Konsumsi Pertalite Makin Tinggi, Menteri ESDM Beberkan Alasannya

author surabayapagi.com

- Pewarta

Senin, 12 Des 2022 10:16 WIB

Konsumsi Pertalite Makin Tinggi, Menteri ESDM Beberkan Alasannya

i

Menteri ESDM Arifin Tasrif.

SURABAYAPAGI.COM, Jakarta - Konsumsi bahan bakar minyak (BBM) jenis RON 90 khusus penugasan (JBKP) yakni Pertalite telah mencapai 26,9 juta kiloliter (kl) sampai dengan November 2022. Angka konsumsi itu terus menunjukkan peningkatan dalam 5 tahun terakhir.

Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Arifin Tasrif mengatakan, peningkatan konsumsi Pertalite itu sejalan dengan peningkatan jumlah kendaraan di Indonesia. Selain itu, disparitas harga yang tinggi antara Pertalite dengan jenis BBM umum (JBU), seperti Pertamax, Pertamax Turbo, dan Dex series, juga turut mendorong masyarakat untuk memilih menggunakan Pertalite yang saat ini harganya dipatok sebesar Rp10.000 per liter. 

Baca Juga: Kementerian ESDM: Pendaftaran Beli LPG 3 Kg Diperpanjang hingga Mei 2024

“Di pasar kan [kendaraan] nambah 4 persen, 5 persen setahun, kali saja sekian ratus juta, totalnya 140 juta kendaraan kita kan. Nah, jadi itu yang menyebabkan salah satu konsumsinya naik. Kemudian, disparitas [JBU dengan Pertalite] harganya juga terlalu jauh,” kata Arifin di Kantor Kementerian ESDM, Jumat (9/12/2022).

Adapun Kementerian ESDM mencatat konsumsi Pertalite terus meningkat dalam 5 tahun terakhir. Pada 2017 hingga 2021, konsumsi Pertalite berturut-turut sekitar 14,5 juta kl, 17,7 juta kl, 19,4 juta kl, 18,1 juta kl, dan 23 juta kl.

Arif menyebut bahwa pabrikan otomotif saat ini hanya memberikan jaminan untuk penggunaan BBM dengan kualitas oktan lebih tinggi dari Pertalite, pada keluaran mobil terbarunya. Hal ini diharapkan dapat mendorong masyarakat untuk beralih ke BBM dengan kualitas oktan lebih tinggi.

“Jadi memang harus punya oktan lebih tinggi untuk mobil-mobil baru generasi sekarang. Ini yang diharapkan bisa kita respons ke depan karena ini akan juga memberikan pengaruh terhadap perbaikan lingkungan,” ujar Arifin.

Baca Juga: Berkat Program Biodiesel Pasar Domestik, Negara Hemat Rp 120 Triliun

Lebih lanjut, saat disinggung mengenai penyesuaian harga Pertalite seiring dengan tren penurunan harga minyak mentah, Arifin belum bisa menentukan. Menurutnya, penetapan harga jual BBM dilakukan dengan berbagai pertimbangan.

“Yah kita itung dulu ya, bukan duit aja, dampak segala macem kita itung. Ya sama-sama lah,” tutur Arifin. 

Sebelumnya, Badan Pengatur Hilir Minyak dan Gas Bumi (BPH Migas) melaporkan penjualan JBU anjlok sepanjang tahun 2022. Lantaran peralihan bensin dengan nilai oktan (RON) 90 atau Pertalite menjadi JBKP sejak Juni tahun lalu.

Baca Juga: Kementerian ESDM Targetkan Konversi 150 Ribu Motor Listrik di 2024

Menurut data Badan Pengatur Hilir Minyak dan Gas Bumi (BPH Migas), realisasi volume penyaluran JBU hingga September 2022 sebesar 23,058 juta KL. Di sepanjang tahun ini prognosa penjualan JBU sebanyak  31,76 juta KL.

Proyeksi penjualan itu turun drastis dari torehan sepanjang 2021 dan 2020 yang masing-masing sempat mencapai 44,36 juta kl dan 46,33 juta kl. jk

Editor : Redaksi

BERITA TERBARU