, Jakarta -  Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir meyakini bahwa sektor pangan dalam negeri terus bertumbuh. Kendati ekonomi dunia terancam resesi dan tertekan gejolak geopolitik.

Menurut Erick, Indonesia memiliki industri makanan seperti jagung, tebu, dan komoditas lainnya yang memberikan kontribusi besar bagi pertumbuhan makro ekonomi nasional.

Baca Juga: Sri Mulyani-Erick Thohir Bahas Kinerja dan Transformasi BUMN

"Dalam situasi global seperti hari ini, pangan adalah salah satu pertumbuhan ekonomi atau bidang usaha yang terus tumbuh. Emang, yang ada di industri makan, pangan produksi jagung, tebu dan lainnya, ini menjadi suatu pusat pertumbuhan ekonomi," kata Erick Thohir, Kamis (1/12/2022).

Erick mencatat, potensi produktivitas pertanian dan perikanan di Indonesia sangat besar. Maka dari itu, harus dikembangkan agar memberi kesejahteraan bagi petani dan nelayan.

Ia menyebut pangan menjadi instrumen utama untuk mendorong pertumbuhan ekonomi nasional yang diperkirakan terus membaik hingga 2024.

Baca Juga: Dukung Sinergi Kementerian BUMN dan TNI, PLN Maksimalkan Sumber Daya Hingga Pengamanan Aset

“Apalagi masyarakat kelas menengah pada tahun 2030 akan mencapai sekitar 145 juta jiwa dan angka ini akan terus melanjut. Daya beli meningkat menunjukkan pertumbuhan ekonomi yang membaik, konteks lain artinya perlu pangan,” ujarrnya.

Erick pun meminta BUMN bersama pihak swasta memanfaatkan infrastruktur pangan di dalam negeri. Kolaborasi itu akan membentuk satu ekosistem yang mampu mendorong kemandirian pangan.

Baca Juga: Dirut PLN Raih Best CEO of Communications, PLN Jadi Best of The Best Communications

Ia pun membuka peluang untuk semua pelaku usaha dan pakar agar turut membangun ekosistem pangan di Tanah Air. Menurutnya, tidak bisa membangun ekosistem pangan hanya oleh satu pemangku kepentingan saja.

“Infrastruktur pangan kita, ID FOOD kita, ayo bersama-sama BUMN, swasta, UMKM, para penemu riset, adik-adik mahasiswa yang bisa menjadi riset bersama, kita dorong untuk ekonomi kita tumbuh, ekosistem yang bisa digabungkan,"pungkasnya. jk

Editor : Redaksi

BERITA TERBARU