Home / Opini : Jumat Berkah

Nabi Isa

author surabayapagi.com

- Pewarta

Kamis, 14 Des 2023 20:43 WIB

Nabi Isa

"Was-salmu 'alayya yauma wulittu wa yauma amtu wa yauma ub'au ayy"

(Surat Maryam Ayat 33)

Baca Juga: Tirakat

 

Artinya Surat Maryam Ayat 33 diatas yakni "Kesejahteraan semoga dilimpahkan kepadaku pada hari kelahiranku, hari wafatku, dan hari aku dibangkitkan hidup (kembali)."

Bahkan, ada tafsir lengkap Surat Maryam Ayat 33 menurut Kemenag RI.

Selanjutnya Isa berdoa, Semoga kesejahteraan dan keselamatan dilimpahkan kepadanya pada tiga peristiwa yaitu pada hari ia dilahirkan, pada hari ia wafat dan pada hari ia dibangkitkan hidup kembali pada hari Kiamat. Maka tidak ada seorang pun yang dapat memberi mudarat kepadanya dalam tiga peristiwa ini yang merupakan peristiwa-peristiwa paling sulit dan kritis bagi setiap hamba Allah yang hidup di dunia.

Bagi kaum Muslimin peristiwa ini tetap menjadi suatu keyakinan karena tersebut di dalam Al-Qur'an yang pasti kebenarannya karena seandainya Isa A.s.

Saya menulis Nabi Isa dari Quran dan sejarah, jelang natal tanggal 25 Desember mendatang.

Mengingat, setiap tahun menjelang natal selalu saja terjadi polemik seputur hukum mengucapkan selamat natal bagi umat Islam. Pada dasarnya ada dua hal yang menjadi kontroversi, yakni hukum mengucapkan selamat natal dan mengikuti perayaan natal.

Menurut Quraish Shihab hal itu diperbolehkan. Ia berpedoman pada surat Maryam ayat 33 yang menjadi bukti bahwa nabi pernah mengucapkan selamat natal.

Maka, penetapan 25 Desember tiap tahunnya sebagai Hari Natal, yang merupakan perayaan kelahiran Yesus, punya akar sejarah dari era Romawi.

Para ahli bersepakat bahwa kelahiran Yesus tak diketahui secara pasti. Namun, umat kristiani merayakannya di 25 Desember. Apa alasannya?

Satu teori disebut dengan 'Sejarah Agama' menyebut, Natal mengambil dari hari libur kaum pagan. Sementara, satu teori lainnya yang disebut 'komputasi' atau 'kalkulasi' menyebut, kaum Kristiani awal menggunakan semacam perhitungan untuk memilih tanggal 25 Desember sebagai hari ulang tahun Yesus Kristus.

Sementara, ada seorang arkeolog yang meneliti Kuburan Bidan Yesus, mengungkap adanya temuan mengejutkan. Melansir LiveScience, ahli dari University of Oxford Philipp Nothaft menyebut dua teori itu tidak saling bertentangan.

"Dua hipotesis itu tidak terpisah satu sama lain," kata dia, yang meriset sejarah astronomi dan kronologi dan pernah meneliti serta menulis soal tanggal Natal.   

Pada teori 'Sejarah Agama' disebutkan bahwa umat Kristiani awal mengambil tanggal 25 Desember berdasarkan hari raya yang ditujukan untuk Dewa Matahari, Sol Invictus, yang dirayakan pada era Kekaisaran Romawi.

Kemudian, ada pula festival pagan yang disebut Saturnalia pada pertengahan Desember yang berlangsung selama beberapa hari. Namun demikian, terdapat beberapa masalah dengan teori tersebut.

"Umat Kristiani mungkin telah merayakan hari ulang tahun Yesus pada 25 Desember sebelum perayaan Sol Invictus dibuat," tulis Paul Bradshaw, Profesor Emeritus dari University of Notre Dame, yang menulis artikel dalam buku The Oxford Handbook of Christmas (Oxford University Press, 2020)

Juga pendapat umum menyatakan bahwa Nabi Isa lahir pada tanggal 25 Desember yang dikenal dengan Hari Natal. Ada pula yang menyebut tahun saja yaitu bertepatan 1 Masehi. Ada pula pendapat yang mengatakan tahun ke-7 dan ke-5 Masehi. Tetapi yang jelas tanggal, hari dan bulan serta tahun kelahiran Nabi Isa tidak dapat dipastikan, begitu juga mengenai ayah Yusuf.

Islam mengakui Nabi Isa 'alaihissalam atau Isa Al-Masih adalah salah satu dari 5 Nabi bergelar Ulul Azmi.

Nabi Isa disebut di dalam Al-Qur'an sebanyak 21 kali, disebut Al-Masih 11 kali, disebut Ibn Maryam 23 kali. Bagi umat Kristen, Nabi Isa disebut dengan Jesus Christ (Yesus Kristus). Sedangkan orang Kristen Arab menyebutnya dengan Yasu' Al-Masih. Dalam bahasa Yahudi (yaitu bahasa Ivrit atau Ibrani), Nabi Isa disebut Yeshua. Kelahiran Nabi Isa pun menuai kontroversi, masing-masing agama memberikan argumennya sendiri.

Menurut penuturan Injil, Nabi Isa lahir dari keluarga Raja Daud, ayahnya Yusuf dan ibunya adalah Maria. Akan tetapi, di antara empat Injil (Markus, Yahya, Matius dan Lukas), hanya Injil Matius dan Lukas yang menyatakan bahwa Yesus lahir dari darah Maryam dan perantaran Roh Kudus. Dalam Injil Markus dan Yahya menyatakan Yesus lahir tanpa dari darah Maryam tanpa dicampuri oleh seorang laki-laki. Jadi dalam kitab Injil sendiri terjadi perbedaan dalam hal ini.

