Semester I/2023, Realisasi Investasi di Jatim Tembus Rp61,2 T

author surabayapagi.com

- Pewarta

Kamis, 27 Jul 2023 13:41 WIB

Semester I/2023, Realisasi Investasi di Jatim Tembus Rp61,2 T

i

Gubernur Jatim Khofifah Indar Parawansa. Foto: Diskominfo Jatim.

SURABAYAPAGI.COM, Surabaya - Realisasi investasi Provinsi Jawa Timur(Jatim) pada semester I/2023 tercatat sebesar Rp61,2 triliun. Jemlah tersebut berkontribusi sebesar 9 persen dari total realisasi investasi di Indonesia.

Berdasarkan data Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM), dari total realisasi investasi Jatim pada semester I/2023 tersebut, sebanyak Rp31,52 triliun merupakan Penanaman Modal Dalam Negeri (PMDN) dengan jumlah 17.620 proyek. Kemudian, sisanya merupakan Penanaman Modal Asing (PMA) sejumlah 2.782 proyek.

Baca Juga: Sektor Properti Serap Investasi Rp 29,4 Triliun

Gubenur Jatim Khofifah Indar Parawansa mengatakan, capaian realisasi investasi tersebut seiring dengan meningkatnya kepercayaan investor yang memilih Jatim sebagai lokasi investasi, baik investor domestik maupun asing.

“Untuk itu, komitmen kepala daerah menjadi penting dalam meyakinkan para investor terutama dari luar negeri. Sehingga, ada kepercayaan pada calon investor bahwa investasinya aman dan akan memberikan multiplier effect bagi bisnis mereka," kata Khofifah, Rabu (26/7/2023).

Mantan Menteri Sosial RI itu menuturkan bahwa sejumlah strategi lain terus digencarkan Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jawa Timur (Jatim) agar kinerja investasi bisa tumbuh dengan baik.

Adapun sejumlah strategi yang dijalankan yakni melakukan integrasi perizinan usaha secara elektronik seperti melalui Jatim Online Single Submission (JOSS) dan JOSS Gandos (Goes Android Operating System).

Di samping itu, juga dilakukan harmonisasi dan simplifikasi regulasi yang menghambat investasi dan perizinan, fasilitas dan pendampingan investor, fasilitasi penyelesaian masalah, peningkatan kemitraan antara UMKM dengan perusahaan besar, dan peningkatan promosi serta business matching.

"Kita juga tengah masuk di era green economy dan menuju blue economy. Green economy mensyaratkan bagaimana limbahnya bisa dikonversikan atau didaur ulang, dan blue economy bagaimana industri tidak akan berdampak pada limbah,” ujarnya.

Baca Juga: BKPM: Singapura Investor Terbesar Sejak 2019

Ia menyebut, ada syarat ketat yang harus dipenuhi, terlebihi jika produknya diekspor ke negara yang memberikan syarat tertentu.

Gubernur perempuan pertama di Jatim ini menyampaikan, upaya lain yang dilakukan Pemprov Jatim untuk mendorong investasi yakni melalui Potential and Opportunity Investment (POINT).

Untuk diketahui, POINT merupakan platform untuk mempromosikan potensi investasi Jatim terutama Investment Project Ready to Offer (IPRO) yang didesain berbasis peta digital atau Web Geographic Information System (web GIS), serta menampilkan informasi daya dukung investasi.

“Dan Alhamdulillah, realisasi investasi di Jatim selama 5 tahun terakhir telah menunjukkan tren positif. Pada tahun lalu saja mampu mencapai Rp110,3 triliun atau tumbuh 38,8 persen,” ungkapnya.

Baca Juga: Apple Investasi Rp 1,6 Triliun, Microsoft Rp 14 Triliun

Sementara itu, Kepala Perwakilan Bank Indonesia (BI) Jatim, Doddy Zulverdi menuturkan, BI telah memprediksi bahwa kinerja investasi pada kuartal II/2023 akan meningkat.

Menurutnya, hal tersebut didorong oleh berlanjutnya proyek strategis nasional dalam Perpres 80/2019 yang ditargetkan selesai tahun ini.

“Selain itu, kenaikan investasi korporasi juga berorientasi domestik sejalan dengan potensi peningkatan permintaan dalam negeri yang pada akhirnya akan mendorong pertumbuhan ekonomi di Jatim,” ujar Doddy. sb

Editor : Redaksi

BERITA TERBARU