SURABAYAPAGI.COM, Jember - Wakil Gubernur Jawa Timur (Jatim) Emil Elestianto Dardak mendorong para generasi muda di Jatim untuk membesarkan koperasi. Hal tersebut disampaikannya saat acara puncak Hari Koperasi Provinsi Jawa Timur di Alun-alun Jember, Kamis (27/07/2023).
“Anak-anak muda saat ini kalau ditanya cita-cita kerja dimana ya jawabnya kerja di perusahaan internasional, kerja di start up. Belum ada yang ngomong mau besarkan koperasi. Mari kita tanamkan sedini mungkin,” kata Emil.
Baca Juga: Harkopnas ke-77, Pemkot Surabaya Luncurkan Aplikasi Awasi Boyo
Menurutnya, koperasi memiliki peranan penting dalam menggerakkan roda perekonomian kemasyarakatan untuk mengentaskan kemiskinan. Mulai dari petani, peternak, hingga pengrajin. Bahkan di pondok pesantren pun turut serta menghidupkan koperasi yang sering disebut Kopontren.
“Kekuatan koperasi ada pada kekuatan seluruh komponen di dalamnya. Kolaborasi harmonis serta memiliki visi yang sama untuk memajukan koperasi adalah kunci sukses koperasi,” ujarnya.
Maka dari itu, pihaknya menilai bahwa proses regenerasi penting untuk mendorong percepatan transformasi koperasi dan menjadi pekerjaan bersama seluruh stakeholder terkait untuk melibatkan generasi muda. Ia mengajak semua pihak berkomitmen mendukung dan mengembangkan koperasi.
“Koperasi ini kalau bukan kita yang mendukung siapa lagi? Koperasi ini dari kita, oleh kita, dan untuk kita. Kita melibatkan para milenial ini untuk mengembangkan dan menggerakkan usaha koperasi di masa depan,” ungkapnya.
Ia meminta masyarakat tidak takut berkarir di koperasi. Pasalnya, akan mendapat perlindungan ketenagakerjaan yang sama dari Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) Ketenagakerjaan.
“Seluruh insan koperasi dan keluarganya bisa bekerja dengan tenang karena tahu kalau terlindungi,” ucapnya.
Lebih lanjut, ia menambahkan bahwa Pemerintah Provinsi Jatim melalui Dinas Koperasi dan UMKM selalu berkomitmen untuk terus melakukan keberpihakan kepada koperasi.
Mantan Bupati Trenggalek itu menyampaikan kontribusi K-UMKM terhadap PDRB Jatim Tahun 2022 mencapai 58,36 persen. Angka ini terus meningkat dari waktu ke waktu jika mengoptimalkan pada pengembangan koperasi sektor riil yang punya peluang besar untuk terus berkembang.
“Pengembangan sektor riil berbasis pada keunggulan lokal Jawa Timur masih perlu digerakkan dan ditumbuhkan sehingga punya nilai tambah tinggi. Untuk itu Diskop saya minta untuk genjot koperasi seperti ini,” tandasnya.
Sementara itu, Ketua Dewan Koperasi Indonesia Wilayah (Dekopinwil) Jawa Timur, Slamet Sutanto menyebut bahwa tak sedikit anak muda yang meninggalkan koperasi dan juga banyak anak muda yang tidak paham tentang koperasi.
“Karena di era globasilsasi ini, anak-anak muda sudah mulai sedikit meninggalkan koperasi. Dan bahkan, tidak sedikit yang paham tentang koperasi,” ujar slamet.
Oleh sebab itu, Dekopinwil akan memanfaatkan momentum peringatan Hari Koperasi ini untuk membangkitkan koperasi . Salah satu langkah yang dilakukan yakni dengan meningkatkan kualitas Lembaga Pendidikan Koperasi Wilayah (Lapenkopwil)
“Hari ini kita telah membentuk pemandu-pemandu anak muda yang kita ambil dari koperasi mahasiswa, koperasi pemuda, koperasi siswa, untuk memahami apa koperasi itu,” katanya.
Dekopinwil Jatim mengutamakan perkembangan koperasi pelajar, karena 65 persen penduduk Jatim adalah generasi milenial.
Baca Juga: Kabupaten Probolinggo Dipilih Jadi Tuan Rumah Harkopnas 2024
“Kenapa memilih koperasi pelajar, karena di jawa timur rata-rata penduduk 65 persen generasi milenial,” ungkapnya.
Slamet Sutanto mengatakan, anak muda saat ini banyak yang ingin menjadi pengusaha swasta akibat dampak globalisasi.
“Anak-anak muda sekarang karena dampak globalisasi, ingin menjadi pengusaha berbasis swasta. Pilihan ekonomi ada tiga: badan usaha milik daerah, badan usaha milik negara, dan badan usaha milik desa, swasta, dan koperasi,” terangnya.
Ia menyampaikan bahwa Dekopinwil Jatim melalui Ketua Bidang Pendidikan dan Lapenkop akan memberi masukan kepada eksekutif dan legislatif.
“Bagaimana supaya dalam dunia pendidikan, baik tingkat SLTA, perguruan tinggi, memasukkan modul kewirausahaan berbasis koperasi. Materi modul ini sudah kita bahas di Dewan Koperasi melalui Lapenkopwil Jatim,” tutupnya. jbr
Editor : Redaksi