Baca Juga: Puasa Syawal

Saya pelajari, sepanjang sejarah manusia, telah banyak para nabi dan rasul yang Allah utus ke dunia ini yang bertugas menyampaikan dan mengajarkan agama-Nya.  Termasuk mengajak manusia untuk beribadah hanya kepada-Nya. Salah satu di antara mereka adalah Nabi Isa ‘alaihissalaam.

Nabi Isa adalah salah satu rasul Allah yang hadir dimuka bumi ditugaskan untuk membawa kabar gembira kepada manusia.

Keyakinan umat muslim bahwa Isa Almasih merupakan seorang Nabi didasarkan pada firman Allah SWT dalam surat Al-Maidah ayat 75

Artinya: Al Masih putra Maryam itu hanyalah seorang Rasul yang sesungguhnya telah berlalu sebelumnya beberapa rasul, dan ibunya seorang yang sangat benar, kedua-duanya biasa memakan makanan. Perhatikan bagaimana Kami menjelaskan kepada mereka (ahli kitab) tanda-tanda kekuasaan (Kami), kemudian perhatikanlah bagaimana mereka berpaling (dari memperhatikan ayat-ayat Kami itu). (Q.S. Al-Maidah:75).

Kemudian, ada dalam Surah Ali Imran ayat 42, dijelaskan bahwa Isa Almasih lahir dari wanita suci. Allah SWT berfirman:

 Artinya: Dan (ingatlah) ketika Malaikat (Jibril) berkata: "Hai Maryam, sesungguhnya Allah telah memilih kamu, mensucikan kamu dan melebihkan kamu atas segala wanita di dunia (yang semasa dengan kamu). (Q.S.Ali Imran: 42)

Juga Firman Allah SWT dalam surah Maryam: 17 - 19 juga mengisahkan kunjungan malaikat jibril kepada Maryam untuk memberitakan kehamilan Isa Almasih.

Islam mengakui nabi Isa adalah seorang lelaki yang lahir dari perut seorang wanita perawan nan suci bernama Maryam. Ibunya merupakan anak perempuan dari seorang lelaki pilihan Allah bernama ‘Imran dari keturunan Bani Israil (anak-anak Nabi Ya’kub alaihissalam). Keluarga Imran ini merupakan salah satu keluarga yang dipilih Allah untuk mendapatkan keistimewaan dari-Nya berupa nikmat kenabian.

Allah Ta’ala berfirman: “Sesungguhnya Allah telah memilih Adam, Nuh, keluarga Ibrahim dan keluarga ‘Imran melebihi segala umat (di masa mereka masing-masing). Sebagiannya merupakan keturunan dari yang lainnya. Dan Allah Maha mendengar lagi Maha mengetahui.” (Ali ‘Imran: 33-34).

Juga Allah Ta’ala telah mengabarkan kepada kita bahwa Nabi Isa ‘alaihissalam dilahirkan tanpa proses pernikahan ibunya Maryam dengan seorang lelaki. Artinya, beliau lahir tanpa ayah. Dan yang demikian itu bukanlah hal yang mustahil bagi Allah ‘Azza wa Jalla.

Allah Ta’ala berfirman: "Sesungguhnya perumpamaan (penciptaan) Isa di sisi Allah, adalah seperti (penciptaan) Adam. Allah menciptakan Adam dari tanah, kemudian Allah berfirman kepadanya, “Jadilah”, maka jadilah ia.” (Ali amp;lsquo;Imron: 59)"

Baca Juga: Nyekar, Ziarah Kubur

Ketika Maryam bertanya dengan penuh rasa heran saat mendapat kabar gembira berupa seorang putra yang akan lahir dari perutnya tanpa ‘sentuhan’ seorang lelaki, Allah menjelaskan dan menegaskan kepadanya serta kepada kita semua.

Demikianlah Allah, yang menciptakan apa yang dikehendaki-Nya. Apabila Ia sudah berkehendak menetapkan sesuatu, maka Ia hanya cukup mengatakan kepadanya, “jadilah kamu”, lalu jadilah ia.” (Ali’Imran: 47)

Proses penciptaan beliau adalah dengan ditiupkannya roh ke dalam rahim ibunya, Maryam. Kemudian Allah katakan kepadanya, “kun” (jadilah), sebagaimana yang Allah sebutkan pada ayat sebelumnya. Maka, seketika itu Maryam hamil sebagaimana wanita pada umumnya dan kemudian melahirkan Nabi Isa sebagai seorang anak manusia.

Sungguh, penciptaan ini merupakan salah satu tanda kekuasaan Allah subhanahu wa ta’ala sebagaimana yang telah ditegaskan dalam Alquran

Dan telah Kami jadikan (Isa) putra Maryam beserta ibunya sebagai tanda (kekuasaan kami), dan Kami lindungi mereka di suatu tanah tinggi yang datar yang banyak terdapat padang-padang rumput dan sumber-sumber air bersih yang mengalir.” (Al-Mu’minun: 50)

Ayat-ayat yang menerangkan tentang proses kelahiran Nabi Isa ‘alaihissalam di atas merupakan bantahan tehadap tuduhan orang-orang Yahudi, yang menganggap Maryam ‘alaihassalam telah berzina. Padahal, Allah telah menegaskan tentang kesucian wanita ini dari perbuatan keji itu.

Selamat hari natal saudara-saudariku yang berbahagia. ([email protected])

 

Oleh:

Hj Lordna Putri

Editor : Moch Ilham

BERITA TERBARU